Ketua DPRD NTT : Jokowi Kenakan Pakaian Adat TTS, Penghargaan Karya Intelektual Perempuan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua acara kenegaraan itu memilih untuk mengenakan pakaian adat dari wilayah Provinsi NTT.

Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Ketua DPRD NTT Ir Emelia Julia Nomleni saat diwawancara pada Senin (17/8) 

Ketua DPRD NTT : Jokowi Kenakan Pakaian Adat TTS, Penghargaan Karya Intelektual Perempuan 

POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dua momen kenegaraan yang berdekatan dalam rangkaian peringatan HUT Proklamasi RI ke-75 tahun 2020 terasa spesial bagi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam dua acara kenegaraan itu memilih untuk mengenakan pakaian adat dari wilayah Provinsi NTT. 

Saat memimpin peringatan detik detik Proklamasi Republik Indonesia pada Senin (17/8) pagi, Presiden Jokowi tampak mengenakan pakaian adat Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dengan dominasi warna merah dan putih. 

Tiga hari sebelumnya, pada Jumat, 14 Agustus 2020, saat memberi pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR RI, Presiden Jokowi juga mengenakan pakaian adat dari Kabupaten Sabu Raijua dengan motif bunga ros. 

Ketua DPRD NTT Ir Emelia Julia Nomleni bersemangat saat ditanya tanggapannya terkait hal itu usai menghadiri kegiatan Pemberian Remisi Umum untuk narapidana dan anak di Lapas Kelas IIA Kupang pada Seni sore. 

Mama Emy - demikian Emelia Julia Nomleni disapa - menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih. Menurutnya, pemaknaan terhadap hal tersebut bukan hanya sebatas pada soal presiden memakai pakaian adat atau tenunan masyarakat NTT khusunya TTS. Lebih dari itu, menurut Mama Emy apa yang dilakukan presiden Jokowi menjadi motivasi tersendiri bagi masyarakat NTT. 

"Ini akan menjadi kekuatan bagi pemberdayaan masyarakat. Masyarakat NTT memiliki "proud" atau kebanggaan terhadap budayanya yang luar biasa. Tetapi apa yang dilakukan Jokowi juga menjadi sebuah penghargaan karya intelektual dari para perempuan yang ada di kampung-kampung," ujar srikandi asal TTS itu. 

"Kita tidak pernah berpikir bahwa akan sampai pada Presiden memakainya. Orang nomor satu di Indonesia memakainya (pakaian adat NTT) dua kali dalam waktu yang sangat dekat," kata Mama Emy. 

Hal tersebut, tambahnya, menjadi kebanggaan tersendiri. 

"Kita berterima kasih kepada Presiden yang dengan ini membuat kita menjadi makin termotivasi untuk merasa bahwa apa yang selama ini dilakukan oleh perempua  peremluan penenun kita itu sesuatu yang luar biasa," kata Mama Emy. 

Menurutnya, karya karya perempuan perempuan yang dihasilkan dalam bentuk tenunan menjadi penanda bahwa karya intelektual perempuan perempuan di NTT dapat dibanggakan. 

"Ini karya intelektual yang bagi saya karya perempuan yang luar biasa, mereka memberikan karya terbaik mereka," pungkasnya. 

Sebelumnya, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dalam pidatonya saat upacara Peringatan HUT Proklamasi RI tingkat Provinsi NTT di Alun Alun Rumah Jabatan Gubernur NTT di Kupang pada Senin pagi secara khusus memberi apresiasi. 

Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Amanatun, TTS dalam upacara memperingati Kemerdekaan RI ke-75
Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Amanatun, TTS dalam upacara memperingati Kemerdekaan RI ke-75 (POS-KUPANG.COM/DION KOTA)

“Atas nama pemerintah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur, dari lubuk hati yang paling dalam, saya dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi menyampaikan terima kasih kepada bapak Presiden Joko Widodo yang telah mengenakan tenunan adat Sabu Raijua pada tanggal 14 Agustus yang lalu. Dan apabila dalam upacara detik-detik proklamasi, Presiden memakai tenunan NTT lagi, kita tentu sangat berbangga sekali,” kata Viktor Bungtilu Laiskodat. 

Tiga Makna Dibalik Jokowi Kenakan Pakaian Adat TTS Dalam Acara Kenegaraan, Yuk Simak !

Peringati HUT RI ke-75, Kapolda NTT Kibarkan Bendera di Bawah Laut Kupang

Kenali Dulu Penyebab Batuk Agar Lebih Mudah Cara untuk Mengatasinya

Kebanggaan tersebut beralasan karena Presiden Jokowi menunjukkan kecintaannya terhadap masyarakat Provinsi NTT tidak hanya dengan perhatian pada pembangunan provinsi termiskin ketiga ini, namun juga pada penghargaan terhadap budaya luhur masyarakat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong ) 

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved