Renungan Harian Katolik
Oposit Kebenaran
Dunia ini banyak dihuni oleh oposit kebenaran. Buktinya, setiap kebenaran yang terungkap selalu mendapat perlawanan yang tak sedikit.
Renungan Harian Katolik, Senin 31 Agustus 2020
Oposit Kebenaran
Oleh: RD. Frid Tnopo
POS-KUPANG.COM - Dunia ini banyak dihuni oleh oposit kebenaran. Buktinya, setiap kebenaran yang terungkap selalu mendapat perlawanan yang tak sedikit.
Banyak tokoh yang berjuang atas nama kebenaran sering mengalami perlawanan yang sengit.
Di negeri ini, banyak kenyataan sepertiitu. Pejuang kebenaran bahkan sering tak berkutik di hadapan para oposit.
Siapa para oposit itu? Salah satu kelompoknya adalah mereka yang tidak suka kenyamanannya terusik.
Yesus sendiri sudah membuktikan kebenaran tesis ini saat Ia kembali ke kampung halaman-Nya.
Ketika masuk ke Bait Allah, kepada-Nya diberikan teks Nabi Yesaya, laluIa memilih ayat yang penting untuk dibaca-Nya.
Pemilihan ayat itu sebetulnya untuk memproklamasikan misi-Nya, tetapi seraya ingin mengetahui seberapa moderatnya hati kaum Yahudi. Sejauhmana keterbukaan hati mereka untuk menerima kebenaran-kebenaran baru yang dibawa oleh Yesus (bdkLuk, 4:18-19).
Paham konservatif yang diusung oleh para pemuka agama Yahudi, sangat eksklusif.Untukmereka, di luar Yahudi semuanya kafir.
Orang-orang Yahudi merasa sangat pasti bahwa merekalah umat Allah dan merendahkan bangsa-bangsa lain. Mereka yakin bahwa “Allah menciptakan bangsa-bangsa kafir hanya untuk menjadi minyak bagi apineraka”.
Nah, Yesus malahan menempatkan bangsa-bangsa kafir itu sebagai prioritas misi-Nya.
Hal inilah yang menyebabkan para pendengar-Nya marah dan mengusir Yesus.
Dalam misi-Nya, Yesus sebetulnya menawarkan kebenaran baru bagi mereka.Kebenaran yang sifatnya universal.
