Implementasi Digital Farming, Kelompok Tani Binaan BI Pasang Sensor Tanah dan Cuaca

pemasangan sensor tanah dan cuaca di lokasi lahan kelompok tersebut di Airbauk, Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur,

Penulis: F Mariana Nuka | Editor: Rosalina Woso
BI NTT UNTUK POS-KUPANG.COM
Pemasangan Sensor Tanah dan Cuaca serta Sosialiasi Aplikasi RiTx Bertani dalam Rangka Implementasi Digital Farming, Selasa-Rabu, 29-30 September 2020 

Implementasi Digital Farming, Kelompok Tani Binaan BI Pasang Sensor Tanah dan Cuaca

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Menindaklanjuti perjanjian kerja sama (PKS) antara Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT dengan PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa (PT MSMB), maka Kelompok Tani Kaifo Ingu yang merupakan binaan BI NTT melakukan pemasangan sensor tanah dan cuaca di lokasi lahan kelompok tersebut di Airbauk, Kelurahan Babau, Kecamatan Kupang Timur, Selasa (29/9/2020).

PT MSMB sendiri merupakan salah satu satu start-up mitra penyedia teknologi smartfarming 4.0 dalam rangka implementasi pilot project digital farming dari sisi hulu.

Dalam rilis dari Humas BI NTT, pemasangan sensor tanah dan cuaca ini akan memperkuat basis data dan informasi yang dimiliki oleh kelompok tani sehingga mampu membantu kelompok tani dalam penentuan perlakuan yang tepat untuk lahan yang ada.

Tentu saja hal itu sejalan dengan best practice pelaksanaan good agriculture serta mendeteksi, mengukur, mencatat data secara akurat tentang kondisi cuaca pertanian (agro-climate) dan tanah pertanian (soil) yang dapat dikontrol melalui aplikasi (RiTX Bertani) secara real time oleh pengguna smartphone.

Diketahui, sensor tanah dan cuaca dimaksud mampu mendeteksi 12 (dua belas) parameter antara lain arah angin, kecepatan angin rata-rata, kecepatan angin max, kekeruhan air, curah hujan per jam, suhu udara, kelembaban udara, tekanan udara, suhu tanah, kelembapan tanah, EC tanah, dan pH tanah.

Acara berikutnyq adalah pelaksanaan sosialisasi penggunaan Aplikasi RiTx Bertani oleh PT MSMB kepada kelompok tani, Raby (30/9/2020). Acara itu dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Dinas Pertanian Kabupaten Kupang.

Dalam sambutannya, Deputi Kepala Perwakilan KPw BI Prov NTT, Eddy Junaedi menjelaskan bahwa implementasi digital farming tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan ekonomi Provinsi NTT.

"Sebagaimana diketahui share terbesar struktur PDRB Provinsi NTT saat ini berasal dari sektor pertanian. Terlebih dengan rencana Presiden Jokowi dalam melakukan perluasan lumbung pangan nasional atau food estate di Provinsi NTT, implementasi digital farming akan mendorong kapasitas produksi pertanian dan mengakselerasi digitalisasi industri pertanian," katanya.

Adapun rangkaian acara Pemasangan Sensor Tanah dan Cuaca serta Sosialiasi Aplikasi RiTx Bertani selama 2 (dua) hari tersebut dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan, antara lain dengan penggunaan masker dan hand sanitizer serta dengan pelaksanaan social/physical distancing guna mencegah penularan COVID-19.

Netizen Ini Tulis Hal Sadis untuk Sunan Kalijaga, Salmafina Sunan Langsung Lakukan Ini: Nyali Ciut

KSP Kopdit Swasti Sari Tetap Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19, Yuk Simak !

Karyawan XL Axiata Berbagi Donasi di Panti dan SMAN Lurasik

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Jokowi Optimistis Bisa Atasi Covid-19 dengan Ideologi Pancasila

Di Kabupaten TTU, Satu Peserta Tak Ikuti SKB

Antusiasme para anggota kelompok tani dalam mengikuti kegiatan dimaksud menjadi bukti keseriusan mereka dalam implementasi digital farming yang baru pertama kali dilaksanakan di Provinsi NTT.

Kedepannya melalui sinergi dengan dinas dan otoritas terkait serta penguatan kapabilitas dari kelompok tani, diharapkan dapat mengoptimalkan peran sektor pertanian sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi NTT. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Intan Nuka)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved