PDIP Umumkan 7 Pasangan Calon, Marthen: Ada Campur Tangan Tuhan

PDIP kembali mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung di Pilkada 2020

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM / ONCY REBON 2 Lampiran
Momen penyerahan SK 7 Paslon di Kantor DPD PDIP NTT, Jumat, 28/08/2020. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP) kembali mengumumkan pasangan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung di Pilkada 2020. Dalam momen pengumuman gelombang ke-IV ini, PDIP tetap melakukannya secara telekonferensi.

Ada 4 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur serta 58 pasangan calon kepala daerah tingkat kabupaten/kota. Termasuk tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati di Provinsi NTT.

PDIP memutuskan mengusung Hendrikus Frengky Saunoah-Amandus Nahas dalam Pilkada Timor Tengah Utara ( TTU), Willybrodus Lay-JT Ose Luan untuk Pilkada Belu, Stefanus Bria Seran-Wandelinus Taolin di Pilkada Malaka dan pasangan Orient P Riwu Kore-Thobias Uly untuk Pilkada Sabu Raijua.

Terlibat Politik Praktis, 6 ASN di TTU Mendapat Sanksi dari Bupati Raymundus Sau Fernandes

Berikutnya, pasangan Herybertus Gerardus Laju Nabit-Heribertus Ngabut di Pilkada Manggarai, Helmut Waso-Yohanes Tay Ruba untuk Pilkada Ngada dan pasangan Marthen Ngailu Toni-Agustinus Bernadus Bora di Pilkada Sumba Barat.

Untuk Pilkada Sumba Timur, PDIP mengusung pasangan Kristofel Praing-David Melo Wadu serta pasangan Maria Geong-Silverius Sukur di Pilkada Manggarai Barat (Mabar).

Gubernur dan Wartawan Coffee Morning: Viktor Kaget Pertama Kali Nakhodai NTT

Calon Bupati Sumba Barat Marthen Ngailu Toni-Agustinus Bora mengantongi SK rekomendasi DPP PDIP. Paket Toni-Agus juga mendapat dukungan dari PKB.
Koalisi PDIP dan PKB dengan total 5 kursi DPRD Sumba Barat memenuhi syarat pendaftaran pasangan calon. Dengan demikian, Paket Toni-Agus mendapat tiket Pilkada Sumba Barat.

Marthen yang saat ini menjabat Wakil Bupati Sumba Barat memaknai dukungan dari PDIP dan PKB sebagai campur tangan Tuhan.

"Siapa yang bisa memastikan paket Toni-Agus mendapat dukungan PDIP dan PKB? Dan sebaliknya siapapun tidak dapat memastikan paket Toni-Agus tidak mendapatkan dukungan PDIP dan PKB maju bertarung pada piilkada kali ini? Semua itu terjadi karena kuasa Tuhan," ucap Marthen melalui pesan WhatsApp kepada Pos Kupang, Jumat (28/8) siang.

"Kami patut berterima kasih banyak kepada Tuhan karena atas perkenanannya, semua bisa terjadi sesuai harapan paket Toni-Agus," tambahnya.

Menurutnya, kepercayaan PDIP dan PKB merupakan sebuah tanggungjawab besar Paket Toni-Agus untuk berjuang sekerasnya merebut kemenangan Pilkada tanggal 9 Desember 2020.

"Kami harus bertanggung jawab atas perkenan Tuhan tersebut dengan cara baik sesuai ketentuan yang berlaku pada Pilkada kali ini. Kini, tugas kami adalah bekerja sungguh-sungguh dan penuh etika, dalam menggalang dukungan dan simpati rakyat Sumba Barat," ujar Marthen.

Calon Wakil Bupati Ngada Yohanes Tay Ruba bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan PDIP kepada Paket Hebat untuk maju dalam Pilkada Ngada.

Mantan Kepala Dinas Pertanian NTT ini mengakui bahwa memang rumor selama ini berkembang bahwa Paket Hebat tidak dapat tiket Pilkada Ngada. Namun Yohanes optimis akan mendapatkam jalan dan akhirnya bisa diusung PDIP yang memiliki 4 kursi DPRD Ngada.

"Tentu kami menyampaikan terima kasih kepada DPP pusat, DPP NTT dan DPC Ngada yang telah memberikan kepercayaan kepada kami berdua pak Helmut Waso untuk maju dalam konstelasi Pilkada Ngada," ucapnya.

Menurut Yohanes, pihaknya didukung PDIP dan Perindo dengan perolehan kursi yaitu 8 kursi DPRD Ngada. Rinciannya, PDIP 4 kursi dan Perindo 4 kursi dan telah memenuhi syarat untuk bisa mendatar ke KPU Ngada.

Ia menyampaikan bahwa tugas ke depan adalah untuk memenangkan Paket Hebat karena telah diberi mandat untuk bertarung dalam Pilkada Ngada.

Yohanes menyampaikan terima kasih kepada partai pengusung, simpatisan, relawan dan keluarga yang terus memberikan dukungan kepada Paket Hebat. "Kami berjuang sekuat tenaga untuk memenangkan Pilkada ini," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri meminta para calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang diusung PDIP untuk tertib administrasi. Terutama ketika para calon tersebut melaksanakan pendaftaran ke KPU setempat pada 4-6 September 2020.

Megawati meminta agar struktur partai di daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang wilayahnya sedang ada Pilkada, mempersiapkan keperluan administrasi sebagaimana sesuai dengan aturan KPU. "Jangan sampai ada ketinggalan. Jadi mulai nanti harus mulai bekerja," katanya.

"Dan saya ingin melihat, kita sebagai partai terbesar, yang sedang memproses diri untuk menjadi sebagai partai pelopor, dalam keadministrasian, itu juga diperlihatkan. Bahwa kita juga dapat dengan penuh disiplin dan dedikasi," tegas Megawati.

Ia memberi contoh, banyak ditemukan para calon kepala daerah maupun wakil kepala daerah, yang masih kurang dari dari sisi administrasinya. Salah satunya soal curriculum vitae atau riwayat hidup calon.

"Maksudnya itu kan sebuah data pribadi, yang seharusnya itu selain diserahkan ke KPU, itu kan tetap akan masuk ke dalam tempat pendataan serta arsip partai," ungkap Megawati.

Pengumuman nama calon kepala daerah dibacakan Ketua PDIP bidang politik, Puan Maharani. Ia berharap para calon tak menyia-nyiakan rekomendasi dukungan."Jangan menyia-nyiakan rekomendasi ini dan terus berjuang keras bersama rakyat. Merdeka," ujar Puan.

Jajaran pengurus PDIP Provinsi NTT mengikuti pengumuman calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Setelah pengumuman, Ketua DPD PDIP Provinsi NTT Emelia Nomleni menyerahkan SK kepada tujuh pasangan calon.

Ketua DPRD NTT ini bangga karena dari pasangan calon, ada satu wanita yang diusung untuk ikut bertarung dalam Pilkada.

Wanita yang akrab disapa Emi Nomleni mengatakan, momen penetapan calon PDIP tidak sama seperti partai-partai yang lain.

"Kita melakukan ini merupakan bagian dari spirit, dari energi, ketua DPP, untuk kita semua. Bahwa Pilkada ini, kita tidak sendiri. Tetapi dari seluruh komponen, DPP, DPD, dan DPC, ada dalam satu gerakan bersama," ujarnya.

Menurut Emi Nomleni penetapan pasangan calon tidak sekedar membaca nama. Namun, bagian dari sebuah perjalanan penyatuan kekuatan untuk maju bersama.
"Kami ini kader yang ditugaskan untuk tegak lurus. Kami tidak ada urusan dengan apapun," tandasnya.

Tegak lurus yang dimaksud, lanjut Emi Nomleni, bukan mengabdi kepada kawan, namun mengabdi kepada tanda tangan yang dikeluarkan ketua umum.
Ia mengajak semua paslon untuk berjuang bersama-sama memenangkan Pilkada serentak.

PDIP NTT bertekad memenangkan pertarungan Pilkada serentak. "Semoga hari ini, menjadi sebuah langkah untuk maju lagi bersama bergandengan tangan," ujar Emi Nomleni. (cr5/rob/gg/tribunnews.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved