Timor Leste 21 Tahun Lepas Indonesia,Kemiskinan Paksa Pemuda Timor Leste Pilih Pindahke Luar Negeri

Timor Leste bergabung dengan Indonesia selama 24 tahun. Selama itu pula, wilayah ini menjadi anak emas pemerintahan Orde Baru

Editor: Alfred Dama
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999 

Hal itu menjadi salah satu alasan mengapa beberapa tahun terakhir banyak pemuda Timor Leste yang lebih memilih untuk pergi ke luar negeri.

Tujuan pertama mereka adalah benua Eropa melalui Portugal.

Dilansir dari Kompas.com, menurut analisis dari laporan Sensus Analisis Angkatan Kerja, di Timor Leste masih menunjukkan tingkat pengangguran yang cukup tinggi.

Bahkan keadaan tersebut telah berlangsung lama semenjak tahun 2015 atau lima tahun lalu yang mencapai 12,3 persen dari total populasi pada tahun 2015.

Angka tersebut jauh diatas rata-rata pengangguran tingkat nasional di sana yang hanya sebesar 4,8 persen.

Selain itu menurut analisis dari Sensus Penduduk dan Perumahan di Timor Leste, pemuda berusia produktif yakni 15 sampai 20 tahun cukup banyak.

Setidaknya sekitar 20 persen dari penduduk Timor Leste didominasi usia-usia produktif tersebut.

Alih-alih merdeka dari Indonesia dan berdiri menjadi sebuah negara, perekonomian Timor Leste justru tak kunjung membaik.

Beberapa tahun terakhir misalnya, angka pengangguran dan angka lapangan kerja yang tersedia tidak sebanding.

Dari laporan tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi penididkan seseorang, semakin tinggi pula risiko menganggur.

Persentase pengangguran pada kaum muda yang tidak berpendidikan atau nonformal adalah di bawah 10 persen.

Sementara pemuda yang tamat sekolah menengah, persentase penganggurannya adalah 18 persen.

Ironisnya, persentase penganggutan pemuda yang lulus perguruan tinggi adalah 20 persen.

Sensus Laporan Analisis Pendidikan melaporkan bahwa pemuda yang tidak bekerja dan tidak berpendidikan atau tidak memiliki pelatihan persentasenya adalah 27,7 persen.

Bahkan sebanyak 53,4 persen pemuda yang telah menyelesaikan pendidikan saat pencacahan tahun 2015 tercatat tidak bekerja.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved