Najwa Shihab Ungkap Kisah di Balik Dialog Kursi Kosong Menkes, Terawan Trending di Twiiter

Najwa Shihab ungkap kisah di balik dialog kursi kosong Menkes, Terawan trending di twiiter

Editor: Adiana Ahmad
tribunnews.com
Menkes, Terawan dan Najwa Shihab 

Tak hanya itu, publik pun disuguhi dialog jurnalis Najwa Shihab dengan kursi kosong karena sang menteri tak hadir di sana.

Ada apa dengan Terawan sampai sang presenter pun harus berdialog dengan kursi kosong? Najwa Shibab meamaparkan kisah di baliknya.

Menteri Kesehatan - Terawan Agus Putranto
Menteri Kesehatan - Terawan Agus Putranto (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Undangan Dikirim Setiap Minggu, Jawabannya Mengecewakan
Mengapa sampai kursi kosong yang diwawancara? Najwa Shihab punya kisahnya

Najwa Shibab mengaku, pihaknya telah berulang kali mengirimkan undangan wawancara kepada Menteri Kesehatan RI Terawan dalam acara yang ia pandu "Mata Najwa".

Bahkan, hampir setiap minggu undangan dikirimkan kepada mantan kepala RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta itu.

"Hampir tiap minggu kami mengundang Pak Menkes, di setiap episode pandemi," ujar Najwa saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (29/9/2020).

Namun, jawaban dari pihak menteri kesehatan tidak sesuai harapan.

"Terkadang undangan itu direspon, terkadang juga tidak ada respon," ungkapnya.

Ia melanjutkan, pernah dijawab dan memberi alasan tidak bisa hadir namun saat diminta jadwal wawancara ulang, kembali pihaknya tak mendapat respons

Najwa Shihab Sindir Menteri Jokowi Depan Luhut Pandjaitan Tak Gubris Undangan Presenter Mata Najwa

"Pernah menjawab bahwa tidak bisa karena jadwal, dan kemudian kami selalu menawarkan agar wawancara diatur menyesuaikan waktu dengan agenda Pak Terawan," lanjutnya.

Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020).
Jurnalis Najwa Shihab mewawancarai kursi kosong sebagai ganti absennya Menteri Kesehatan Terawan, dalam Catatan Najwa, Senin (28/9/2020). (Capture YouTube Najwa Shihab)

Alasan Mengundang dan Jawaban Najwa Jika Dianggap Politis
Najwa memaparkan, ada sejumlah alasan mengapa diperlukan kehadiran pejabat negara untuk menjelaskan kebijakan yang berimbas kepada publik.

"Mengundang dan atau meminta pejabat untuk menjelaskan kebijakan yang diambilnya adalah tindakan normal di alam demokrasi. Jika tindakan itu dianggap politis, penjelasannya tidak terlalu sulit," ungkapnya.

Pertama, jika “politik” diterjemahkan sebagai adanya motif dalam tindakan, maka undangan untuk Menkes Terawan memang politis.

Namun tak selalu yang politik terkait dengan partai atau distribusi kekuasaan. Politik juga berkait dengan bagaimana kekuasaan berdampak kepada publik.

"Kami tentu punya posisi berbeda dengan partai karena fungsi media salah satunya mengawal agar proses politik berpihak kepada kepentingan publik," tutur Najwa.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved