Berita NTT Terkini

Kunker di NTT, Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo Dialog Dengan Nelayan Oli'o

Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kunjungan kerja

Penulis: Ryan Nong | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Edhy Prabowo saat berdialog dengan nelayan di Oli'o Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang pada Sabtu (29/8).  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Menteri Kelautan dan Perikanan RI Edhy Prabowo melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Kunjungan kerja berlangsung sejak Jumat (28/8) hingga Sabtu (29/8). 

Pada kunjungan kerja hari kedua, Sabtu (29/8), Menteri KKP Edhy Prabowo bersama rombongan melakukan peninjauan di Kampung Oli'o, Kelurahan Merdeka Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang. 

Menteri Edhy yang didampingi Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat bersama rombongan tiba di kampung nelayan tersebut sekira pukul 09.30 Wita. Menteri disambut owner UD Barakah, Amos Harefa dan para nelayan dengan pengalungan selendang. 

Di lokasi itu, Menteri Edhy berdialog dengan owner perusahaan distribusi udang dan para nelayan yang merupakan warga desa. Lebih dari 30 nelayan hadir dalam dialog tersebut. 

Kepada Menteri, Amos Harefa, mengeluhkan kesulitan air di lokasi tersebut. Selain itu, Amos juga mengeluhkan kondisi gudang dan cool storage untuk penampungan udang yang over kapasitas bila musim udang. Hal tersebut menyebabkan nelayan tidak dapat menjual gasik tangkapan mereka. Ia juga menyampaikan, kualitas udang NTT yang mampu bersaing dengan udang Taiwan dan China untuk ekspor. 

Namun demikian, izin haccp ekspor udang untuk UD Barakah tidak lagi berlaku. Ia meminta Kementerian Kelautan Perikanan untuk perizinan agar udang dengan kualitas bagus itu. 

Sementara itu, dalam dialog, para nelayan mengeluhkan soal kualitas alat tangkap mereka termasuk perahu. Selain itu, nelayan juga mengeluhkan soal penangkapan ikan dan udang oleh nelayan luar di wilayah mereka menggunakan pukat-pukat lingkar yang besar. 

Atas harapan tersebut, Menteri Edhy langsung memerintahkan jajarannya untuk mengeksekusi kebutuhan para nelayan di lokasi itu. Menteri Edhy menyanggupi untuk pengurusan izin ekspor dalam dua hari dan memberikan fasilitas cool storage untuk peningkatan kapasitas penampungan udang untuk UD Barakah. 

Untuk masyarakat, Menteri Edhy menyanggupi untuk memberikan bantuan kapal tangkap yang dilengkapi dengan alat navigasi dan pengamatan cuaca bagi para nelayan, memberi satu excavator besar untuk kebutuhan pengerjaan tambak udang bagi nelayan serta sumur bor. Menteri Edhy juga mengundang masyarakat untuk dapat menyekolahkan anak mereka secara gratis di SMK dan Politeknik Kelautan Perikanan Kupang. 

Salah satu nelayan, Thobias Soe (60) menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih karena mendapat kunjungan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI. 

"Nelayan merasa punya kelebihan, sebagai nelayan kami bangga dikunjungi menteri dan pejabat," katanya kepada Menteri Edhy saat dialog. 

Senada, Lukas Bokno (35) mengucapkan terima kasih atas perhatian dan bantuan Kementerian. Ia mengaku, seluruh nelayan di lokasi tersebut merupakan nelayan tradisional yang menangkap ikan dan udang dengan peralatan seadanya.

Karenanya, ia merasa bersyukur atas kunjungan serta bantuan yang diberikan kepada mereka. "Kami bersyukur menteri datang dan memberi kami bantuan. Masalah utama di sini juga soal air seperti yang semua keluhkan," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM.

Usai dialog dengan nelayan, Menteri Edhy Prabowo memberikan plakat izin dan sertifikasi standar kepada owner UD Barakah sebagai salah satu distributor udang yang bersertifikat dan berstandar. 

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved