Militer Turki Terbukti Bantu Azerbaijan Perang Lawan Armenia, Perang Masih Berkecamuk di Garis Depan
Militer Armenia tengah berjuang keras menghadapi serbuan militer Azerbaijan untuk merebut Nagorno-Karabakh yang kini diduduki Armenia
Militer Turki Terbukti Bantu Azerbaijan Perang Lawan Armenia, Perang Masih Berkecamuk di Garis Depan
POS KUPANG.COM -- Militer Armenia tengah berjuang keras menghadapi serbuan militer Azerbaijan untuk merebut Nagorno-Karabakh yang kini diduduki Armenia
Wilayah sengketa itu diklaim oleh Azerbaijan, namun wilayah itu kini dalam kontrol Armenia. Bahkan wilayah itu dihuni oleh mayaritas etnis Armenia
Ketakutan Armenia adalah, bila wilayah itu direbuir Azerbaijan maka akan terjadi genosida terhadap etnis Armenia
Salah satu negara Eropa, Turki ikut membantu Azerbaijan dalam penyerbuan itu, bahkan dua pesawat Sukhoi Su 25 milik Angkatan Udara Armenia ditembak jatuh pesawat tempur F-16 Turki
• Pacar Sule Belajar Islam Sebelum Mualaf Bikin Sang Komedian Kagum: Dia Bangungin Temennya Sahur
• Belum Jadian, Ariel NOAH Sudah Buat Kecewa BCL Padahal Disebut-sebut Bakal Gantikan Ashraf Sinclair
• Haru Biru Perang Timor Timur, Kisah Anak Timor Leste yang Diculik dan Akhirnya Bertemu Orangtuanya
• Dibuang Orangtua Kandung, Bayi ini Tumbuh Jadi Anak Ganteng Putra Angkat Bupati Kerawang
Perang Armenia vs Azerbaijan masih terus berkecamuk. Bahkan, perang Armenia vs Azerbaijan juga melibatkan negara lain. Armenia klaim pasukan Azerbaijan mendapat bantuan dari militer Turki.
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Jumat (2/10/2020) mengklaim, memiliki bukti pasukan Azerbaijan yang saat ini memerangi pasukan Yerevan di Nagorny Karabakh didukung secara militer oleh Turki
Setidaknya 130 orang tewas dalam pertempuran yang berlangsung berhari-hari itu, dan menjadi bentrokan terburuk sejak 2016 di sana.
Sementara itu Perancis, Amerika Serikat (AS), dan Rusia menyerukan diakhirinya permusuhan. "Kami punya bukti," kata PM Nikol Pashinyan kepada surat kabar Perancis Le Figaro yang dikutip AFP.

"Mereka menggunakan drone dan (jet tempur) F-16 Turki untuk membom wilayah sipil di Nagorny Karabakh."
Armenia sebelumnya menuduh Turki mengirim tentara bayaran untuk mendukung Azerbaijan.
Pada Senin (28/9/2020) Obervatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris mengatakan, Turki telah mengirim setidaknya 300 proxies dari Suriah Utara.
Pernyataan terbaru Pashinyan ini diamini oleh Emmanuel Macron yang mengatakan, laporan intel juga mengungkap tentara yang ditarik dari kelompok milisi telah melintasi Turki dalam perjalanan ke Azerbaijan.
Presiden Perancis itu mengatakan, "garis merah telah dilintasi, yang tidak bisa diterima" dan menuntut penjelasan dari Ankara.
Meski begitu dunia terus meminta Armenia dan Azerbaijan menyudahi peperangan, bahkan ketika terjad eskalasi konflik yang mengancam akan menyedot kekuatan regional Rusia dan Turki ke dalam konflik.