Jefri Subsidi Tarif Penumpang, Hari Ini Lima Bus Rapid Transit Beroperasi
Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore meresmikan pengoperasian lima unit Bus Rapid Transit ( BRT) dan Koperasi Jasa Trans untuk melayani masyarakat
Saat sedang menikmati sensasi BRT, Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore mengatakan, hadirnya BRT untuk membantu transportasi masyarakat. Lima bus ini membuka lima jalur untuk membantu siswa dan mahasiswa.
Rencananya, bukan saja bus tapi akan bekerja sama dengan pihak swasta seperti pemilik angkot untuk membuka jalur-jalur transportasi di lingkungan Pemerintah Kota Kupang.
"Jadi, nanti subsidi silang misalnya dari Kolhua ke kota yang diatur jadwalnya. Banyaknya jumlah angkot tergntung jalur dari Dinas Perhubungan. Jika 10 jalur, maka dibutuhkan 20 angkot," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang Bernadinus Mere mengatakan, pengoperasian lima BRT mulai hari ini Selasa (1/9).
Lima BRT kelas premium ini dibagi dalam lima koridor. Koridor I dengan rute Kampus Undana, Jl Piet A Tallo, Jl Frans Seda, Jl WJ Lalamentik, Jl Cak Doko, Jl Tompello, Jl Urip Sumoharjo, Jl Ahmad Yani, Jl Timor Raya kembali ke Kampus Undana.
Koridor II: Kampus Undana, Jl Timor Raya, Jl Ahmad Yani, Jl Urip Sumoharjo, Jl Tompello, Jl Cak Doko, Jl WJ Lalamentik, Jl Frans Seda, Jl Piet A Tallo dan Kampus Undana.
Koridor III: Jl Adi Sucipto, Jl Piet A Tallo, Jl Perintis Kemerdekaan II, Jl WJ Lamanetik, Jl Amabi, Jl Jenderal Soeharto, Jl El Tari, Jl Frans Seda, Pulau Indah, Jl Timor Raya, Undana.
Koridor IV: Kampus Undana, Jl Adi Sucipto, Jl Timor Raya, Pulau Indah, Jl Frans Seda, Jl Soeharto, Jl Amabi, Jl Frans Seda, Pulau Indah, Jl Timor Raya, Kampus Undana
Koridor V: Kampus Undana, Jl Piet A Tallo, Jl Frans Seda, Jl El Tari, Jl Soeharto, Jl HR Koroh, Jalur 40, Jl Adi Sucipto.
Menurut Mere, BRT menawarkan pelayanan premium dengan biaya operasional yang sedikit mahal tapi tetap terjangkau. Pemerintah memberikan potongan 50 persen dari harga normal Rp 6.000. Masyarakat cukup membayar Rp 3.000 per penumpang, jauh-dekat dengan rute yang cukup panjang.
Jam operasional bus mulai pukul 08.00 hingga 16.00 Wita. Bila sekolah sudah kembali normal maka waktu operasional akan ditambah. "Bila dengan angkot berpindah rute bisa Rp 10 ribu, dengan bus hanya Rp 3.000," sebutnya.
Mere mengatakan, bus-bus yang ada belum mempunyai shelter. Tapi pemberhentian akan dilakukan di halte-halte yang lama dan titik-titik yang akan menjadi cikal bakal shelter baru.
"Karena hasil survei teman-teman untuk titik-titik shelter sudah dari tahun lalu, kondisi terkini dengan adanya perbaikan jalan dan lainnya, kita belum lihat lagi. Tapi kita akan berupaya untuk ada jarak tertentu barulah berhenti, sekitar ratusan meter bahkan kilo meter baru berhenti. Ini juga mendidik orang untuk tahu tempat berhenti bus," tuturnya.
Pengoperasian BRT, lanjutnya, bertujuan untuk mengurai titik-titik kemacetan serta mengakomidir para penumpang menuju pusat pendidikan dan tempat tujuan lainnya sesuai rute yang ada.
Terkait perawatan kendaraan, kata Mere, pihaknya menginginkan ada bengkel khusus untuk perawatan bus, tidak hanya bus tapi seluruh angkot ada tempat untuk berobat jika sakit, seperti bengkel.