Berita TTS Terkini
Angin Kencang di TTS, Marcu Himbau Warga Tak Buang Puntung Rokok dan Bakar Sampah Sembarangan
Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembaranga
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos-Kupang. Com, Dion Kota
POS-KUPANG.COM | SOE - Ketua DPRD TTS, Marcu Mbau menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang puntung rokok dan membakar sampah sembarangan. Pasalnya dengan kondisi angin kencang yang sedang melanda Kabupaten TTS sejak dua minggu terakhir, api dari puntung rokok dan api dari sampah yang dibakar dapat memicu kebakaran.
" Dengan kondisi angin kencang yang terjadi saat ini kita himbau kepada para perokok agar usai merokok puntung rokok tidak dibuang sembarangan karena dapat memicu terjadinya kebakaran. Puntung rokok sebaik di injak dengan menggunakan sendal atau sepatu guna memastikan benar-benar mati," imbaunya saat ditemui POS-KUPANG. COM, Jumat (28/8/2020).
Bagi warga yang hendak membuka kebun baru, Marcu juga menghimbau agar tidak membakar semak belukar karena dikhawatirkan dengan angin yang kencang angin api dapat menjalar ke pemukiman warga.
" Bagi yang mau buka kebun baru, kita himbau bersihkan dengan cara dipotong, jangan dibakar. Kita khawatirkan jika dibakar, api bisa menjalar luas termaksud ke pemukiman Warga," ingatnya.
Hal senada juga diungkapkan Dandim TTS 1621 TTS, Letkol CZI Koerniawan Pramulyo. Koerniawan menghimbau kepada para perokok agar tidak membuang puntung rokoknya sembarangan karena bisa memicu terjadinya kebakaran. Bagi warga yang hendak membuka kebun baru, dihimbau agar tidak membakar semak belukar karena bisa memicu terjadinya kebakaran.
" Saat ini sedang terjadi angin kencang sehingga warga harus ekstra waspada. Karena api dari puntung rokok bisa saja menimbulkan kebakaran. Selain itu, jika ada warga yang hendak membuka kebun baru, kita himbau agar jangan membuka dengan cara membakar karena bisa menimbulkan kebakaran lahan dan menjalar ke pemukiman warga," pintanya.
Diberitakan sebelumnya, Sekertaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Jusuf Alle mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan terkait bencana alam yang disebabkan oleh angin kencang yang terjadi sejak dua Minggu terakhir ini.
Ia menghimbau kepada masyarakat dan pemerintah desa untuk secepatnya membuat laporan ke BPBD jika terjadi bencana alam yang disebabkan oleh angin kencang.
" Belum Kaka, sejauh ini laporan terkait bencana angin kencang belum ada yang masuk. Kita himbau kalau ada kejadian bencana akibat angin kencang bisa segera laporkan kepada kita sehingga bisa secepatnya kita sikapi dengan memberikan bantuan," ungkap Jusuf kepada POS-KUPANG. COM, Kamis (27/8/2020) pagi.
• BREAKING NEWS: 8 Unit Rumah di Desa Nifutasi-TTU Ludes Dilahap Si Jago Merah
Terkait penyebab angin kencang, Jusuf mengaku, tidak tahu persis penyebabnya. Namun dikatakannya, saat masa pancaroba seperti saat ini, angin kencang memang sering terjadi.
• Pengawas Sekolah Dasar di Kota Kupang Keluhkan Akses Jalan Menuju SDN Fatubena, INFO
" Kalau penyebab persisinya saya tidak tahu. Tapi kalau pancaroba seperti saat ini biasanya angin kencang," jelasnya. (din)

Area lampiran