Politisi Gerindra Ungkapkan Ini: Ada Pengkhianat UU Cipta Kerja, Ada Niat Gulingkan Presiden Jokowi
"Siapa yang mau kasih nasi bungkus ya," tulis Arief sambil menyertakan poster aksi yag akan digelar pada Selasa 13 Oktober mendatang.
Politisi Gerindra Ungkapkan Ini: Ada Pengkhianat UU Cipta Kerja, Ada Niat Gulingkan Presiden Jokowi
POS-KUPANG.COM, JAKARTA--Arief Poyuono politisi Partai Gerindra yang terdepak dari kursi Wakil Ketua Umum partai tersebut, membuat pernyataan yang menuai perdebatan di tengah publik.
Kali ini, Arief Poyuono mengajak para pencari kerja untuk turun ke jalan melawan para penolak UU Cipta Kerja.
Hal itu disampaikan Arief melalui akun Twitternya, seperti dikutip Wartakotalive.com, Minggu (11/10/2020).
Arief menyebut, penolakan Undang-undang Cipta Kerja berpotensi menambah tingkat pengangguran di Indonesia.
"Kami mengajak para pencari kerja dan angkatan kerja baru diseluruh Indonesia untuk turun ke jalan dan melawan penolak UU Ciptaker dimana akibat aksi aksi mereka menolak UU Ciptaker akan berpotensi menyuburkan pengangguran di Indonesia," tulis Arief.
Arief sudah menyatakan dukungannya terhadap Undang-undang Cipta Kerja.
Bahkan, ia meminta Presiden Joko Widodo untuk 'membersihkan' pihak-pihak yang disebutnya sebagai penghianat yang turut menolak UU Cipta Kerja.
"Setelah demo demo penolakan UU Ciptaker selesai kangmas @jokowi
harus bersih bersih para penghianat dalam koalisi pemerintahan jokowi yang coba coba cari kesempatan gunakan isu UU ciptkaker utk gulingkan jokowi.. Melalui aksi aksi demo UU Ciptaker," sebutnya.
Arief juga menyindir aksi yang akan dilakukan oleh sejumlah ormas semisal FPI, GNPF Ulama, PA 212 dan puluhan ormas lain.
"Siapa yang mau kasih nasi bungkus ya," tulis Arief sambil menyertakan poster aksi yag akan digelar pada Selasa 13 Oktober mendatang.
Terdepak dari Waketum Gerindra
Hasil keputusan Kongres Luar Biasa Partai Gerindra yang digelar di kediaman Prabowo Subianto, Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada 8 Agustus 2020 lalu telah diajukan dan disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasona H. Laoly.
Adapun jumlah anggota kepengurusan Partai Gerindra terbaru antara lain, Dewan Pembina berjumlah 89 orang, Dewan Penasehat berjumlah 48 orang, Dewan Pakar berjumlah 43 orang, dan Dewan Pimpinan Pusat berjumlah 292 orang.
Dari jumlah tersebut pengurus laki-laki ada sebanyak 194 orang atau 66,44 persen, sedangkan pengurus perempuan berjumlah sebanyak 98 orang atau 33,56 persen.
Dari daftar kepengurusan yang diajukan, diketahui terhadap sejumlah perubahan.
Beberapa nama tergusur dari jabatan lamanya.
Salah satunya adalah Arief Poyuono.
• MENGHARUKAN! Bocah 10 Tahun Ini Menangis Histeris Memeluk Jasad Ibunya, Kini Ia Sebatang Kara
• Xanana Gusmao Sebut Obrigado Barak: Ini Untuk Tingkatkan Hubungan Indonesia-Timor Leste, Ada Apa?
Arief, diketahui kerap berseberangan dengan kader Gerindra lainnya.
Ia juga sering melontarkan sejumlah pernyataann yang dianggap justru kontradiktif dengan partai yang menaunginya.
Semisal, soal usulan pelegalan judi maupun penyebutan 'kadrun'.
Politisi Partai Gerindra, Arief Poyuono menanggapi namanya yang tak masuk dalam kepengurusan Partai Gerindra Periode 2020-2025.
Seperti diketahui, Arief merupakan wakil ketua umum bidang buruh dan ketenagakerjaan Gerindra pada kepengurusan sebelumnya.
Arief berkomentar santai soal tersebut dengan mengatakan bahwa tak hanya dirinya yang tak masuk jajaran kepengurusan Gerindra yang baru.
"Bukan hanya nama saya yang tidak lagi mengurus, tapi yang lain juga banyak yang enggak ngurus lagi," katanya dalam pesan yang diterima Tribunnews, Minggu (20/9/2020).
Setelah tak masuk, Arief mengaku akan kembali beraktivitas seperti biasa dan fokus membantu pemerintahan dari luar
"Yang pasti saya kembali ke habitat saya sebagai aktivis buruh tani dan nelayan. Saya berjuang untuk mereka, apalagi dalam susunan yang baru di Gerindra, buruh tani dan nelayan tidak lagi diurus selevel waketum," katanya
Arief mengatakan itu sebab banyak kawan-kawan buruh di BUMN yang jadi korban PHK.
"Juga terancam PHK serta pengolahan BUMN yang mengarah pada liberalisasi dan perusakan BUMN," katanya
Lebih lanjut, menurut Arief, kepengurusan yang sekarang komposisinya bagus dan punya harapan menjadi partai pemenang di Pemilu 2024.
"Saya harap mampu mengalahkan pdi perjuangan, seperti cita cita Prabowo Subianto selama ini: Gerindra bisa menjadi partai single majority atau menang di atas 50 persen," katanya.
Apalagi saat ini Gerindra sudah masuk di pemerintahan dan mengurusi departemen yang menurut Arief bisa membantu memperbesar partai dalam meraih suara
"Sehingga akan mudah mengendalikan pemerintahan ke depan dengan menjadi partai pemenang dan single majoriti," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di WartaKota.com: https://wartakota.tribunnews.com/2020/10/11/arief-poyuono-ajak-pencari-kerja-turun-ke-jalan-melawan-penolak-uu-cipta-kerja?page=all