Konser Amal Harmonisasi dari Timur, Menkes Sebut Misi Kemanusian yang Mulia

Pelaksanaan Konser Amal Harmonisasi dari Timur, Menkes sebut Misi kemanusian yang mulia

Editor: Kanis Jehola
kolase pos kupang
Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Terawan Agus Putranto 

Peneliti biomolekuler Fima Inabuy menjelaskan, analisa biomolekuler memungkinkan untuk melakukan deteksi secara lebih akurat. Ide awalnya pembuatan laboratorium adalah untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19.

"Melalui alat ukur PCR di biomolekuler, kita mampu melakukan deteksi dini dan pencegahan Covid-19 secara akurat dan cepat," jelasnya.

Menurut Fima, laboratorium ini juga bisa dilakukan untuk mendeteksi beberapa penyakit menular lain, seperti demam berdarah, TBC, dan HIV. Menurutnya, angka positif sedikit tidak berarti kondisi NTT baik-baik saja. Ada begitu banyak suspek yang juga diperiksa dan butuh laboratorium untuk melakukan tes secara massal.

"Dengan adanya metode ini kita bisa menjaga NTT tetap hijau dengan melakukan isolasi pada wilayah yang kita tahu ada orang positifnya," terang Fima.

Salah satu tantangan yang diakuinya adalah keterbatasan sumber daya manusia di NTT. Oleh karena itu, FAN telah melakukan pelatihan bagi anak-anak muda dengan latar belakang sains untuk siap bekerja di laboratorium biomolekuler.

"Kami berharap apa yang kami lakukan ini bukan saja untuk NTT tapi juga membantu provinsi lain yang butuh pendekatan seperti yang kami lakukan. Kiranya laboratorium ini menjadi suatu tanda bahwa inovasi dan riset bisa dimulai dari timur," ujarnya. (cr1/hh/cr6)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved