Di Mbatakapidu - Sumba Timur Anggreni Siswi SMPN 3 Waingapu Beli Pulsa Data dari Hasil Berkebun
Di Mbatakapidu - Sumba Timur Anggreni Siswi SMPN 3 Waingap beli pulsa data dari hasil kebun
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
Namun, berkat kerja keras, dirinya bisa meringankan beban orang tua.
"Saya berterima kasih kepada Yayasan Komunitas Radio Max FM.Waingapu yang bantu dengan pompa air sehingga kami bisa menanam," ujarnya.
Asminto Dundu Tai pelajar Kelas VII SMPN 3 Waingapu yang ikut berusaha di kebun ini menuturkan dengan ikut bekerja di kebun itu,dirinya juga bisa mendapatkan uang.
"Saya juga ikut tanam sayur dan hasilnya kami jual sehingga bisa pegang uang," kata Asminto.
Berbeda dengan Afni yang telah menamatkan pendidikan SMA. Dirinya berkebun kemudian hasil panen yang dijual digunakan membeli hp android.
Hp tersebut bukan dipakai untuk bergaya tetapi dipinjamkan kepada adik-adiknya yang masih sekolah untuk belajar secara online.
Direktur Yayasan Komunitas Radio MaxFm, Heinrich Dengi mengatakan, pemanfaatan mesin pompa Barsha itu dikhususkan pada musim kemarau. Karena pada saat musim penghujan, masyarakat bisa menggunakan curah hujan untuk mengolah lahan pertaniannya.
"Mesin ini tentu cocok penggunaannya di musim kemarau. Kita juga ingin ada aktivitas para petani saat musim kemarau tetap berlangsung," kata Heinrich.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan teknologi ini bukan hanya mau mencari keuntungan, namun ini juga sebagai bentuk membantu pembangunan pertanian bagi masyarakat NTT yang lebih baik lagi.
Sebelumnya, Plt.Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Mb. Muku, S.P, M.Si mengatakan, teknologi mesin pompa Barsha itu sangat cocok dimanfaatkan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Mesin pompa air ini sangat cocok bagi petani di DAS terutama saat musim kemarau. Hanya saja perlu kita mengetahui usia ekonomis dan juga sistem pemeliharaannya," kata Oktavianus.
Dia mengakui, telah melihat langsung mesin pompa itu di Desa Mbatakapidu. Mesin pompa air ini ditempatkan oleh pihak Yayasan Komunitas Radio Max FM guna melakukan usaha pertanian pada DAS di Mbatakapidu.
"Saya lihat mesin ini bagus dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan BBM," katanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)