Berita Kota Kupang Terkini
Jumlah Stunting Tembus 5000, Retnowati sebut Dinas Kesehatan Tangani 30%
Kepala Dinas kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menegaskan bahwa, terkait penanganan stunting dinas kesehatan diperkirakan me
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM | KUPANG-Kepala Dinas kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati menegaskan bahwa, terkait penanganan stunting dinas kesehatan diperkirakan menangani sekitar 30% sedangkan 70% lainnya adalah pemberdayaan masyarakat.
"Penanganan stunting, mencakup pendidikan ibu, pola asuh anak, nah itu kan tidak semata-mata dinas kesehatan," ungkap drg. Retnowati ketika diwawancarai POS-KUPANG.COM, Rabu, 23/09/2020
Pola pemberian makanan tambahan, ataupun makanan yang di rumah dengan pola gizi dan makanan yang beragam sebagai salah satu bagian penting dari penanganan stunting merupakan peranan dinas ketahanan pangan.
Pola kesehatan bayi juga ditunjang oleh sanitasi lingkungan. Ketersediaan air bersih dan lain-lain bisa mempengaruhi kesehatan bayi.
"Jadi ini semua tidak semata-mata dinas kesehatan," katanya.
Terkait ketiadaan fasilitas seperti dacing di Posyandu Pratama RT 21 Sikumana, Retnowati menekankan bahwa pemenuhan sarana-prasarana adalah tanggung jawab pemberdayaan masyarakat.
Ia menjelaskan, sebelum ada program Indonesia Sehat pendekatan keluarga, data gizi buruk dan stunting tidak tercover secara menyeluruh.
" Sedangkan saat ini ada program Indonesia sehat melalui pendekatan keluarga yang dilakukan pendataan oleh petugas di lapangan, dapatlah nilainya banyak begitu," bebernya.
Angka stunting melonjak karena sebelumnya dinas kesehatan mendata orang berdasarkan balita yang berkunjung ke Posyandu.
Sedangkan saat ini diperoleh data demikian karena muncul program yang mana penanganan gizi buruk berbasis masyarakat.
Dikatakan Retnowati, ada beberapa kategori yang termasuk dalam anak gizi buruk dan stunting. Balita yang masuk dalam klasifikasi pendek hingga sangat pendek termasuk stunting. Dan klasifikasi tersebut cukup banyak di Kota Kupang.
"Tapi gizi buruk kita itu hanya 700an. Bentuk penanganannya, yakni pemberian makanan tambahan, pemanganan gizi buruk menggunakan RUTF (makanan siap saji yang berbentuk pasta yang diberikan kepada bayi dan balita) dengan dana anggaran dari Dana Alokasi Khusus," jelas Retnowati (CR5)
• Pilkada Manggarai 2020, KPU Manggarai Tetapkan Dua Paslon Bupati dan Wakil Bupati, Simak INFO
n