Kisah Buruh Bangunan, Terpaksa Berutang Demi Beli HP Untuk Anak Belajar
Kebijakan pembelajaran jarak jauh akibat pandemi Covid-19 membuat sejumlah orang tua kewalahan bahkan berutang untuk beli HP agar anaknya belajar
POS-KUPANG.COM- Kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para murid akibat pandemi Covid-19 membuat sejumlah orang tua kewalahan.
Bahkan, ada yang terpaksa berutang ditengah penghasilan yang tidak menentu saat ini demi anak bisa belajar dari rumah.
Para murid sekolah umumnya harus belajar dari rumah masing-masing menggunakan gawai atau HP masing-masing.
Kisah sedih seputar belajar dari rumah bagi siswa yang orang tuanya tidak mampu tidak hanya masalah kuota internet.
Banyak orangtua murid juga dibuat pusing untuk menyediakan smartphone untuk anak-anaknya belajar.
• Setelah Dikritik, Nadiem Ubah Aturan Pembelajaran Jarak Jauh Online, Guru & Orangtua Siswa Lega
• Keputusan Terbaru Mendikbud Nadiem Makarim: Dana BOS Bisa Beli Pulsa Data Bagi Siswa Dan Guru-Guru
Hal ini dialami oleh Thomas Roma (44), warga asal Kampung Gurung, Desa Gunung, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Meski dalam kondisi ekonomi terbatas, Thomas berupaya anak-anaknya tetap mendapat pendidikan.
Ia pun terpaksa berutang untuk membeli ponsel yang akan dipakai anaknya.
Padahal sehari-hari, Thomas hanya bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu.
Apalagi semenjak pandemi dirinya tak lagi bisa bekerja.
"Tuntutan sekolah belajar dari rumah, sehingga saya sebagai orangtua beli handphone dengan berutang," ujar dia.
"Kalau tidak ada handphone android maka mereka tidak bisa belajar online serta mengerjakan soal yang diberikan guru dari sekolah," kata dia, Kamis (20/8/2020).
Berutang untuk beli HP, pikirkan kuota dan ongkos ojek

Dua anak Roma kini masing-masing duduk di kelas III dan II SMAK Pancasila.
Untuk keperluan pendidikan daring mereka selama pandemi, Thomas harus berutang untuk membeli ponsel.