Wajib Militer
BERSIAP! Wamil Bagi Mahasiswa, Prabowo dan Mendikbud Godok Pendidikan Militer Bela Negara 1 Semester
1 Semester Akan Diterapkan di Kampus, Rencana Wajib Militer Digodok Prabowo dan Mendikbud, Mahasiswa: Semua Ada Porsinya!
POS-KUPANG.COM - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berencana menerapkan wajib militer ( Wamil ) atau Pendidikan Militer Bela Negara bagi para Mahasiswa.
Ya wajib militer atau Wamil Bela Negara ini bakal berlangsung selama enam bulan atau satu semester.
Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia Trenggono mengungkap tujuan Pendidikan Militer adalah untuk meningkatkan kualitas Mahasiswa nggak cuma bisa kreatif dan inovatif aja, melainkan juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupannya sehari-hari.
• Tak Diduga SNIPER TERBAIK DUNIA dari Indonesia, Hanya Lakukan 2 Misi, 1 Misi Rahasia di Timor Leste
• Presiden Jokowi Hingga Prabowo Bawa Kabar Gembira untuk TNI, Apa Itu?
"Nanti, dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS yang diambil. Ini yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan," kata Trenggono dalam keterangan yang diterima pada Minggu (16/8/2020).
Namun adanya rencana Pendidikan Militer bagi Mahasiswa menimbulkan polemik untuk beberapa kalangan.
Ada yang nggak setuju, datang dari Komisi X DPR sampe kritik pengamat.
Dikutip dari Tribunnews, sejumlah tanggapan dari berbagai pihakpun bermunculan terkait wajib militer ( Wamil ) Bela Negara ini:
1. Belum Perlu
Komisi X DPR nggak setuju dengan usulan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang menginginkan Pendidikan Militer bagi Mahasiswa dalam satu semester.
Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf mengatakan, setiap universitas pada saat ini difokuskan menjalankan program Kampus Merdeka, di mana Mahasiswa diberikan prodi magang kerja selama tiga bulan.
"Jadi saya nilai belum perlu Pendidikan Militer satu semester yang nantinya tinggal dibarak. Ini memberatkan Mahasiswa nantinya," ujar Dede saat dihubungi, Jakarta, Selasa (18/8/2020).

Menurut Dede, program Bela Negara dapat diterapkan kepada Mahasiswa melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), misalnya pada kegiatan Pramuka maupun Resimen Mahasiswa (Menwa).
"Di dalam Pramuka kan sudah diajarkan mencintai negara, membela negara. Jadi nantinya setiap Mahasiswa pada semester pertama diwajibkan untuk ikut UKM itu," papar Dede.
Ia menyebut, nantinya UKM tersebut tetap di bawah rektor masing-masing kampus dan programnya dapat diisi oleh Kemenhan, tetapi kegiatannya nggak perlu dibarak.
"Yang mengajarkan senior-seniornya di kampus, nantinya akan timbul jiwa korsanya tanpa membuat stres Mahasiswa. Seperti UKM biasanya saja dan kegiatan belajar di kampus juga tetap berlangsung," ujar politikus Demokrat itu.