Ratusan Petugas Sensus Penduduk di Ende Jalani Rapid Test
BPS Kabupaten Ende Provinsi NTT menegaskan petugas sensus penduduk sebelum turun ke masyarakat dipastikan bebas dari Covid-19
Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | ENDE - Paulus Puru Bebe Kepala Badan Pusat Statistik ( BPS) Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) menegaskan petugas sensus penduduk sebelum turun ke masyarakat dipastikan bebas dari Covid-19.
Hal itu disampaikan Paulus Puru Bebe saat diwawancarai POS-KUPANG.COM melalui sambungan telepon, Jumat (4/9/2020) terkait pelaksanaan sensus penduduk wawancara (offline) dalam bulan September 2020 ini.
"Ketika hasil rapid test negatif, lalu kita briefing, tanda tangan kontrak dan pembagian dokumen untuk mereka turun ke lapangan," ungkapnya.
• Rumah Warga Nagekeo Diterjang Angin Puting Beliung, Begini Kondisinya!
Paulus menyebut ada 332 orang petugas sensus dan 30 orang koordinator sensus kecamatan di Kabupaten Ende.
Menurutnya saat tanda tangan kontrak, pihak BPS juga melengkapi para petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD), antara lain, masker, handsanitizer dan faceshiel. Selain itu para petugas juga dilengkapi atribut pengenal dan surat tugas.
• Kawal KIP Kuliah, TemanKIP Kunjungi Perbatasan Indonesia - Timor Leste
Dia mengatakan sensus penduduk offline dilaksanakan dalam bulan September 2020 ini. "Sudah dimulai pada 1 September dan berakhir 30 September," ungkapnya.
Terkait Sensus penduduk online, Paulus Puru Bebe katakan sensus penduduk di Kabupaten Ende tidak mencapai target.
Pencapaian sensus penduduk online di Kabupaten Ende hanya mencapai 12 persen dari target 71 ribu KK dan penduduk 274 ribu.
"Kita hanya mencapai 9.643 lebih KK, dengan jumlah penduduk 44. 326 lebih penduduk," ungkapnya.
Dia menyebut ada banyak kendala sehingga sensus penduduk online di Kabupaten Ende tidak mencapai target.
Kendala utama yakni banyak penduduk belum memiliki E KTP dan Kartu Kelurga.
"Kan syaratnya harus ada KTP dan KK untuk daftar sensus penduduk online," ungkapnya.
Selanjutnya, jaringan internet. Dia katakan tidak wilayah di Kabupaten Ende memiliki jaringan internet.
"Lalu HP Android, tidak semua juga punya. Kalau pun ada yah hnya bisa untuk telfon karena jaringan internet tidak ada," ungkapnya.
Selain itu, kata dia, yakni kesadaran dan respon warga terhadap sensus penduduk online masih kurang. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)