Kinerja BUMN

Tak Jua Membawa Angin Perubahan, Ahok BTP Mulai Dihujat Netizen, Pertamina Rugi Belasan Triliun

Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina Persero, Basuki Tjahaja Purnama alias BTP alias Ahok mendapat hujatan dari netizen.

Editor: Bebet I Hidayat
today.co.id
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 

@Nggedabbruz: Ahok Komut Pertamina: Kemarin Terdepak dari Fortune Global, Sekarang Rugi Rp11,327 Triliun

Rugi Wajar Selama Pandemi

Kinerja PT Pertamina (Persero) di semester I-2020 kurang menggembirakan setelah membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 767,91 juta (Rp11,13 triliun)

Capaian ini berbalik dari Semester I tahun lalu yang masih meraih laba bersih sebesar US$ 659,95 juta.

Menurut Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro, industri minyak dan gas (migas) di masa pandemi covid-19 ini memang cenderung merugi. Sebabnya, perusahaan migas terpukul dari dua sisi, baik hulu maupun hilir.

"Saya kira kondisi Pertamina juga demikian. Dihadapkan pada harga minyak yang rendah dan konsumsi sektor pengguna BBM dan gas masih relatif rendah," sebut Komaidi kepada Kontan.co.id, Senin (24/8).

Meski begitu, Komaidi berpandangan bahwa Pertamina memiliki peluang untuk memperbaiki kinerja pada sisa tahun ini.

Deretan Artis Indonesia Dulunya Hidup Susah, Tinggal di Gubuk hingga Jadi Sopir Truk, Siapa Saja?

Hal itu dapat dikejar seiring dengan pemulihan ekonomi di tengah penanganan covid-19 yang meningkatkan konsumsi BBM dan gas.

"Jika pemulihan ekonomi yang sedang diupayakan pemerintah berjalan dengan baik saya kira dampaknya akan positif bagi semua pihak termasuk Pertamina yang sebagian besar pendapatan usahanya dari sisi hilir," kata Komaidi.

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan pada situsnya, hingga 30 Juni 2020 kerugian yang diderita Pertamina tak lepas dari anjloknya penjualan dan pendapatan usaha.

Penjualan dalam negeri minyak mentah, gas bumi, energi panas bumi dan produk minyak tercatat hanya US$ 16,56 miliar atau merosot 20,91% dibandingkan semester I-2019.

Secara keseluruhan, total penjualan dan pendapatan usaha lainnya sebesar US$ 20,48 miliar di akhir Juni 2020. Lebih rendah 19,81% dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar US$ 25,54 miliar.

Pengamat migas dari Universitas Trisakti Pri Agung Rakhmanto memang mengamini pandemi covid-19 yang memukul demand migas telah menekan kinerja perusahaan yang bergerak di sektor ini.

Kendati begitu, dia menilai perlu dilihat lebih rinci lagi, apa saja penyebabnya Pertamina bisa berbalik rugi atau mengalami penurunan laba yang lebih dari 100% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Kata Pri, strategi mitigasi yang perlu dilakukan Pertamina di sisa tahun ini akan sangat bergantung pada penyebab utama dari kerugian yang timbul pada paruh pertama lalu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved