News
ASTAGA, Tujuh Siswa SMA dan SMP Ini Pilih Menikah Dini Lantaran Terlalu Lama Tak Masuk Sekolah
Pandemi virus Corona membuat sejumlah kegiatan harus mengalami perubahan. Satu di antaranya kegiatan belajar mengajar.
POS KUPANG, COM, LOMBOK TIMUR- Pandemi virus Corona membuat sejumlah kegiatan harus mengalami perubahan.
Satu di antaranya kegiatan belajar mengajar.
Siswa yang biasanya belajar dengan sistem tatap muka kini hanya bisa dengan cara online.
Para siswa tersebut pun mengikuti kegiatan belajar mengajar dari rumah.
Gara-gara terlalu lama tak masuk sekolah, sejumlah siswa di Lombok Timur memilih menikah.
Setidaknya ada tujuh siswa di madrasah aliyah (setingkat SMA) dan madrasah tsanawiyah (setingkat SMP) yang melakukan pernikahan dini.
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian Agama (Kemenag) Lombok Timur Arqom membenarkan bahwa salah satu alasan tujuh siswa menikah karena terlalu lama tidak masuk sekolah.
Adapun para siswa diminta belajar dari rumah sejak Maret karena pandemi Covid-19.
"Ya di samping alasan itu (tidak masuk sekolah), ada faktor lain yang menyebabkan pernikahan dini," kata Arqom saat dihubungi, Selasa (25/8/2020).
Faktor lainnya, kata Arqom karena para siswa suka sama suka.
Sebanyak tujuh siswa yang menikah itu terdiri dari lima siswa MA dan dua siswa MTs.
Mereka berasal dari Kecamatan Aik Mal dan Wanasaba.
Diakui Arqom bahwa di wilayah tersebut memang kerap terjadi pernikahan dini sehingga dua wilayah itu menjadi wilayah binaan Kemenag dalam pencegahan pernikahan usia dini.
Pembinaan yang dilakukan dengan tetap melakukan sosialisasi, penyuluhan tentang pernikahan dini.
Namun, selama Covid-19, kegiatan tersebut tertunda.