BPS Sumba Timur Rapid Test Petugas Sensus Penduduk
BPS Kabupaten Sumba Timur melakukan rapid test terhadap semua petugas sensus penduduk (SP)tahun 2020
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU - Pihak BPS Kabupaten Sumba Timur melakukan rapid test terhadap semua petugas sensus penduduk (SP)tahun 2020. Bagi petugas yang hasil rapid testnya reaktif tidak dilibatkan atau tidak digunakan sebagai petugas sensus.
Hal ini disampaikan Kepala BPS Sumba Timur, Ir. Bernhard Bisilisin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (31/8/2020).
Menurut Bernhard, petugas sensus yang akan diterjunkan untuk melakukan SP 2020 sebanyak 302 orang.
• Waspada Pelaku Perjalanan di Manggarai Reaktif Rapi Test Bertambah Jadi 7 orang
"Semua petugas yang akan melakukan sensus, semuanya kita rapid test. Begitu juga terhadap Koordinator Sensus Kecamatan (Koseka) dan bagi yang hasilnya reaktif tidak kami gunakan," kata Bernhard.
Dijelaskan, dari hasil rapid test ada beberapa yang reaktif sehingga yang bersangkutan tidak digunakan sebagai petugas sensus. Upaya ini ditempuh agar mencegah penyebaran Covid-19.
• Idap Tumor Kelenjar Getah Bening Umi Pipik Curhat Pilu: Minta Panjang Umur untuk Lihat Anaknya Nikah
"Rapid test ini dilakukan di RS Imanuel Waingapu. Kita sudah dapat hasilnya dan yang reaktif tidak kita pakai.Kami minta maaf karena kita juga harus membantu mencegah penyebaran Covid-19," kata Bernhard.
Ditanyai soal jumlah yang reaktif, Bernhard mengatakan, dirinya tidak berkewenangan untuk menyampaikan.
"Itu tugas gugus tugas percepatan pencegahan dan penanggulangan Covid-19. Karena itu, tentu yang reaktif itu harus diperiksa swab oleh gugus tugas Covid-19 Sumba Timur," katanya.
Dikatakan, biaya rapid test ditanggung oleh BPS yakni dari pos anggaran DIPA BPS. "Satu sampel Rp 150.000 dan biayanya ditanggung negara dari DIPA BPS.Kita jamin petugas yang di lapangan tidak reaktif dan tetap kedepankan protokol kesehatan," katanya.
Dikatakan, petugas sensus juga dilengkapi dengan surat tugas, ada topi,rompi, masker dan hand sanitizer.
" Kita sudah tekankan, petugas juga tidak ada muatan politik, netral. Tidak ada tim sukses dari paket a atau atau b atau paket c. Kita imbau agar masyarakat bisa menerima petugas sensus untuk menyukseskan sensus ini. Jika bapak mama, Umbu Rambu menemui hal-hal atau ada pertanyaan bisa menyampaikan kepada petugas atau aparat desa setempat," ujarnya.
Dikatakan, di atas Koseka ada tim tasfos.Tim tasfos ini terdiri dari staf BPS Sumba Timur.
"Timtafos ini bekerja di tanggal 15 September 2020 bagi yang tinggal di Lapas, awak kapal, di pasar dan lainnya. Kita harapkan tidak ada satu jiwa yang terlewatkan," ujarnya.
Dikatakan, ada sekitar 30 pertanyaan tentang data pribadi dan rumah tangga. Semua rahasia. Petugas tidak boleh bocorkan data pribadi ini kepada publik. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)