Kisah Pilu PSK Cantik, Awalnya Dibooking Oleh Satpol PP Tapi Faktanya Dinda Justru Terjaring Operasi

Mengenai kejadian hingga akhirnya terjaring operasi, Dinda pun mengungkapkan kisahnya secara gamblang tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Editor: Frans Krowin
Lebanonews.net
Ilustrasi pekerja seks 

Kisah Pilu PSK Cantik, Awalnya Dibooking Oleh Satpol PP Tapi Faktanya Dinda Justru Terjaring Operasi

POS-KUPANG.COM - Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, itulah yang dialami seorang PSK yang berparas cantik bernama samaran Dinda.

Awalnya Dinda hendak melayani tamu yang sudah mem-booking-nya beberapa jam sebelumnya. 

Namun ketika sedang menunggu sang tamu datang, Dinda malah dijaring oleh aparat yang ternyata telah mem-booking-nya.

Kisahnya sungguh mengharukan. Bahkan Dinda rela mengungkapkan keberadaannya, setelah terjun di dunia malam yang menjanjikan kenikmatan.

Awalnya Dinda menuturkan, ia susah mendapatkan pekerjaan yang halal padahal tanggung jawabnya sebagai anak terhadap orang tuanya demikian besar.

Saban hari ia harus mengurus ibunya yang sakit keras, sementara di saat yang sama, ia tak punya uang sepeser pun.

Alhasil, Dinda pun memutuskan menjadi pekerja seks komersial (PSK) demi menyambung hidup dan membeli obat untuk ibunya.

Malangnya, Dinda harus kuat melayani 8 tamu per hari, sementara  usia pelanggannya seumuran almarhum ayahnya.

Selama bekerja sebagai PSK di apartemen tersebut, Dinda (19) mampu melayani hingga 8 pria sehari.

Mengenai kejadian hingga akhirnya terjaring operasi, Dinda pun mengungkapkan kisahnya secara gamblang tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Dinda menuturkan, hari itu Dinda dibooking oleh Dafa.

Dafa merupakan Kabid Gakumda, Satpol PP Kota Tangerang, Ghusfron Falfeli.

Apesnya, bukannya melayani, Dinda malah terjaring Satpol PP Kota Tangerang.

FANTASTIS, Elon Musk Jadi Orang Paling Kaya Di Dunia Setelah CEO Facebook, Punya 4 Trik Gunakan Uang

Yuni Shara Kepergok Kunjungi Rumah Sang Mantan Lalu Lakukan Ini Bersama Henry Siahaan, Penasaran?

tribunnews
Ilustrasi prostitusi (koreaboo.com)
Dinda mengaku tinggal di bilangan Jakarta Barat.

Awalnya Dinda bukan bekerja sebagai PSK.

Dinda tadinya bekerja sebagai admin yang bertugas melakukan transaksi via aplikasi, lalu meneruskan pesanan ke penyedia layanan esek-esek.

Namun lama kelamaan Dinda tergiur dengan uang yang didapat dari menjual diri.

Dinda mengatakan setiap harinya ia bisa mengantongi Rp 1 juta.

"Paling banyak Rp 2,5 juta," kata Dinda dikutip dari Tribun Jakarta.

Sudah dua bulan Dinda menjalani pekerjaan ini.

Untuk sekali kencan, Dinda memasang tarif Rp 1,5 juta lewat aplikasi MiChat.

"Sekali main paling lama juga 15 menit. Kalau lagi ramai bisa 5 sampe 8 tamu seharinya. Biasanya ramai di hari Jumat, Sabtu sama Minggu. Kalau hari hari biasa paling banyak 4 tamu," sambung Dinda.

Pekerjaan ini membuat Dinda juga merasakan sakit pada organ intimnya.

Meski begitu, Dinda tak kapok.

FANTASTIS, Elon Musk Jadi Orang Paling Kaya Di Dunia Setelah CEO Facebook, Punya 4 Trik Gunakan Uang

Veronika Tan Makin Moncer Pasca Ditinggal Ahok, Kini Gayanya Bak Foto Model Profesional, Menyilaukan

Ia justru mengakali rasa sakit tersebut menggunakan minuman beralkohol.

Dinda juga menceritakan kebanyakan tamunya pria yang seumuran dengan almarhum ayahnya.

"Biar pakai pelumas sakit mah tetep. Kan kita begituan sama bukan orang yang kita sayang apalagi kebanyakan tamu saya seumuran almarhum papa," kata wanita yang kerap mengenakan pakaian seksi ini.

Kendati demikian Dinda tidak menampik pernah menikmati berhubungan intim dengan tamu yang disukainya. Sebab pelanggannya itu berparas rupawan dan sopan.

"Tapi jarang banget orang ganteng sopan baik. Biasanya mah gitu ya mau gimana lagi namanya juga tamu punya uang ya mau enggak mau kita wajib layani," ungkap Dinda.

Uang hasil kerjanya digunakan keperluan pengobatan ibunya yang menderita gula darah.

"Buat beli obat mama kena gula. Makanya saya berani terjun ke kayak gini abis dulu waktu kerja di toko jangankan buat beli obat buat ongkos sama makan aja sudah kurang," tuturnya bernada manja.

Selain dibelikan obat untuk orang tua, masih menurut dara manis berdarah Medan tersebut hasil yang didapat juga digunakan untuk perawatan wajah dan kulit di klinik kecantikan.

"Kita kerja beginian ya harus tampil cantik. Mau enggak mau saya tiap minggu ke klinik kecantikan minimal biar tambah menarik," bebernya.

Ia mengaku biaya yang digunakan untuk perawatan pada klinik kecantikan tidak lah murah. Pasalnya dalam setiap mengunjungi klinik kecantikan dirinya harus merogoh kocek Rp. 3-5 juta.

"Sisa dari ke klinik sama buat beli obat mama saya pakai buat kebutuhan makan dan sehari - hari. Kalau ada lebihan saya ngajak mama buat sekadar jalan - jalan," papar Dinda.

Kata Denny Darko, Kesedihan Luna Maya Akan Segera Berganti Kebahagiaan, Bila Menuruti Pesan Ini

Anggota DPRD Sikka Ini Beberkan Dana Aspirasinya Kepada Publik

Menyamar Jadi Pelanggan

Bisnis prostitusi di apartemen ini berhasil terbongkar setelah pejabat Satpol PP Kota Tangerang menyamar sebagai pelanggan.

Mengutip dari Tribun Jakarta, Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli mengaku tidak mudah menjaring para kupu-kupu malam online tersebut.

Pasalnya, para PSK yang menyewa kamar mendapat pengawalan dari pemilik unit apartemen yang disewakan dengan tarif Rp 250 ribu perhari.

"Mereka selektif dalam menerima tamu, setelah sepakat tarif kita diminta menunggu di lobi. Setelah itu ada beberapa pria yang turun yang memantau kita, kalau mereka anggap aman PSK itu langsung turun dan menjemput kita," ujar Ghufron yang menyamar sebagai pelanggan saat dikonfirmasi.

"Kalau mereka rasa kurang aman mereka membatalkan transaksi yang telah disepakati," sambung dia.

Pindah Tower

Dalam penyamaran tersebut, tidak jarang para PSK mengecoh para tamunya dengan berpindah pindah tower.

Modus tersebut dilakukan guna mengelabui petugas dan seakan mengetahui pola kerja Satpol PP Kota Tangerang.

"Jadi awalnya kita diminta menunggu di lobi A, tidak berapa lama mereka meminta kita untuk bergeser ke tower lainnya dengan alasan keamanan. Kami menduga mereka sangat terorganisir dalam melancarkan aksinya," ungkap Ghufron.

tribunnews
Satpol PP Kota Tangerang merazia pekerja seks komersial di hotel melati, Rabu (20/11/2019). (WARTA KOTA/ANDIKA PANDUWINATA)

Ia pun mengaku sistem pengamanan tersebut diduga sudah menjadi bagian dalam praktik prostitusi online di Kota Tangerang.

Ghufron mengatakan butuh waktu beberapa hari untuk dapat menguak dan membongkar bisnis lendir tersebut.

"Jadi beberapa hari ke belakang kita sudah melakukan observasi lapangan, dan kami telah memetakan cara kerja dari PSK tersebut," ucap Ghufron.

* Setiap Dana Desa Cair, Kepala Desa Ini Rutin Sewa PSK Cantik Masuk Hotel Lalu Jadikan Istri Simpanan

Dana desa yang dinanti-nantikan oleh masyarakat, ternyata perlahan-lahan disalahgunakan oleh oknum kepala desa.

Terbetik kabar, setiap kali dana desa itu cair dalam rentang waktu setiap enam bulan, sang kepala desa selalu menghubungi wanita cantik yang tak lain adalah pekerja seks komersial atau PSK.

PKS itu ternyata seorang wanita panggilan, yang sehari-harinya sebagai mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Makassar, Sulawesi Selatan.

Aib itu dibongkar mahasiswi cantik tersebut, ketika sang kepala desa mulai bertingkah aneh terhadapnya.

RH, mahasiswi cantik ini mengaku telah menjadi langganan seorang kepala desa (Kades).

Parahnya, mahasiswi ini menyebut sang kepala desa menggunakan jasanya setiap dana desa cair.

Wanita berusia 20 tahun ini mengaku tetap menjajakan diri di tengah pandemi covid-19 melalui aplikasi MiChat.
RH Blak-blakkan, bahwa pelanggannya mulai dari oknum pejabat hingga pengusaha.

Bahkan, ada pula oknum kepala desa (Kades) yang selalu tetap ahkan rutin mem-booking RH.

Mahasiswi RH selalu melayani nafsu birahi para oknum kepala desa.

Ia bahkan berhari-hari melayani satu oknum kepala desa.

“Pakde (kepala desa) kadang sekali datang dalam enam bulan.

Kalau datang kadang kita dibooking tiga hari, sehabis pencairan gaji (dana desa),” ujar RH kepada awak media sebagaimana dikutip dari antvklik.com.

Gadis bertubuh mungil yang mengaku mahasiswi semester lima di salah satu kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, itu mengaku bahwa pelanggannya ada dari beberapa kabupaten.

“Ada beberapa, kebanyakan dari kabupaten kalau desa. Nggak usah saya sebutkan alamatnya,” ujarnya.

Selama covid-19 dirinya pun sepi pelanggan lantaran adanya larangan melakukan perjalanan lintas daerah.

“Ada juga yang nekat datang, tapi hanya satu atau dua orang,” jelasnya.

Fakta lainnya, Seorang PNS Pelanggan Tetap PSK Muda, Mobil Hilang Dibawa Kabur Setelah Dicekoki Miras

Lain pula halnya dengan nasib sial yang menimpa seorang PNS berinisial HS (53) ini.

Ia kehilangan mobilnya usai berkencan dengan PSK muda.

PNS tersebut merupakan warga Kabupaten Semarang.

Saat kencan dengan PSK muda tersebut, HS dibuat mabuk berat dan tak sadarkan diri di salah satu hotel.

Saat itulah, PSK yang disewanya, Santi (22) membawa kabur mobilnya.

Peristiwa itu terjadi sudah tiga tahun yang lalu, dan Santi akhirnya baru bisa diamankan polisi.

Dilansir dari Surya.co.id, Kapolres Salatiga AKBP Rahmad Hidayat mengatakan tersangka adalah Santi (22) warga Tegalrejo Argomulyo, Salatiga.

Tersangka Santi diketahui kabur usai melakukan aksinya dan menjadi buronan selama kurang lebih tiga tahun tersebut.
"Yang bersangkutan berhasil ditangkap di Kabupaten Grobogan," kata Rahmad Hidayat.

Cekoki korban miras

Dari pengakuan tersangka sebelum membawa kabur mobil KIA Visto nopol H 9285 WI, korban terlebih dahulu dicekoki miras sampai mabuk.

Menurut AKBP Rahmad Hidayat, peristiwa itu dilakukan di Hotel Permata, Cebongan, Kecamatan Argomulyo Salatiga pada 14 Agustus 2017.

Untuk memuluskan aksinya, Santi pun tidak bekerja sendirian.

AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, dalam aksinya tersangka dibantu oleh temannya yang berinisial FEN yang saat ini masih dalam proses pengejaran petugas.

Ia juga menjelaskan, korban rupanya merupakan pelanggan tetap Santi sehingga membuat Santi lebih mudah menjebaknya.

"Tersangka Santi ini diketahui berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) dan korban adalah pelanggan tetapnya," katanya.

Usai membawa kabur mobil milik pelanggannya itu, Santi pun kemudian menjualnya.

Santi menuturkan bahwa penjualan mobil itu ia lakukan melalui perantara seorang temannya di daerah Grobogan.

"Saya mendapat bagian Rp 4,2 juta habis untuk memenuhi kebutuhan hidup," jelasnya.

Rupanya, kasus yang dialami HS ini bukan pertama kalinya.

Rahmad Hidayat menyatakan, pelaku merupakan perempuan penghibur yang paling dicari polisi lantaran kerap membawa kabur kendaraan milik pelanggannya.

Diakui, polisi membutuhkan waktu cukup panjang untuk menangkap pelaku hingga akhirnya berhasil ditangkap.

• Tak Matikan Kamera Saat Rapat Virtual, Oknum Dewan Bersetubuh Di Ranjang Jadi Tontonan Para Peserta

• Bungkam Saat Dituding Pelakor, Umi Pipik Buka Suara Saat Ditanya Keinginan Kawin Lagi: Gak Mau Mikir

Diancam 7 Tahun Penjara

Rahmad Hidayat juga menjelaskan, saat ini polisi masih melakukan pengembangan terkait kemungkinan ada pelaku lain yang membantu aksi kejahatan pelaku mencuri kendaraan pelanggannya.

"Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

Ancaman hukuman maksimal tujuh tahun," ujarnya.

Oknum Dosen Dipergok Di Semak-Semak

Kabar memalukan lainnya, juga dilakukan RN, seorang oknum dosen di Palembang.

Oknum dosen ini hanya tertunduk ketika dipaparkan polisi Mapolrestabes Palembang mengenai kelakuan seksnya.

Pria 45 tahun ini diamankan karena kepergok Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang sedang menyodomi anak laki-laki berinisial N, berusia 14 tahun.
Melansir Sripoku.com, Kasat Sabhara Polrestabes Palembang, AKBP Sonny Triyanto, mengungkapkan, hasil interogasi sementara, pihaknya menemukan korban lainnya yang pernah dilakukan oleh oknum dosen di Palembang.

"Korban berinisal NV dan korban lainnya berinisal AN," kata Sonny, Jumat (14/8/2020).

Lanjut Sonny, pelaku juga pernah melakukan perbuatan yang sama sebelumnya dengan membayar korban lain dan memberikan korban uang sebesar Rp25 ribu.

“Ya diduga masih ada korban-korban lainnya, dan masih didalami," katanya.

Hingga saat ini, pelaku masih diperiksa untuk dilakukan pengembangan dan diserahkan ke Unit Perlindungan Anak dan Perempuan Satreskrim Polrestabes Palembang .

Seorang oknum dosen di Palembang melakukan perbuatan asusila sesama jenis kepada seorang anak di bawah umur.

Aksi pelaku dipergoki oleh Team Hunter Charlie 2 Sat Sabhara Polrestabes Palembang pimpinan Ipda Sugriwa.

Polisi menemukan uang Rp 20 ribu dari oknum dosen yang diamankan.

Uang tersebut kata dia, akan digunakan untuk membayar jasa anak di bawah umur, ketika selesai melakukan hubungan.

"Barang bukti yang berhasil diamankan uang Rp 20 ribu, untuk membayar korban,” ungkap Sonny, Jumat (14/8/2020).

Informasi yang dihimpun pelaku sebut saja RN (43) ditangkap petugas Hunter saat melakukan perbuatan itu di Jalan Gubernur H Ahmad Bastari, Kecamatan Jakabaring Palembang, Kamis malam (13/8/2020), sekitar pukul 23.30.

Perbuatan sesama jenis itu dilakukan pelaku di samping Gedung Kejaksaan Tinggi Sumsel.

Kasus tersebut terbongkar, saat team Hunter, Charlie 2 di bawah pimpinan Danru Ipda Sugriwa, melakukan patroli hunting disekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Lalu bertemu dengan pelaku dan seorang anak laki-laki sedang duduk. Namun saat itu kepala sang anak tersebut berada di paha pelaku.

Kemudian ketika didekati dan diperiksa petugas, pelaku panik dan hendak kabur. Ternyata saat itu celana pelaku dalam posisi terbuka.

Mengetahui hal tersebut dan diduga berbuat mesum pelaku pun langsung diamankan.

Dilansir dari Tribun Sumsel, saat digerebek dua orang yang terpaut usia 31 tahun ini dicurigai melakukan seks oral.

Tribun Sumsel
Seorang oknum dosen di Palembang kepergok Tim Hunter Sat Sabhara Polrestabes Palembang, sedang menyodomi anak laki-laki berinisial N, berusia 14 tahun
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Anom Setyadji didampingi Kasat Sabhara, AKBP Sonny Triyanto, Jumat (14/8/2020) menjelaskan, kedua orang ini kepergok Tim Hunter di sebuah semak-semak di Jakabaring, Kamis (13/8/2020) pukul 23.30.

Saat diinterogasi petugas, RN mengakui perbuatannya membujuk N, sedangkan N diketahui merupakan anak jalanan.

Atas perbuatannya, RN dijerat Pasal 80 dan Pasal 84 Undang Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

"Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut," kata Anom.

Kepada awak media, RN mengaku berjumpa dengan N di lampu merah Fly Over Simpang Jakabaring pada Kamis malam. RN mengaku, N menghampirinya dan meminta uang.

"Dia (N) minta uang ke saya. Saya bilang kalau mau uang, ikut saya," kata RN.

Ia lalu mengajak bocah 14 tahun tersebut ke semak-semak di sebuah tempat di Jalan Gubernur H. Nastari. Di sana, ia memaksa N melayani nafsu bejatnya dengan seks oral.

"Sudah dua kali" ujar R mengaku melakukan perbuatannya dengan orang yang sama. 

Pria Ini Perkosa Pasien Covid-19

Anda mungkin tak percaya dengan kabar yang satu ini. Seorang pria yang sedang dirawat di rumah sakit, melakukan aksi bejatnya.

Oknum pria ini tega melampiaskan nafsu birahinya dengan seorang pasien lainnya yang dirawat karena terinfeksi virus corona

Dilansir Sosok.ID dari Mirror, peristiwa ini terjadi di pusat karantina pasien positif virus corona terbesar di India.

Gadis 14 tahun diperkosa oleh pasien lain.

Aksi tersebut bahkan dijaga oleh teman tersangka.

Diketahui, korban dan kedua pria itu dirawat di lokasi karantina berkapasitas 10.000 tempat tidur di Delhi ketika peristiwa terjadi.

Polisi mengatakan ketiganya memiliki gejala Covid-19 ringan.

Adapun, pelaku yang berusia 19 tahun memperkosa korban di kamar mandi.

Sementara teman pelaku, remaja berusia 15 tahun bertugas untuk merekam kejadian pada 15 Juli 2020.

Diperkirakan gadis itu telah berada di pusat karantina selama sekitar satu minggu, demikian laporan India Express.

Perkosaan itu dilaporkan ke polisi setelah gadis itu memberi tahu seorang kerabat di pusat karantina bahwa dia telah diserang.

Pejabat polisi setempat Parvinder Singh mengatakan kepada publikasi :

"Terdakwa telah ditangkap dan dikirim ke tahanan pengadilan tetapi akan tetap dalam perawatan institusional sampai mereka pulih dari infeksi."

Parvinder juga mengatakan bahwa gadis itu dipindahkan ke rumah sakit lain.

Sementara kedua pria itu dibawa ke lokasi berbeda di mana mereka tetap ditahan.

Polisi sedang menyelidiki kasus pemerkosaan ini.

Adapun, data terbaru menunjukkan bahwa India menduduki peringkat ketiga sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.

Melansir dari Worldometer, hingga Senin (27/7/2020) jumlah kasus yang terkonfirmasi adalah 1.436.019.

Sementara jumlah kematian sebanyak 32.812.

Dengan jumlah pasien yang sembuh sebanyak 918.735. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnews.com dengan judul: Kelakuan Sang Kades Usai Dana Desa Cair Terkuak Berhari-Hari Sewa PSK Punya Panggilan Khas: https://kaltim.tribunnews.com/2020/08/14/kelakuan-sang-kades-usai-dana-desa-cair-terkuak-berhari-hari-sewa-psk-cantik-punya-panggilan-khas?page=all

Sebagian artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Curhat PSK Sering Layani Tamu Seumuran Almarhum Ayah, Kini Layani 8 Pria Sehari untuk Beli Obat Ibu,

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved