Ketua PGRI NTT: Insentif Bagi Guru Honor itu Wajar

 Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oncy Rebon

POS-KUPANG.COM | KUPANG- Ketua Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) NTT, Drs, Simon Petrus Manu menilai pembagian insentif kepada para guru honor setiap bulan hingga Desember merupakan kebijakan yang dianggap wajar. Pasalnya pengabdian para guru honor kepada Bangsa Indonesia melalui pendidikan sangat berarti.

"Jadi perlu ada perhatian pemerintah terhadap para guru honor," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Selasa, 25/08/2020.

Menurut Simon, gaji para guru honor sangat minim. Hal ini berbanding terbalik dengan pengabdian mereka yang sangat besar di dunia pendidikan. Pemberian insentif oleh pemerintah kepada guru honor tersebut, untuk memotivasi dan menunjang proses pembelajaran daring di tengah pandemi Covid-19.

"Menghadapi proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19, mereka (para guru honor) jalan dari kelompok ke kelompok untuk melayani para siswa. Jadi mereka harus diberi insentif untuk menunjang proses pembelajaran itu,"tuturnya

Spesialisasi insentif bagi para guru honor, ungkap Simon, dianggap wajar. Sedangkan bagi para Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS), saat ini masih bisa bertahan karena ditunjang oleh gaji sertifikasi.

Dia berharap, pemerintah bekerja sama dengan organisasi profesi pengurus besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dalam kenaikan pangkat dan aturan-aturan sertifikasi. Karena, simon berpendapat bahwa, pengurus besar PGRI bisa memberikan sumbangan pikiran kepada pemerintah sehingga memotivasi guru untuk melaksanakam tugas secara baik dan bertanggungjawab.

Dikatakan Simon, sejauh ini diperkirakan 2000-an guru honor telah tergabung dalam organisasi PGRI di seluruh NTT.

Pihaknya sedang mengupayakan kerja sama dengan dinas pendidikan Provinsi, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) NTT, untuk mengawal para guru honor agar bisa direkrut menjadi PNS. (CR5)