Polres Mabar Selidiki Penyebab Kebakaran Cagar Alam Wae Wuul
Pihak Polres Manggarai Barat ( Polres Mabar), melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kebakaran Cagar Alam Wae Wuul
POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO - Pihak Polres Manggarai Barat ( Polres Mabar), melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab kebakaran Cagar Alam Wae Wuul di Kabupaten Mabar. Cagar Alam Wae Wuul terbakar pada Kamis (13/8/2020) lalu.
Demikian disampaikan Kapolres Manggyaarai Barat (Mabar), AKBP Bambang Hari Wibowo S.I.K., MSi, didampingi Wakapolres Mabar, Kompol Sukanda dan Kasat Lantas, Iptu I Made Bagus Aditya Melyandika, S.T.K., M.A, Jumat (14/8/2020).
"Sampai saat ini kami tengah melakukan langkah-langkah penyelidikan dan akan kami pastikan apa penyebab kebakaran tersebut, menanti apa penyebab pasti kebakaran melalui alat bukti dan olah TKP yang kami lakukan dan nanti rekan-rekan media akan kami undang kembali," katanya.
• Bupati Niga: Semua Kegiatan Hharus Berpedoman Kepada Protokol Kesehatan
Diakuinya, upaya pemadaman tidak hanya dilakukan oleh pihak Polres Mabar, namun pihak Pemerintah Kabupaten Mabar, masyarakat dan komponen lainnya.
"Ke lokasi pun kami menggunakan kapal dari Ditpolair Polda NTT. Masyarakat juga membantu, ini bukan kerja dari Polres Mabar sendiri, tapi kerja sinergitas juga dengan pemda," katanya.
Sementara itu, dalam siaran pers dari Polres Mabar, Tim Gabungan Polres Manggarai Barat (Polres Mabar), Brigade Mobil (Brimob) Subden 4 Detasemen Pelopor Labuan Bajo, Satuan Direktorat Polairud Polda NTT dan Polhut Balai Taman Nasional Komodo, sigap melakukan upaya pemadaman kebakaran hutan di 2 (dua) titik kebakaran yang terjadi di sekitar lokasi wisata perkemahan Wingkol Desa Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT pada Kamis (13/08/2020) Malam sekitar pukul 21.00 Wita.
• Kapal Widi Express 3 Hadir di Lembata Ricky Dedo Mengaku Senang, Ini Alasannya
Berdasarkan data Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur, 2 (dua) titik lokasi yang terbakar tersebut berada di luar dan sebagian di dalam kawasan hutan Wae Wu'ul dengan titik koordinat berada pada 8 35` 24.8`` S dan 119 48` 12.7`` E.
Kapolres Manggaarai Barat (Mabar) AKBP Bambang Hari Wibowo .S.I.K., M.Si. dilokasi kejadian menjelaskan, jarak lokasi kejadian kurang lebih Satu Setengah jam perjalanan dengan menggunakan speed boat dari Labuan Bajo.
"Kami sedang berada di lokasi. Untuk kondisi CND Resort dan sekitarnya berada dalam kondisi aman dan kedua titik api sudah berhasil dipadamkan," terang Kapolres Mabar AKBP Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si.
Demikian Kapolres Mabar menambahkan kondisi lokasi kebakaran terdiri dari perbukitan yang dikelilingi oleh padang savana tandus, sehingga dalam situasi kemarau dapat berpotensi terjadi kebakaran jika ada percikan api. Saat ditanya soal penyebab kebakaran Kapolres Bambang Hari Wibowo, S.I.K., M.Si. mengatakan pihaknya belum mengetahui dengan pasti penyebab kebakaran itu, namun, berbagai kemungkinan penyebab lainnya seperti puntung rokok dan sebagainya masih dalam proses penyelidikan.
"Sementara ini kita belum mengetahui jelas penyebab kebakarannya apa, namun, kita harus terlebih dahulu melakukan pemadaman sisa bunga api kecil hingga benar-benar padam dan dipastikan aman," ungkap Kapolres Mabar.
Dikatakan Kapolres, tidak ada wisatawan yang ditemukan terjebak api sehingga proses pemadaman api oleh tim gabungan berjalan lancar. Untuk kondisi angin dilokasi kejadian saat kebakaran, terpantau normal.
Sementara itu melalui siaran pers yang dikeluarkan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Timur, Jumat 14 Agustus 2020, bernomor: S. 989 /K.5/TU/HMS/08/2020 menjelaskan, Sampai dengan saat ini tim masih melakukan mopping up, perhitungan luas, pemetaan serta pengumpulan informasi dari masyarakat.
Diperkirakan Luas lahan terbakar mencapai 17 Ha, termasuk seluruh Vegetasi Savana yang ada di lokasi tersebut. Saat ini, tim BBKSDA NTT sedang berkoordinasi dengan aparat Desa dalam rangka pendataan kepemilikan tanah milik Ulayat setempat.
Kepala BKSDA NTT Ir. Timbul Batubara M.Si. menghimbau kepada masyarakat agar menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan api di sekitar Cagar Alam Wae Wu'ul. Lebih jauh ia mengapresiasi respon cepat jajaran petugas dari berbagai instansi dan satuan sehingga api cepat dikendalikan hingga potensi kebakaran tidak meluas.