G30S PKI

TERBONGKAR! Fakta Siapa Sesungguhnya Dalang G30S/PKI, Mengapa Soeharto Tidak Diculik & Dibunuh PKI?

Di antara berbagai teori tentang dalang G30S, ada yang meyakini Soeharto-lah yang sebenarnya berada di balik peristiwa G30S.

Editor: Bebet I Hidayat
Youtube
Cuplikan Film Peristiwa G30S PKI 

Soeharto sendiri mengakui ia bertemu dengan Latief menjelang peristiwa G30S. Namun ia memberikan kesaksian yang berganti-ganti.

Dalam wawancara dengan Der Spiegel pada 19 Juni 1970, Soeharto mengaku ditemui di RSPAD Gatot Subroto oleh Latief pada malam 30 September 1965.

Soeharto tengah menjaga anak bungsunya, Hutomo Mandala Putra alias Tommy yang dirawat karena luka bakar akibat ketumpahan sop panas.

Namun katanya, Latief tidak memberi informasi apa-apa, malah akan membunuhnya saat itu juga.

"Dia justru akan membunuh saya. Tapi karena saya berada di tempat umum, dia mengurungkan niat jahatnya itu," kata Soeharto.

Namun dalam otobiografinya, Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya (1988), Soeharto mengaku hanya melihat Latief dari kejauhan dan tak sempat berinteraksi.

Soeharto menjadi pahlawan

Setelah peristiwa G30S, suasana memanas. PKI dianggap sebagai dalang. Presiden Soekarno juga tak melakukan apa-apa. 

Masyarakat sipil, mahasiswa, dibantu tentara, menggelar berbagai demonstrasi besar-besaran menuntut PKI dibubarkan dan ekonomi diperbaiki.
Puncaknya pada 11 Maret 1966. Soeharto yang saat itu menjabat Panglima Angkatan Darat meminta Soekarno memberi kuasa untuk mengatasi keadaan.
Permintaan yang dikenal dengan Supersemar (Surat Perintah 11 Maret) itu membuka jalan bagi Soeharto untuk mengambil kekuasaan dari Soekarno.
Soeharto muncul sebagai pahlawan. Ia menumpas PKI dan menjadi presiden.
Kekejaman yang sesungguhnya terjadi belakangan: setidaknya 500.000 orang yang dituduh PKI atau simpatisannya, dihabisi di berbagai penjuru Indonesia.
Yang lebih beruntung, berakhir di penjara selama puluhan tahun. Seperti Latief yang merasa dikhianati oleh Soeharto.
"Jadi siapa yang sebenarnya telah mengakibatkan terbunuhnya para jenderal tersebut? Saya yang telah memberi laporan lebih dulu kepada Jenderal Soeharto? Atau justru Jenderal Soeharto, yang sudah menerima laporan tetapi tidak berbuat apa-apa?" kata Latief dalam kesaksiannya.
"Nyatanya, sama sekali tidak pernah ada langkah-langkah untuk menambah penjagaan. Sebaliknya, setelah Peristiwa G30S meletus, selain menghantam G30S dan juga membantai ribuan rakyat yang sama sekali tidak tahu apa-apa, mereka bertiga ( Soeharto, Umar Wirahadikusumah, dan Basuki Rachmat ) kemudian malahan bersama-sama menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno," ujar Latief.
Kenapa Para Jenderal Dibunuh PKI?

Peristiwa Gerakan 30 September 1965 ( G30S) adalah tragedi nasional yang paling kontroversial.

Dalam peristiwa itu, enam jenderal dan satu perwira pertama TNI AD menjadi korban. Bahkan Ade Irma Suryani, putri Jenderal TNI AH Nasution juga menjadi korban.

Selama bertahun-tahun, sekolah mengajarkan peristiwa itu adalah kudeta atau pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Buku Wajah dan Sejarah Perjuangan Pahlawan Nasional Seri IV yang diterbitkan oleh Departemen Sosial RI Direktorat Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan 1994-1995 mengemukakan asalan PKI menculik dan membunuh para jenderal.

Dimulai dengan menculik dan kemudian membunuh pejabat-pejabat teras Angkatan Darat untuk melumpuhkan angkatan ini.

Selanjutnya diterangkan alasan penculikan tersebut, yaitu dalam penilaian PKI, Angkatan Darat harus dilumpuhkan terlebih dahulu. Sebab Angkatan Darat dianggap sebagai lawan utama mereka.

Begitulah narasi pemerintah Orde Baru melalui berbagai buku dan film.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved