GAWAT, Lahan Pemakaman Korban Virus Corona Hampir Habis,Tinggal 1.100 Lubang,Ini Kata Anies Baswedan
Korban virus corona di Indonesia terus bertambah dari waktu ke waktu. Namun ironisnya juga adalah hingga kini belum ada vaksin dan obat yang efektif u
Melansir dari Kompas.com, sisa liang lahat itu terhampar di atas lahan seluas 7.000 meter persegi di sisi selatan TPU. Sejak dibuka pada Maret 2020, sudah delapan blad baru dibuka untuk liang lahat jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon.
"Kami pakai blad 91 sampai 99, kecuali blad 97 yang dipergunakan untuk masyarakat umum. Untuk jumlahnya berbeda-beda, ada yang satu blad bisa untuk 240 jenazah, ada juga yang 300 jenazah," kata Nadi, Jumat.
Bahkan pada akhir bulan Agustus kemarin, belum genap satu minggu, tepatnya pada 31 Agustus sampai 5 September kemarin, sebanyak 117 jenazah covid-19 yang telah dimakamkan di TPU tersebut.
Meski demikian, Nadi mengaku tak terkejut dengan angka jumlah jenazah covid-19 yang dimakamkan tersebut.
Hal itu lantaran rata-rata sejak bulan Maret hingga akhir Agustus 2020, setidaknya petugas pemakaman di sana telah memakamkan sebanyak 2.623.
• NGERI, Begini Penampakan Saat Virus Corona Menyelimuti Paru-paru Manusia, Tinggal Tunggu Ajal
• Amerika Geram, China Gelar Latihan Militer Ganda Libatkan Dua Kapal Induk, LCS Terus Memanas
• Hindari Konsumsi Telur dengan 3 Ciri Utama ini BilaAnda Masih Ingin Hidup,Ini Penjelasan Ahli Ternak
Dengan kata lain rata-rata 180 jenazah covid-19 dimakamkan di TPU Pondok Ranggon per minggunya.
Meski mencapai angka lebih dari 2.000 jenazah yang dimakamkan, Nadi mengaku tak mengetahui jumlah pasti pasien meninggal yang dinyatakan positif covid-19.
Oleh pertimbangan rata-rata pemakaman per minggu dengan prosedur covid-19 tersebut, Nadi pun memperkirakan di bulan Oktober mendatang lahan pemakaman akan habis.
"Untuk TPU Pondok mungkin di pertengahan Oktober sudah kritis," kata Nadi.

Meningkatnya jumlah kasus penularan virus corona di Ibukota tersebut disoroti oleh banyak pihak.
Salah satu kebijakan yang disoroti adalah sistem ganjil genap. Bahkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta Pemprov DKI mengevaluasi penerapan sistem ganjil genap tersebut.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pun langsung angkat bicara mengenai isu habisnya lahan pemakaman tersebut.
Menurutnya isu Jakarta kehabisan lahan pemakaman untuk pasien covid-19 itu tidak benar.
Hal itupun bisa menimbulkan spekulasi liar di kalangan masyarakat Ibukota apabila dibiarkan.
Oleh sebab itu, Anies menghimbau masyarakat untuk tidak berspekulasi sembarangan.