Benny K Harman : Sekolah di Bawah Naungan Yayasan Katolik Utamakan Kualitas Bukan Kuantitas
institusi gereja Katolik perlu lakukan refleksi dan evaluasi, terutama terkait gaji guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan kualitas pendidik
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Benny K Harman : Sekolah di Bawah Naungan Yayasan Katolik Utamakan Kualitas Bukan Kuantitas
POS-KUPANG.COM | RUTENG--Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) daerah pemilihan NTT I, Benny K. Harman atau dikenal BKH melakukan sosialisasi empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara di SDK Denge, Desa Satar Lenda, kabupaten Manggarai (20/8/2020).
Dalam kegiatan itu, BKH menyinggung soal kualitas pendidikan, khususnya kualitas sekolah yang bernaung di bawah yayasan Katolik.
Menurutnya, BKH berdasarkan rilis yang dikirim oleh Tenaga Ahli DPR RI BKH, Wilibaldus Kuntam kepada POS-KUPANG.COM, Minggu (23/8/2020) meminta agar sekolah Katolik mulai dari SD hingga SMA harus diperhatikan kualitasnya secara baik.
"Sekolah Katolik yang bernaung di bawah Yayasan Katolik harus mengutamakan kualitas, bukannkuantitas. Kita menggunakan prinsip non multa sed multum, bukan soal jumlah tapi soal mutu, apalah gunanya bila jumlah sekolah banyak tapi mutu rendah"tegasnya.
Untuk itu, lanjut BKH, institusi gereja Katolik perlu lakukan refleksi dan evaluasi, terutama terkait gaji guru, sarana dan prasarana pendidikan, dan kualitas pendidik. Semua ini penting karena menjadi faktor kunci kemajuan pendidikan.
"Tanpa itu, sekolah Katolik akan kalah bersaing dengan sekolah swasta yang lain dan sekolah negeri,"ungkap BKH.
Dalam kesempatan itu juga, salah satu hal penting disinggung khusus oleh BKH adalah gaji guru. "Gaji guru di sekolah Katolik sangat kecil. Ini persoalan penting yang harus diselesaikan,"kata BKH.
Menurut BKH, tidaklah mungkin pendidikan bermutu dan bahagia, sementara para gurunya menderita kepalaran. "Tak ada kebahagiaan dan mutu yang baik di tengah sutuasi derita,"singgungnya.
Saat sesi diskusi, Vinsensius Bahali, salah satu guru mempersoalkan kekurangan sarana dan prasarana sekolah yang minim. "Sarana dan prasarana di sekolah ini sangat terbatas. Berbagai fasilitas seperti buku, meja, komputer, ruangan kelas dan sebagainya sangat minim, padahal sekolah ini sudah lama didirikan dan mempunyai alumni yang tersebar di berbagai daerah," katanya.
• Tukul Arwana Dikabarkan Sedang Dekat dengan Presenter Cantik ini, Nasib Meggy Diaz Jadi Sorotan
• Danramil Sulaiman Imbau Masyarakat di Supermarket Nirwana Ruteng Agar Patuhi Protokol Kesehatan
Adapun kegiatan sosialisasi ini diikuti ratusan peserta yang terdiri dari tenaga pengajar dan tokoh masyarakat setempat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)