Berita Anies Baswedan
Anies Baswedan Puji Kebaikan Wali Kota Seoul Mayor Park Woon Soon Bantu DKI Jakarta Atasi Corona
Pujian Anies Baswedan terhadap Wali Kota Seoul Mayor Park Woon Soon itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta tersebut di akun instagram miliknya @aniesbas
Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Hasyim Ashari
Gubernur Anies Baswedan Puji Kebaikan Wali Kota Seoul Mayor Park Woon Soon Bantu DKI Jakarta Atasi Corona
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuji kebaikan Wali Kota Seoul Mayor Park Woon Soon karena bermurah hati peduli dan ikut membantu Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi Corona atau Covid-19.
Pujian Anies Baswedan terhadap Wali Kota Seoul Mayor Park Woon Soon itu diungkapkan Gubernur DKI Jakarta tersebut di akun instagram miliknya @aniesbaswedan.
Berikut unggahannya:
Pada awal wabah merebak di Jakarta, kita mencari segala macam cara untuk bisa meningkatkan kapasitas testing.
Masalahnya saat itu, ketersediaan alat RT-PCR di dalam negeri terbatas, di pasaran global pun amat langka.
Semua upaya dikerjakan untuk meningkatkan kapasitas itu.
Mulai dari usaha membeli ke produsen sampai usaha meminjam alat RT-PCR.
Ada 8 kota yang kita kirimi surat, kota-kota maju dunia yang menjadi sahabat Jakarta.
Dalam surat disampaikan bahwa Jakarta berencana meminjam alat RT-PCR selama masa pandemi ini saja.
Setelah wabah selesai, maka alat itu akan dikembalikan.
Semua merespon cepat. Mayoritas menjawab bahwa mereka juga sedang mengalami masalah yg sama.
Memang tidak ada satupun kota di belahan dunia manapun yang siap menghadapi pandemi ini.
Tapi beberapa merespon positif dan siap membantu.
Ada satu yang unik, yaitu Mayor Park Woon Soon, Walikota Seoul. Mayor Park adalah seorang sahabat baik.
Kita sering berinteraksi dalam berbagai kesempatan.
Mayor Park mengirim pesan bahwa lebih mudah utk menghibahkan RT-PCR daripada meminjamkan.
Jadi alat milik mereka yang masih baru itu dihibahkan untuk DKI Jakarta.
Datanglah sebuah mesin RT-PCR. Dikirim langsung dari Seoul.
Diantarkan oleh Dubes Korea Selatan ke Balaikota. Alat ini mampu memproses hingga 900 sampel/hari.
Pada Dubes Korsel saya titipkan sepucuk surat dan selembar kain batik betawi untuk Mayor Park.
Surat itu telah sampai pada Mayor Park, tapi batik betawi itu belum sempat dipakainya karena Mayor Park ditemukan wafat 3 minggu kemudian.
Seorang walikota yang berjasa dalam membantu Jakarta itu telah berpulang, tapi budi baik dan persahabatannya kita rasakan hingga sekarang.
Pada ribuan tes yang dilakukan di Jakarta, ada jejak jasa Mayor Park dan persahabatan dua kota.
Interaksi yang selama ini dibangun di tataran global itu mengantarkan pada persahabatan dan jejaring internasional.
Sejalan pesan konstitusional kita, “ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”
Dan dalam situasi krisis, seperti saat pandemi ini, pertemanan dan persahabatan itu menemukan pembuktiannya. Itulah yang kita semua ikut rasakan. #ABW
* Kebijakan Rem Darurat Anies Baswedan Hadapi Wabah Covid-19 yang Terus Meningkat di DKI Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali menerapkan sistem ganjil genap di 25 ruas jalan Jakarta, mulai Senin (3/8/2020).
Hal tersebut dilakukan karena jumlah kasus Covid-19 di Jakarta dalam beberapa minggu belakangan jsutru semakin meningkat.
Ganjil genap diterapkan setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 06.00 - 10.00 WIB pada pagi hari dan pukul 16.00 - 21.00 WIB pada malam hari.
"Ini adalah kebijakan rem darurat (emergency brake policy), setelah melihat indikator pandemi yang mengalami tren kenaikan dalam beberapa minggu terakhir," kata Anies dalam akun Instagram-nya.
"Dan dari hasil analisis, ternyata volume lalu lintas kendaraan di masa PSBB Transisi meningkat tajam, bahkan di beberapa titik pemantauan, volumenya sudah di atas normal sebelum pandemi Covid-19," tambah Anies.
Menurut Anies, saat ini wabahnya belum usai, tapi mobilitas sudah kembali normal.
Karena itu, jika tidak direm maka risiko penularan wabah akan kembali meningkat.
"Jangan sampai kita harus berlakukan kembali PSBB, semua harus ditutup kembali," tegasnya.
Dengan ganjil genap ini Anies Baswedan mengimbau agar warga masyarakat hanya melakukan perjalanan penting saja.
Untuk menghindari terjadinya penumpukan di pusat-pusat kegiatan atau tempat keramaian.
Untuk yang sudah kembali bekerja, pembatasan 50% kegiatan kantor sesuai dengan Pergub 51/2020 masih berlaku, akan lakukan penegakan lebih ketat.
Kapasitas jumlah orang paling banyak 50%, harus melakukan pengaturan hari kerja hingga jam kerja dan sistem kerja (shift). Bila ada kantor yang belum jalankan segera laporkan.
"Untuk antisipasi perpindahan penumpang ke transportasi umum @pt_transjakarta telah siapkan tambahan 155 unit armada pada 10 ruas koridor yang bersinggungan dengan jalur gage dan 3 rute tambahan pada non koridor," katanya.
Selain itu, Jam operasional MRT juga diperpanjang.
Semua penumpang tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, wajib cek suhu, harus memakai masker dan menjaga jarak.
"Sekali lagi kami ingatkan, kita masih dalam PSBB Transisi, wabahnya masih ada. Jangan lakukan mobilitas untuk kegiatan yang tidak penting. Sebisa mungkin tetap berkegiatan di rumah saja, sehingga kita bisa segera mengatasi dan mencegah wabah ini semakin cepat," tutup Anies.
Klaster Perkantoran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, munculnya klaster-klaster perkantoran disebabkan aktifnya Pemprov melakukan tes Covid-19.
Sebab, dengan ditemukannya kasus positif, Pemprov langsung menelusuri keluarga, tetangga, dan orang-orang yang berinteraksi dengan orang positif.
"Mengapa muncul klaster-klaster kantor? Karena begitu muncul satu kasus, langsung satu kantor diperiksa."
"Itu yang kita kerjakan terus," kata Anies Baswedan di Balai Kota Jakarta, Jumat (31/7/2020).
Menurut Anies Baswedan, pihaknya bersyukur jika pengetesan Covid-19 di Jakarta hingga saat ini mencapai lebih dari 9.800 pengetesan.
Pengetesan ini pada akhirnya menemukan klaster-klaster baru.
Sehingga, mereka yang ditemukan positif, khususnya yang tanpa gejala, bisa mengisolasi diri dan mencegah penularan lebih luas lagi.
"Jadi kami di Jakarta bersyukur kalau menemukan kasus positif, supaya tidak menular, supaya mereka bisa mengisolasi diri," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Pusat Erizon Safari mengatakan, laju IR Covid-19 di Jakarta Pusat masih tinggi.
Hal ini karena penambahan kasus pasien Covid-19 mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam satu periode.
Kenaikan disebabkan karena active case finding yang dilakukan petugas.
"Masih tinggi, kalau di lihat se-DKI Jakarta masih tinggi," kata Erizon, Rabu (29/7/2020).
Selain Jakarta Pusat yang menjadi wilayah kawasan padat penduduk, program active case finding membuat pihak Sudin Kesehatan Jakarta Pusat menemukan banyak kasus baru.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan testing hingga tracing.
"Karena memang kita aktif, tim puskesmas Jakarta Pusat terus aktif, case findingnya maksimal, pasien yang ditemukan positif lebih banyak, logikanya gitu."
"Semakin banyak testing pasti ditemukan banyak," jelasnya.
Di sisi lain, lanjut Erizon, kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan juga masih kurang.
Sehingga, banyak ditemukan kasus-kasus baru, untuk itu ia berharap masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
"Kita akui masyarakat juga agak longgar akan protokol kesehatannya."
"Jadi mengunakan masker, jaga jarak itu harus lebih aktif lagi. Karena yang bisa melindungi itu masyarakat sendiri," ucapnya.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ketika Anies Tarik Tuas Rem Darurat karena Jumlah Kasus Covid-19 di Jakarta Terus Meningkat, https://wartakota.tribunnews.com/2020/08/03/ketika-anies-tarik-tuas-rem-darurat-karena-jumlah-kasus-covid-19-di-jakarta-terus-meningkat?page=all