Ridwan Kaget Lihat Mayat Terapung
Ridwan H. M. Zein, seorang nelayan di Kecamatan Mauponggo kaget melihat sesosok mayat perempuan terapung di Pantai Mauponggo
POS-KUPANG.COM | MBAY - Ridwan H. M. Zein, seorang nelayan di Kecamatan Mauponggo kaget melihat sesosok mayat perempuan terapung di Pantai Mauponggo Kabupaten Nagekeo.
Kapolsek Mauponggo Ipda Gunter Meo, menyatakan Kamis (24/9/2020) sekitar pukul 20.00 Wita, korban berindentitas Maria Ja (70) asal Kampung Pauleka Desa Lokalaba Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo meninggalkan rumahnya menuju rumah duka saudara Fitalis Raga untuk melayat.
Sekitar pada pukul 23.00 Wita warga kampung Lui, Desa Wolotelu, melihat korban melewati kampung Lui menuju Mauponggo.
• Restorasi Pendidikan NTT Dijawabi Positif Pemkab Malaka
"Mereka tidak lagi melihat korban dan sampai Jumat 25 September 2020 sekitar pukul 15.30 Wita korban ditemukan terapung di laut Pantai Mauponggo, Kelurahan Mauponggo oleh saksi yang hendak pergi mancing," ujar Ipda Gunter kepada Pos Kupang, Sabtu (26/9).
Menurut Gunter, saksi melihat ada benda terapung dan berusaha memanggil. Namun tidak terdengar suara sahutan sehingga saksi mendekat untuk menolong korban. Ternyata setelah mendekat sudah tidak bernyawa.
• Destinasi Danau Rana Tonjong di Manggarai Timur, Wisatawan Senang Lihat Teratai Berwarna Pink
"Melihat kejadian tersebut saksi langsung memanggil warga sekitar untuk bersama-sama mengangkat korban karena takut berbawa gelombang laut. Juga meminta bantuan warga lain untuk laporkan kejadian tersebut ke pos pelayanan Polsek Mauponggo," ujarnya.
Ia menyatakan kejadian tersebut dilaporkan pukul 16.00 Wita yang diterima anggota jaga regu III Polsek Mauponggo.
Ia menyatakan, saksi ada dua orang. Saksi pertama Ridwan H.M. Zein dan saksi kedua Nurdin Abubakar yang merupakan nelayan Kelurahan Mauponggo Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo.
Ia juga menyatakan korban tinggal bersama anak korban yang bernama Donatus Ndona selama beberapa hari terakhir berada di Kampung Wae, Desa Kelewae, kecamatan Boawae.
"Polisi bersama dokter dan para medis mengevakuasi korban menuju Puskesmas Mauponggo untuk dilakukan visum," ujarnya.
Ipda Gunter menyebutkan keluarga menerima kematian korban sebagai musibah karena tidak pernah menduga ada kejadian tersebut sebelumnya.
"Kejadian tersebut oleh keluarga diterima sebagai musibah dan bersedia membuat pernyataan penolakan untuk dilakukan aotopsi," ujar Gunter.
Ia menyebutkan keluarga sudah membawa mayat ke rumah duka di Kampung Pauleka Desa Lokalaba Kecamatan Mauponggo Kabupaten Nagekeo. (gg)