Timor Leste Dibohongi Australia,Warga Australia Ungkap Borok Australia Mencuri Kekayaan Bumi Lorosae

Timor Leste semasa masih menjadi bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) dengan nanama Timor Timur dilindungi penuh oleh Indonesia termasuk

Editor: Alfred Dama
tangkap layar
Pasukan Australia saat tiba di Bandara Dili tahun akhir tahun 1999 

Menurutnya tindakan Australia menjadikan Timor Leste sebagai obyek sapi perahan adalah nyata, negeri itu dirampok habis-habisan dari sumber daya petrokimia, baik untuk rezim buruh maupun liberal.

Timor Leste memang merupakan koloni Portugis, namun Australia memiliki kebijakan lama untuk menguasai Laut Timor secara sembunyi-sembunyi.

Australia secara ilegal mengeluarkan izin ekplorasi minyak yang merambah perairan Portugis.

Seperti yang diperlihatkan Collaery, dia berpendapat helium yang terkandung dalam cadangan milik Timor Leste sangat diinginkan Australia.

Patung Kristus Raja ikon Timor Leste yang merupakan peninggalan Indonesia
Patung Kristus Raja ikon Timor Leste yang merupakan peninggalan Indonesia (Google)

Bahkan hal itu melebihi minyak dan gas alam milik Timor Leste.

Helium adalah bahan sterategis, berharga mahal.

Para Menteri Australia sengaja menyembunyikan informasi keberadaan Helium saat bernegosiasi dengan kepemimpinan Timor Leste pasca kemerdekaan.

Bahwa helium bisa memperkaya perusahaan yang terlibat bagi Australia.

Collaery menjelaskan, sangat penting bagi warga Australia untuk menyadari sejauh mana amoralitas, ketidakjujuran, dan kolusi dari penguasanya.

Hal itu jika diteruskan bisa menghancurkan kehidupan orang Timor Leste, dengan tidak berperasaan.

Collaery adalah pengacara seumur hidup yang menjabat sebagai wakil ketua Menteri dan Jaksa Agung di pemerintahan ACT.

Dia gagal sebagai penulis, karena lebih banyak mengeksplorasi hukum daripada narasinya

Sebagai orang Australia dia adalah teman dekat dan orang kepercayaan Xanana Gusmao, yang bertahun-tahun terlibat konflik politik dengan pemimpin Fretilin, Mary Alkatiri.

Alkatiri digambarkan ingin mendapatkan sejumlah dana pemerintah untuk membangun Timor Leste, dan bernegosiasi dengan Australia.

Sayangnya mereka justru dirampok sementara tak satupun PBB yang mengakui tipu muslihat pemerintah Australia.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved