Pimpinan KPK Ungkap Fakta Soal Cekcok di Pesawat: Mumtaz Rais Tahu Kalau Saya Laporkan Ke Polisi

Nawawi mengatakan, beberapa saat setelah perselisihan terjadi, salah seorang rekan Mumtaz Rais menyampaikan permohonan maaf kepada dirinya.

Editor: Frans Krowin
Kompas.com
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengikuti upacara pelantikan Pimpinan dan Dewan Pengawas KPK di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/12/2019). Presiden Joko Widodo melantik lima pimpinan KPK periode 2019-2023 yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Lili Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango dan Nurul Ghufron.(ANTARA FOTO/AKBARr NUGROHO GUMAY) 

Pimpinan KPK Ungkap Fakta Soal Cekcok di Pesawat: Mumtaz Rais Tahu Kalau Saya Laporkan Ke Polisi

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ini fakta yang baru terungkap pasca insiden adu argumen antara Mumtaz Rais, putra Amin Rais dengan Pimpinan KPK, Nawawi Pomolango yang adalah Wakil Ketua KPK.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (12/8/2020), di dalam pesawat Garuda Indonesia, yang terbang dalam rute Gorontalo-Makassar-Jakarta.   

Percekcok itu berujung pada laporan yang dilayangkan Nawawi Pomolango atas Mumtaz Rais di kantor kepolisian Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Atas peristiwa itu, Nawawi Pomolango pun menyampaikan sejumlah hal terkait peristiwa tersebut.

"Saya merasa perlu untuk sampaikan, mungkin lebih tertuju pada pernyataan 'beberapa pihak' bahwa seakan urusan 'telah selesai di atas pesawat'. Tetapi, saya kemudian meneruskan laporan ke pihak kepolisian Bandara Soetta," kata Nawawi dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/8/2020).

Nawawi mengatakan, beberapa saat setelah perselisihan terjadi, salah seorang rekan Mumtaz Rais menyampaikan permohonan maaf kepada dirinya.

Namun, Nawawi melihat permohonan maaf tersebut bukan murni bersumber dari Mumtaz Rais sendiri.

Sebab, Mumtaz Raiz terlihat langsung terburu-buru meninggalkan pesawat tanpa tegur sapa sedikit pun.

Gading Marten Ternyata Belum Move On dari Mantan Istri Sampai Mau Gapar Pria yang Dekati Gisel

Pria Ini Tewas Ditusuk di Warnet, Pelaku Melukai Saksi Lalu Melarikan Diri, Simak INFO

"Ada pihak lain yang merupakan teman yang bersangkutan, yang saat hendak turun pesawat mengucapkan permohonan maaf. Tetapi, yang bersangkutan sendiri telah buru-buru turun tanpa tegur sapa apa pun," ujar Nawawi Pomolango.

Ia pun telah menyampaikan kepada Mumtaz Rais serta rekannya bahwa perselisihan itu akan dilaporkan ke pihak Kepolisian Bandara Soetta.

"Jadi yang bersangkutan itu sangat mengetahui kalau saya akan menyampaikan laporan tersebut," ujar Nawawi.

Kompas.com telah berupaya mengonfirmasi Mumtaz Rais terkait perselisihan ini. Namun, yang bersangkutan belum menjawab. 

Baliho dengan wajah Mumtaz Rais terpasang di simpang tiga Gamping, Sleman

Diberitakan, Ahmad Mumtaz Rais, Putra Amien Rais, dilaporkan oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango ke Polres Bandara Soekarno-Hatta.

Laporan itu dibenarkan Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Kombes Adi Ferdian Saputra.

Laporan tersebut berawal dari percekcokan di pesawat.

"Beliau (Nawawi Pomolango) singgah ke Polsubsektor Terminal 3, kemudian beliau ceritakan tentang kejadian yang beliau ketahui," kata Adi Ferdian saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/8/2020).

Dia mengatakan, Nawawi masih melaporkan peristiwa itu secara lisan.

"Jadi pada malam hari itu beliau (Nawawi) hanya menyampaikan ada kejadian (percekcokan) tersebut," tutur dia.

Pihak maskapai penerbangan Garuda Indonesia sudah mengeluarkan pernyataan terkait percekcokan antara Ahmad Mumtaz Rais dan Nawawi Pomolango.

NTT Bangga, Destinasi Nihiwatu Sumba Resor Terbaik di Dunia yang Dikunjungi Rachel Vennya

Komentar Menohok Fadli Zon Usai Dikritik karena Terima Pemberian Bintang Mahaputra dari Jokowi

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, kronologi kejadian percekcokan kedua penumpang itu terjadi di penerbangan rute Gorontalo-Makassar-Jakarta dengan nomor GA 643.

Saat itu, salah seorang penumpang kelas bisnis menggunakan ponsel ketika pesawat sedang boarding dari Gorontalo, tepatnya saat melakukan pengisian bahan bakar atau refueling.

Kemudian, awak kabin menegur penumpang tersebut sebanyak tiga kali. Namun, tidak dihiraukan hingga akhirnya penumpang lain menegur penumpang yang menggunakan ponsel tersebut.

"Hal tersebut mengakibatkan penumpang lain yang juga duduk di kelas bisnis turut menegur penumpang bersangkutan sehingga terjadi adu argumen antarpenumpang," kata Irfan tanpa menyebut nama.

Irfan mengatakan, Garuda Indonesia menghormati proses hukum antara kedua penumpang yang berseteru.

Pihaknya berjanji kooperatif memberikan keterangan kepada pihak kepolisian apabila dibutuhkan.

Dia menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada pihak yang dengan sengaja melanggar aturan keselamatan penerbangan.

"Kami meyakini komitmen penerapan safety pada operasional penerbangan dapat berjalan optimal dengan adanya dukungan dan peran serta seluruh penumpang dalam mematuhi aturan keselamatan penerbangan yang berlaku," kata Irfan. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sebut Urusan Dengan Mumtas Rais Belum Selesai Nawawi Saya Laporkan : https://nasional.kompas.com/read/2020/08/15/09121671/sebut-urusan-dengan-mumtaz-rais-belum-selesai-nawawi-saya-laporkan?page=all#page2

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved