Berita Nasional Terkini

INFO GEMBIRA: 15 Juta Rakyat Indonesia Disuntik Vaksin Covid-19 Akhir 2020 Jika Uji Klinis Lancar

Pemerintah diwakili oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Th

Editor: Ferry Ndoen
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Penyuntikan vaksin corona 

POS KUPANG.COM-- - Komisi IX DPR menggelar rapat kerja dengan pemerintah, untuk membahas penganggaran penanganan pandemi Covid-19.

Pemerintah diwakili oleh Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir, dan Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Dalam kesempatan itu, Erick Thohir mengatakan 15 juta orang bisa mendapatkan vaksin Covid-19 di akhir 2020.

Menurutnya, hal itu bisa dilakukan jika uji klinis berjalan baik, melalui hasil kerja sama Indonesia dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA), G42, dan perusahaan asal Cina, Sinovac.

Ada pun kerja sama itu dapat menghasilkan 30 juta dosis vaksin.

"Kalau diakumulasi dari kerja sama UEA dan Cina, kita akan mendapatkan 30 juta vaksin di 2020."

"Kalau satu orang membutuhkan dua dosis, sehingga ada 15 juta orang yang bisa divaksin di akhir tahun 2020."

"Jika uji klinisnya berjalan dengan baik," ujar Erick Thohir dalam rapat kerja di Ruang Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Ada pun pemberian vaksin Covid-19 hasil kerja sama itu akan diberikan dua kali untuk satu orang, dengan jeda dua minggu.

Erick Thohir mengatakan, vaksin tersebut dikembangkan sebatas untuk imunitas jangka pendek.

"Kami tekankan ada dua kali dosis penyuntikan dengan jeda dua minggu."

"Sebagai catatan, vaksin untuk Covid-19 yang ditemukan hari ini jangkanya masih enam bulan sampai dua tahun," jelasnya.

Ilustrasi pemberian vaksin.
Ilustrasi pemberian vaksin. (Pixabay)

Uji klinis sendiri masih terus dilakukan.

Menteri BUMN itu mengatakan, Sinovac bekerja sama dengan PT Bio Farma melakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia.

Sementara, G42 bekerja sama dengan PT Kimia Farma melakukan uji klinis di UEA.

Indonesia sendiri mengirim tim ke UEA guna memantau uji klinis tersebut.

Di sisi lain, Erick Thohir menegaskan pemerintah juga tetap berupaya menemukan dan memproduksi vaksin Covid-19 sendiri, yakni vaksin Merah Putih.

"Kita harapkan kita juga bisa menemukan vaksin Merah Putih sendiri."

"Karena dari pengalaman kita juga punya kapasitas itu."

"Tapi karena ini penyakit baru, kita belum bisa mendapatkan teknologi yang disampaikan," paparnya.

Sebelumnya, pemerintah terus berupaya mengadakan vaksin Covid-19 secepat mungkin, baik dengan mengembangkan secara mandiri, maupun bekerja sama dengan negara lain atau perusahaan di luar negeri.

BERITA GEMBIRA: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Peserta BPJS Kesehatan, Vaksin Massal Awal 2021, INFO

Setidaknya terdapat lima kandidat vaksin yang sedang diupayakan pemerintah.

Pertama, vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh konsorsium lembaga Eijkman.

"Ini kerja sama Eijkman dengan Bio Farma."

"Berharap dengan pengembangan ini, Indonesia memiliki vaksin sendiri," kata Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Penyuntikan vaksin corona
Penyuntikan vaksin corona (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Selain Vaksin Merah Putih, terdapat vaksin hasil kerja sama Bio Farma dengan Sinovac.

Sudah Sepakat Renegosiasi Kontrak, Aryn Williams Siap Kembali Gabung ke Persebaya Surabaya, INFO

Vaksin tersebut sedang diuji klinik fase III di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat.

Kemudian ada vaksin yang dikembangkan Kalbe Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine.

Vaksin bernama Genexine-19 tersebut akan memasuki uji klinik fase II pada akhir 2020.• LIVE STREAMING Penjelasan BI Soal Uang Peringatan Kemerdekaan Rp 75.000, Alat Pembayaran Sah?

Kimia Farma juga sedang menjajaki kerja sama dengan Uni Emirat Arab dan perusahaan Sinopharm dalam pengadaan vaksin yang telah melalui uji klinik fase 1 dan 2.

Vaksin tersebut akan dikembangkan lagi sebelum kemudian diproduksi massal.

Penjajakan lainnya dalam pengadaan vaksin yakni dengan perusahaan asal Inggris bernama AstraZeneca.

Pernah 2 Kali ke Kuala Lumpur, Ini Dia Sosok yang Kenalkan Jaksa Pinangki kepada Djoko Tjandra,INFO

Perusahaan tersebut tengah melakukan uji vaksin pada manusia.

Ilustrasi vaksin virus corona
Ilustrasi vaksin virus corona (Fresh Daily)

Vaksin bernama AZD1222 ditargetkan akan diproduksi massal akhir tahun ini.

"Tujuan pemerintah sangat jelas, bahwa kita ingin dengan cepat dan menyeluruh menghadirkan perlindungan bagi seluruh rakyat Indonesia."

"Untuk mewujudkan Indonesia sehat dan aman dari Covid-19," paparnya. (Vincentius Jyestha)

Irjen Napoleon Bonaparte Bantah Terima Uang, Sebut Red Notice Djoko Tjandra Dihapus dari Prancis

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jika Uji Klinis Lancar, 15 Juta Rakyat Indonesia Bisa Disuntik Vaksin Covid-19 pada Akhir 2020, https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/27/jika-uji-klinis-lancar-15-juta-rakyat-indonesia-bisa-disuntik-vaksin-covid-19-pada-akhir-2020?page=all.

Editor: Yaspen Martinus

Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 100 percobaan terjadi untuk mengembangkan vaksin COVID-19.
Saat ini di seluruh dunia ada sekitar 100 percobaan terjadi untuk mengembangkan vaksin COVID-19. (AP/ Ted S. Warren)
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved