Pemuda Tangguh Ini Selamatkan Bendera Yang Hanyut di Bawa Banjir, Kapolres: Saya Bangga Padamu Amar

Aksi Amar ini terjadi dua hari sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Republik Indonesia Pada Sabtu (15/8/2020) sekitar pukul 06.00 WIB.

Editor: Frans Krowin
Tribunnews.com
Amar Hawari (18) membalut bendera merah putih yang diselamatkan setelah terbawa banjir dan memperlihatkan piagam penghargaan dari Kapolres Meranti, Provinsi Riau, Sabtu (15/8/2020). 

Amar yang menjadi penyelamat sang merah putih itu mendapat penghargaan dari Kapolres Kepulauan Meranti, Eko Wimpiyanto Hardjito.

Eko menyerahkan penghargaan kepada Amar pada Sabtu sore di lokasi ditemukannya bendera merah putih di parit pembuangan air di Jalan Rumbia Kota Selat Panjang.

"Saya menyampaikan terima kasih kepada Amar Hawari yang telah menghargai bendera kebangsaan Indonesia. Kita merasa bangga dengan anak kita ini," ucap Eko saat diwawancarai wartawan, Minggu.

Dia menjelaskan, Amar diberikan piagam penghargaan karena memiliki jiwa patriot.

Menurut Eko, aksi Amar ini merupakan contoh terhadap bagi masyarakat, yang mana jiwa NKRI (Negara Kesatuan Republik indonesia) harus tumbuh dan hidup didalam jiwa.

Sementara itu Amar Hawari mengatakan kalau dirinya tidak menyangka akan mendapat kejutan dari Kapolres Meranti.

Bahkan, dirinya mengaku sudah merasa bangga atas apa yang dilakukannya.

"Saya ucapkan terima kasih atas piagam penghargaan yang diberikan Bapak Kapolres. Saya merasa senang dan bangga," ucap Amar sambil memegang piagam penghargaan.

JADI MAS KAWIN -- Sebagai tanda bahwa kami ingin merdeka dari Covid-19 dan ingin mengenang perjuangan yang akhirnya bisa melepas masa lajang di tengah kondisi yang serba kalut.
JADI MAS KAWIN -- Sebagai tanda bahwa kami ingin merdeka dari Covid-19 dan ingin mengenang perjuangan yang akhirnya bisa melepas masa lajang di tengah kondisi yang serba kalut. (Tribunnews.com)

Bendera Merah Putih Jadi Mas Kawin

Pasangan mempelai M Arif Al Fajar (29) dan Tsaniyah Faidah (25) menyertakan maskawin Bendera Merah Putih sebagai sarat akan nilai filosofisnya.

Pernikahan unik itu berlangsung khidmat ketika kedua mempelai ini membentangkan sang merah putih di hadapan tamu undangan.

Arif mengaku bahwa maskawin atau mahar Sang Dwiwarna ini diberikan untuk mengenang pernikahannya di bulan yang penuh dengan nilai sejarah perjuangan.

Sebab, acara pernikahan pada Sabtu, 8 Agustus 2020 lalu itu sangat berbeda dan bukanlah hal yang mudah lantaran harus melalui banyak rintangan.

Apalagi pernikahan ini mulanya diniatkan pada April. Namun, saat itu zona merah di wilayah Bogor dan Depok masih banyak sehingga terpaksa diundur.

Ia dan istrinya, Tsaniyah berhasil melewati itu setelah pemerintah mengizinkan penyelenggaraan pernikahan dengan protokol kesehatan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved