WASPADA! Prakerja.vip Hoax, Pesan Berantai Bantuan Kartu Prakerja di WhatApp Daftar di prakerja.vip
Tidak hanya menyebutkan kriteria penerima, pesan ini juga menyebutkan langkah-langkah untuk mendapatkan bantuan Rp 600.000.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Sebuah pesan berantai beredar di berbagai grup percakapan Whatsapp mengenai bantuan sebesar Rp 600.000 dari pemerintah melalui program Kartu Prakerja.
Namun, dalam pesan itu, mereka yang mau mendaftar harus mengunjungi situs prakerja.vip.
Alamat situs ini berbeda dengan laman resmi penyelenggara program Kartu Prakerja.
Saat dikonfirmasi, penyelenggara Kartu Prakerja membantah informasi itu dan menyatakannya sebagai hoaks.
• Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka? Segera Cek Prakerja.go.id
Narasi yang beredar
Pesan adanya bantuan sebesar Rp 600.000 dari pemerintah melalui program Kartu Prakerja beredar melalui grup percakapan WhatsApp.
Tidak hanya menyebutkan kriteria penerima, pesan ini juga menyebutkan langkah-langkah untuk mendapatkan bantuan Rp 600.000.
Berikut rincian pesan berantai tersebut:
"Daftar Prakerja Sekarang
Dapatkan bantuan sebesar 600.000 dari pemerintah lewat program prakerja
Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya
yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja ter-PHK atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.
Bantuan akan dikirim setiap bulan selama program ini berjalan
Langkah untuk mendaftar Prakerja
-Kunjungi situs https://prakerja.vip
-Isi formulir data diri
-Anda akan mendapatkan pemberitahuan melalui email/nomor hp
-Bantuan akan dikirim melalui rekening bank
harap bagikan pesan ini kepada kerabat yang membutuhkan
https://prakerja.vip".
Hasilnya saat klik https://prakerja.vip
Berdasarkan penelusuran Tribun Timur menggunakan laptop, saat mengakses prakerja.vip malah mengarahkan pada situs berbahaya.
Saat dicoba, langsung mendapat peringatan dari situs antivirus McaAfee.

"Whoa! Are you sure you want to go there?
https://azoaltou.com/afu.php may be risky to visit"
Meski mengatakan situs itu adalah daftar prakerja, kenyataannya pengakses akan diarahkan ke situs yang mengunduh program.
Hasilnya selalu berubah. Pada percobaan selanjutnya, pengakses malah diarahkan ke situs belanja online.
Jika menggunakan smartphone, diarahkan langsung ke website mirip sekali web prakerja asli.
*INGAT akun resmi kartu prakerja adalah www.prakerja.go.id. Waspada penipuan.
Makan Korban
Annisa, karyawati pabrik di Kecamatan Bawang, Banjarnegara yang menerima pesan itu dari temannya seketika tergiur.
Ia tak ingin kehilangan kesempatan untuk mengikuti program tersebut.
"Saya sempat tanya ke teman, apa prakerja masih buka. Dijawab katanya masih,"katanya
Annisa tak memasang curiga.
Ia langsung masuk ke link website tersebut sesuai petunjuk.
Setelah link berhasil dibuka, ia diarahkan untuk mengisi identitas atau nama lalu diminta untuk memasukkan nomor telepon.
Annisa pun mengikuti petunjuk itu dengan menuliskan nama lengkap dan nomor handphone pribadinya.
Hingga ia diarahkan ke tahapan selanjutnya, Annisa mulai merasa ada yang janggal.
Ia diminta untuk membagikan info pendaftaran prakerja melalui link itu ke banyak nomor whatsapp, baik akun pribadi atau grup.
Tapi ia memutuskan tetap mengikuti petunjuk itu.
Annisa telah membagikan info itu ke 20 nomor whatsapp yang tersimpan di kontaknya.
Meski demikian, ia belum juga berhasil mendaftar.
Ternyata, ia harus membaginya informasi itu ke 100 nomor whatsapp untuk bisa berlanjut ke tahapan selanjutnya.
Karena registrasinya belum berhasil, ia lantas berkonsultasi ke saudaranya.
Hingga ia akhirnya tersadar, link pendaftaran yang ia akses bukan link website resmi pemerintah.
Beberapa saat kemudian, ia bahkan tidak bisa lagi mengakses link tersebut. Annisa semakin yakin jika link tersebut abal-abal.
"Saya akhirnya tidak lanjutkan. Linknya juga sudah tidak bisa diakses,"katanya
Annisa agak khawatir. Terlebih ia telah mengupload nama lengkap dan nomor handphone pribadinya.
Ia takut data pribadinya itu disalahgunakan. Ternyata ia bukan sendirian.
Pesan mengenai petunjuk pendaftaran prakerja itu telah beredar kemana-mana.
Terlebih link itu mengarahkan pengaksesnya untuk membagikan informasi pendaftaran ke banyak nomor WhatsApp.
"Sudah banyak yang terima pesan itu dan mendaftar. Info itu juga terus menyebar," katanya.
Konfirmasi Penyelenggara Kartu Prakerja
Head of Communications Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu mengatakan,
informasi pada pesan yang beredar adalah tidak benar alias hoaks.
Ia menegaskan melanjutkannya ke ranah hukum jika pesan itu terus menyebar.
Louisa mengatakan, alamat situs Kartu Prakerja yang resmi hanya www.prakerja.go.id.
Terkait langkah pendaftaran yang menyebutkan data diri, Louisa mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberikan informasi data pribadi.
"Pastikan masyarakat tidak memberikan data pribadi, seperti NIK, nomor KK, nomor HP, alamat email, atau data pribadi lainnya kepada pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar Louisa.
Cara pendaftaran Kartu Prakerja
Sementara itu, pendaftaran Kartu Prakerja bisa dilakukan melalui dua cara yakni melalui daring dan luring.
Daring (online)
Untuk pendaftaran via daring, peserta dapat mendaftar melalui laman https://www.prakerja.go.id.
Peserta diminta menyiapkan nomor KK dan NIK yang tertera pada KTP.
Masukkan data diri dan ikuti petunjuk pada layar untuk menyelesaikan proses pemeriksaan akun.
Selanjutnya, siapkan kertas dan alat tulis untuk mengikuti Tes Motivasi dan Kemampuan Dasar secara daring.
Pada layar, klik "Gabung" pada gelombang yang tengah dibuka.
Setelah itu, tunggu pengumuman peserta yang lolos seleksi yang akan diberi tahu melalui SMS.
Luring (offline)
Bagi peserta yang mendaftar secara luring, dapat mendaftarkan diri melalui kantor Kementerian Ketenagakerjaan atau pemerintah daerah khususnya Dinas Ketenagakerjaan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[HOAKS] Pesan Berantai Bantuan Rp 600.000 Kartu Prakerja Daftar di prakerja.vip", https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/11/122512465/hoaks-pesan-berantai-bantuan-rp-600000-kartu-prakerja-daftar-di-prakerjavip?page=all#page2.