Mata Najwa

Najwa Shihab Dapat Dukungan Selebgram hingga Motivator Pasca Sang Presenter Nyatakan Siap Diperiksa

Host program Mata Najwa di Trans7 mendapatkan banyak dukungan, mulai dari selebgram hingga motivator. Dukungan datang pasca sang presenter

Editor: Agustinus Sape
Youtube/Mata Najwa
Najwa Shihab dan Luhut Binsar Pandjaitan di acara Mata Najwa Trans 7, Rabu (23/9/2020) malam. 

@keanuagl - Semangat kaaaa

@bintangemon - Semangat mbaaa

@andhiiikapratama - Tim mbak nana

Pada unggahan tersebut Nana  menjelaskan kembali soal wawancara kursi kosong.

Ia memaparkan alasannya melakukan hal tersebut.

"Tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan-kebijakannya terkait penanganan pandemi.

Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa, bisa di mana pun. Namun, kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemi kian meningkat, bukan hanya di Mata Najwa saja.

Dan dari waktu ke waktu, makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Manteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi.

Faktor-faktor itulah yang mendorong saya membuat tayangan yang muncul di kanal Youtube dan media sosial Narasi.

Media massa perlu menyediakan ruang untuk mendiskusikan dan mengawasi kebijakan-kebijakan publik.

Najwa Shihab dan Menteri Terawan.
Najwa Shihab dan Menteri Terawan. (Tribunnews/Jeprima, YouTube Najwa Shihab)

Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan juga berasal dari publik, baik para ahli/lembaga yang sejak awal concern dengan penanganan pandemi maupun warga biasa.

Itu semua adalah usaha memerankan fungsi media sesuai UU Pers yaitu “mengembangkan pendapat umum” dan “melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum”," lanjutnya.

Nana mengatakan wawancara kursi kosong sebenarnya lazim terjadi di beberapa negara.

"Sependek ingatan saya, treatment “kursi kosong” ini belum pernah dilakukan di Indonesia, tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup panjang.

Di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012, di antaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell di MSNBC’s dalam program Last Word.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved