Timor Leste
Benarkah Negara Timor Leste Terancam Bangkrut? Dulu Ngotot Ingin Merdeka, Xanana: 10 Tahun Lagi Mati
Sampai Angkat Senjata Ngotot Ingin Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Kini Nasibnya Mengenaskan, Jadi Negara Termiskin di Dunia dan Terancam Bangkrut
POS-KUPANG.COM - Mendirikan sebuah negara baru bukanlah hal yang mudah.
Banyak kendala baik dari luar maupun dari dalam.
Hal itu pula yang dialami oleh Timor Leste.
Tahun 1999 Timor Leste lepas dai Indonesia melalui referendum.
Lembaga yang menangani pemungutan suara di Timor Leste oleh Unamet PBB mengumumkan 3/4 warga Timor Leste menolak opsi optimistis khusus dan lebih memilih lepas dari Indonesia.
Sebelum Timor Leste memperoleh kemerdekaannya, sempat terjadi adu senjata militer oleh ABRI yang dikenal dengan operasi seroja.
Dalam operasi itu, pasukan ABRI berusaha menggulingkan pemerintahan Fretlin yang kemudian memicu pendudukan seperempat abad.
Sekitar 100.000 -180.000 tentara dan warga sipil gugur dalam pertempuran tersebut.
• Video Tangis Pilu Anak Polwan yang Tewas Ditabrak Mobil Wakil Bupati Mabuk; Minta Ini pada Kapolda
Selama bertahun-tahun militer Indonesia menghadapi perlawanan besar-besaran di pedalaman pegunungan pulau itu.
Kemudian, pada 20 Mei 2002, Timor Leste memperoleh kemerdekaanya dari Indonesia.
Negara ini memasksakan diri untuk lepas dari Indonesia dan memilih berdiri sendiri sebagai sebuah negara merdeka.
Kini negara yang memilih mandiri itu bukannya tambah makmur justru makin sengsara dan alami kejatuhan ekonomi parah.
Mengutip Tribunnews, Timor Leste tak hanya alami kemiskinan hebat, negara ini juga digadang sebagai negara yang akan bangkrut.
Menurut Bank Dunia tahun pada Minggu (5/7/2020), pertumbuhan ekonomi Timor Leste sangat lamban dibandingkan negara lainnya.
Menurut United National Development Programme (UNDP), Timor Leste menempati urutan ke 152 dari 162 sebagai negara termiskin di dunia.
PDB per kapita Timor Leste diperkirakan sekitar 2,356 dollar AS (Rp34,23 juta), sementara Indonesia tahun 2019 saja mencapai 4.274 dollar AS (Rp60 juta).
Sementara itu di sektor ekonomi, Timor Leste sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, untuk barang-barang impor.
Tahun 2019, Bank Dunia melaporkan pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1% di tahun 2020, meningkat menjadi 4,9% diperkirakan hingga 2021.
Pertumbuhan investasi di Timor Leste sangat lemah pasca-merdeka, ini terkait stabilitas politik dan ekonomi di negara yang masih bergejolak itu.
Saat ini Timor Leste mengandalkan pemasukann dari minyak, tahun 2019 lalu produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) dengan banyak kerja sama dengan Australia.
Namun, menurut data Timor Leste Economic Report, yang dirilis Bank Dunia 2020, ekonomi Timor Leste justru semakin buruk akibat Covid-19.
Di saat yang sama kondisi politik di negara itu juga belim stabil.
Pemerintah Timor Leste sampai utang 250 dollar AS dari Petroleum Fund di mana 60% digunakan untuk penanganan Covid-19.
Virus corona memperburuk kondisi ekonomi Timor Leste, menurunkan jumlah kunjungan turis asing, dan memperlambat ekspor-impor.
Di sisi lain, pengeluaran negara semakin bertambah untuk mengurangi dampak pandemi.
Timor Leste Diklaim Punya Uang Banyak
Kabar bahagia sekaligus mengejutkan bagi rakyat Timor Lester, sebuah negara yang telah memisahkan diri dari Indonesia.
Mantan Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao membeberkan permasalahan pokok negara itu.
Ia pesimis rakyat Timor Leste akan keluar dari zona krisis kemiskinan.
Gusmao mengungkapkan bahwa Timor Leste memiliki dana abadi dengan nominal ratusan triliunan rupiah.
Dana itu, katanya sekarang tersimpan di Bank New York, Amerika Serikat.
Namun, dia mengatakan bahwa, meski dana ratusan triliun rupiah itu cair, 10 tahun mendatang Timor Leste akan menjadi negara yang mati.
Melansir dari The Oekui Post, Rabu (16/9/2020), laporan trimestral dari Banco Central Timor Leste (BCTL), baru-baru ini mengumumkan bahwa, jumlah dana perminyakan Timor Lester yang tersimpan di Bank New York sebesar 18,4 miliyar dolar AS (Rp 273 triliun – kurs Rp 14.840).
Mulai tahun 2021, Pemerintah Timor Leste akan menggunakan uang simpanan itu sebagai kebutuhan belanja negaranya sebesar 1,4 miliyar dolar AS atau Rp 20,77 triliun.
Sehubungan dengan hal itu, banyak orang yang mulai berfikir dan prihatin terhadap keberlanjutan kondisi keuangan Timor Leste.
Sebuah seminar digelar di negara itu untuk mendiskusikan segala prioritas anggaran nasional Timor Leste.
Dalam acara itu, mantan PM dan juga pejabat kharismatik Timor Leste, Xanana Gusmao percaya bahwa, negaranya memiliki uang yang disimpan di Bank New York.
“Anggaran bisa saja lolos, tetapi prosedurnya yang bermasalah,” katanya.
Ia menambahkan, dana perminyakan masih ada.
Tetapi menurutnya, jikalau pemerintah Taur Matan Ruak memimpin hingga 10 tahun lagi, semua orang akan mati.

Dia mengambil contoh, untuk membayar hotel yang digunakan untuk karantina, bayar catering juga tidak tahu bagaimana cara kelola uang.
Pemeritahan itu juga tutup mata dalam menganggarkan untuk proyek yang bersifat emergensi, seperti pandemi Covid-19.
“Ini artinya, selama 10 tahun mereka tetap memimpin, lebih baik kita lari saja entah kemana. Kalau 10 tahun mereka memimpin, kotamadya jangan disebutkan,” katanya.
Sementara itu, PM Taur Matan Ruak mengatakan bahwa, tahun 2020 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan.
“Karena pertama, anggaran negara tidak lolos di Parlemen Nasional, dimana negara terpaksan menggunakan dana duaddecimal,” katanya.
Selain itu, Ruak menyebut Timor Leste di landa bencana alam pada 13 Maret 2020 dan 22 Mei 2020, yang merusak rumah warga dan fasilitas publik yang mengalami kerugian mencapai 50 juta dolar AS (Rp 742 miliyar).
“Terakhir, timbul Covid-19 yang bukan hanya memberikan pengaruh terhadap layanan kesehatan, tetapi memicu dampak ekonomi dan sosial,” ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Sampai Angkat Senjata Ngotot Ingin Merdeka dari Indonesia, Timor Leste Kini Nasibnya Mengenaskan, Jadi Negara Termiskin di Dunia dan Terancam Bangkrut