Kredit Merdeka Bank NTT Bebaskan Pengusaha Kecil Lembata Dari Rentenir
Pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Lembata masih banyak terjerat rentenir dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Pengusaha kecil dan menengah di Kabupaten Lembata masih banyak terjerat rentenir dengan bunga pinjaman yang sangat tinggi. Masalah ini seolah jadi momok yang membuat para pengusaha tidak sanggup berkembang.
Oleh sebab itu, guna mengatasi hal ini, sejak Agustus lalu Bank NTT menghadirkan Kredit Merdeka bunga nol persen tanpa agunan yang sasarannya adalah para pengusaha kecil dan menengah.
Tujuan dari salah satu program unggulan Bank NTT ini ialah membebaskan para pelaku usaha dari rentenir.
• Update Data Corona : Pasien Positif Covid-19 Kota Kupang Bertambah Satu Orang
Pimpinan Cabang Bank NTT Lewoleba, Ruben Ludji, mengatakan program Kredit Merdeka ini disambut masyarakat Lembata dengan antusias.
Ruben mengakui sudah ada pelaku usaha kecil menengah yang mengikuti program ini dan kuotanya sudah terpenuhi. Pihaknya masih meminta penambahan kuota.
• Tak Memenuhi Unsur Dugaan Pelanggaran Pilkada, Seorang Sekcam di TTU Dibebaskan
Ruben menjelaskan maksimal Kredit Merdeka yang bisa dimanfaatkan para pelaku usaha senilai 5 juta rupiah dengan jangka waktu satu tahun.
Kredit ini mensyaratkan para pelaku usaha menyetor tabungan setiap hari atau minimal seminggu sebagaimana tercantum dalam petunjuk teknisnya.
"Ketika suatu saat kredit itu mau jatuh tempo atau tanggal pembayarannya jatuh tempo dengan sendirinya sudah terakomodasi dalam rekening tabungan," ungkap Ruben saat ditemui awal September lalu di Kantor Bank NTT Lewoleba.
Dari sistem Kredit Merdeka ini, lanjut Ruben, manajemen Bank NTT juga hendak memberi edukasi kepada masyarakat terkait persoalan utama yakni simpanan pelaku usaha kecil menengah yang tentu tidak berimbas pada jeratan rentenir.
Syarat utama penerima Kredit Merdeka yang paling utama itu adalah kredibilitas mereka yang terjebak rentenir dan usaha atau bisnisnya jalan dengan baik dan tidak ada spekulasi.
"Ada yang pelaku usaha jual sayur di pasar, nelayan, penjual ikan, itu jadi sasaran kita," tambahnya.
Secara luas, Ruben mengatakan suburnya rentenir akan berdampak pada perekonomian masyarakat karena yang miskin akan semakin miskin dan rentenir yang punya uang akan semakin kaya.
Dia mengakui pihaknya memang perlu mengedukasi masyarakat dan mengubah pola pikir mereka supaya tidak terbiasa membuka usaha dengan modal dari rentenir dengan bunga yang tinggi.
Dirinya merasa optimistis Kredit Merdeka Bank NTT menjawabi solusi masyarakat Lembata keluar dari jeratan rentenir.
Sementara itu, Warga Lewoleba, Andreas Baha Lasar menyambut baik program Kredit Merdeka Bank NTT tersebut. Andreas menyebut program dengan slogan khas Merdeka Dari Rentenir ini menjawabi kebutuhan masyarakat khususnya pengusaha kecil dan menengah.