Flick Tak Tertandingi
KETIKA Hansi Flick ditunjuk menangani Bayern Muenchen pada November 2019, situasi di klub raksasa Jerman ini sedang dalam krisis
Die Roten mengukuhkan diri sebagai tim pertama yang mampu menyelesaikan satu edisi UCL dengan memborong 100 persen kemenangan.
Catatan beruntun tersebut menjadi rekor baru dalam sejarah kompetisi, melampaui sepuluh kemenangan beruntun Real Madrid pada 2014-15 dan Bayern sendiri pada 2013.
Flick tak hanya mengembalikan Bayern ke jalur kemenangan. Lebih dari itu, dia telah mengembalikan ruh Die Rotten sebagai tim yang terstruktur: tekanan tinggi, umpan-umpan pendek, ketengan bermain, penguasaan bola, dan serangan balik cepat, semua itu menjadi andalan Bayern.
Namun hal paling besar yang dirombak Flick di Bayern adalah membangun kembali kepercayaan. Kepercayaan kepada para penggawa senior Die Rotten: Thomas Müller, Manuel Neuer dan Jerome Boateng, semuanya menikmati musim kebangkitan.
Juga kepercayaan kepada para pemain muda -Joshua Kimmich diberi peran favoritnya di lini tengah, dan Alphonso Davies diberi kesempatan untuk berkembang menjadi bek kiri paling berbahaya di dunia.
Termasuk yang jenius adalah saat menempatkan pemain muda, Kingsley Coman sebagai starter dalam final kemarin. Ini sungguh di luar perkiraan. Pasalnya, sejak restart, posisi winger kiri terus ditempati Ivan Perisic.
Strateginya berhasil. Coman menjadi pahlawan kemenangan berkat tandukannya di menit ke-59 memanfaatkan umpan Joshua Kimmich. Ironisnya adalah, Coman ini jebolan akademi PSG yang delapan tahun menimba ilmu di sana. Sempat empat kali membela PSG senior, sebelum dilepas dengan gratis ke Juventus, dan akhirnya menjadi bintang di Bayern.
Bayern pun meraih trofi Liga Champions keenam kalinya. Sebelumnya mereka mengangkat trofi kuping lebar ini 1974, 1975, 1976, 2001, dan 2013. Tujuh tahun tanpa gelar liga Champions. Pelatih kawakan seperti Carlo Ancelotti, dan Pep Guardiola pun gagal memenuhi harapan tertinggi klub.
Dan baru di tangan Flick hal itu berhasi diwujudkan. Yang membuat tim elite lain gemetar adalah, ini baru langkah awal dari Flick. Musim depan, dia kembali dengan persiapan yang pastinya jauh lebih matang. (tribunnews/den)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/pemain-bayern-muenchen.jpg)