Berita Timor Leste
Negaranya Krisis dan Akan Bangkrut, Presiden Timor Leste Ramos Horta Malah Tulis Ini di Instagram
Negaranya Krisis dan Akan Bangkrut, Presiden Timor Leste Ramos Horta Malah Tulis Ini di Instagram
POS-KUPANG.COM - Negaranya Krisis dan Akan Bangkrut, Presiden Timor Leste Ramos Horta Malah Tulis Ini di Instagram
Pada 1999 wilayah Timor Timur berpisah dari Indonesia
dan berubah menjadi negara Timor Leste.
• Tuding Hubungan Spesial Syahrini & Pak Haji Kalimantan, Pedangdut Lia Ladysta Jalani Pemeriksaan
• Veronica Tan Tanpa Ahok Jadi Wanita Mandiri, Wajahnya Jadi Sorotan Saat Wawancara OTG Corona Hamil
• ZODIAK KARIR BESOK Kamis 24 September 2020 Aries Dapat Promosi Tugas Lebih Berat, Libra Bakal Tenar
• Paranormal Mbak You Beberkan Sederet Inisial Artis yang Bakal Terkan Bencana dan Meninggal Dunia
• Gatot Nurmantyo Beberkan Alasan Kenapa Dia Dicopot, Gara-Gara Film Ini
Saat ini Timor Leste mungkin dipandang sulit untuk berkembang sebagai negara maju.
Banyak juga laporan yang mengatakan negara ini termasuk dalam salah satu negara termiskin di dunia.
Dari 162 negara, Timor Leste berada di posisi 152.
Akan tetapi meski dipandang sebagai negara miskin, Timor Leste adalah negara yang kaya akan minyak dan gas alam.
Meskipun kenyataannya sumber daya alam tersebut belum bisa mengakat ekonomi Bumi Lorosae.
Sementara itu menurut Al Jazeera, ladang minyak gas utama miliki Timor Leste akan mengering pada tahun 2022.
Bahkan diperkirakan ladang minyak itu akan bangkrut pada tahun 2027.
Negara itu bergantung pada sektor energi minyak yang menyusut, dan pendapatan itu telah menyumbang 78 persen dari anggaran tahun 2017.
Meski demikian Presidennya Ramos Horta sebut Timor Leste optimis bisa berkembang, melihat dari jejak sejarah dan kesulitan ekonomi mereka.
Negara tersebut dikatakan sepenuhnya merdeka pada tahun 2002, setelah periode tiga tahun pemerintahan PBB.
"Pada tahun 2002 kami memiliki 19 dokter di seluruh Timor Leste, dan tahun 2017 kami memiliki hampir 1.000," kata presidennya Ramos Horta.
"Kami tidak memiliki lsitrik di manapun, termasuk ibu kota Dili, saat ini kami memiliki listrik berkelanjutan di 80 persen negara, 20 persen sisanya menggunakan metode tenaga surya," imbuhnya.