Benarkah Terlalu Sering Bersepeda Bakal Picu Disfungsi Ereksi? Simak Yuk Jawabannya
Salah satu kekhawatiran adalah anggapan bahwa terlalu sering bersepeda dapat memicu disfungsi ereksi atau impotensi.
Jika hal tersebut berlanjut maka disfungsi ereksi dapat terjadi.
Tidak selalu sebabkan disfungsi ereksi
Sebaliknya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Urology tahun 2018 mungkin membuat para pehobi kayuh pedal ini bernapas lega.
Dijelaskan bahwa kesehatan seksual dan urologi tidak terkena dampak negatif karena bersepeda, jika dibandingkan dengan renang atau lari.
"Kami percaya hasilnya akan memberi semangat bagi para pesepeda," ungkap Dr Benjamin Breyer, co-author penelitian ini dikutip dari Newsweek.
"Bersepeda memberikan manfaat kardiovaskular yang luar biasa dan berdampak rendah pada sendi," sambung ahli urologi dari University of California-San Francisco tersebut.
Penelitian ini melibatkan 2.774 pesepeda, 539 perenang, dan 789 pelari.
Para peneliti kemudian mengumpulkan berbagai kuesioner tentang kesehatan seksual, gejala prostat, dan gejala prostatitis kronis dalam tambahan pertanyaan mengenai infeksi saluran kemih, striktur uretra, mati rasa genital, dan luka di area selangkangan.
Peserta juga ditanya tentang kebiasaan mereka bersepeda, mulai dari intensitas bersepeda, kondisi jalan, hingga tipe sadel yang mereka gunakan.
Para peserta ini kemudian terbagi menjadi dua kelompok, yaitu orang yang bersepeda lebih dari tiga kali per minggu selama lebih dari 2 tahun dengan jarak tempuh rata-rata 40 km sehari dan kelompok yang tidak memenuhi standar tersebut.
Hipotesis sebelumnya menekankan bahwa tekanan pada area genital secara berkepanjangan dan trauma mikro selama bersepeda mengakibatkan dampak kesehatan reproduksi negatif.
Namun hal ini disebut tidak tepat secara ilmiah oleh Breyer dan timnya.
"Kami percaya bahwa manfaat kesehatan yang dinikmati oleh pesepeda yang mengendarai dengan aman jauh lebih besar daripada risiko kesehatan," kata Breyer.
Temuan ini mengungkapkan bahwa pesepeda memiliki risiko kesehatan seksual dan saluran kencing yang sama dengan perenang maupun pelari.
Tapi, beberapa pesepeda, bagaimanapun, lebih rentan mengalami striktur uretra (penyempitan saluran kemih).