News

Kemarau, Warga Belu Krisis Air Bersih, Willy Lay dan Ose Luan Tidak Diam, Ini yang Mereka Lakukan

Memasuki musim kemarau, masyarakat Kabupaten Belu mulai merasakan krisis air minum bersih. Kondisi ini sering terjadi setiap tahunnya.

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Bupati Belu, Willybrodus Lay memberikan arahan kepada masyarakat saat kunjungan kerja di Desa Henes dan Desa Lakmaras, Kecamatan Lamaknen, Rabu (22/7/2020). 


Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas

 
POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Memasuki musim kemarau, masyarakat Kabupaten Belu mulai merasakan krisis air minum bersih. Kondisi ini sering terjadi setiap tahunnya.

Pemerintah Kabupaten Belu dibawah kepemimpinan Bupati Willybrodus Lay -JT Ose Luan tak tinggal diam. Berbagai langkah antisipasi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
air minum masyarakat di Rai Belu, daerah perbatasan RI-RDTL.

Salah satu cara yang dilakukan Pemkab Belu adalah melayani air minum bersih menggunakan mobil tangki milik Pemda.

Pemerintah melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengkerahkan delapan mobil tangki untuk memberikan pelayanan air bersih bagi masyarakat di sembilan kecamatan. Bantuan subsidi air bersih ini dihandle Dinas PUPR Belu dengan pemantaun para camat.

Delapan kecamatan yang menjadi sasaran distribusi air minum bersih ini yakni, Kecamatan Lamaknen Selatan, Lamaknen, Raihat, Lasiolat, Tasifeto Barat (Tasbar), Tasifeto Timur, Kakuluk Mesak, Raimanuk dan Kecamatan Nanaet Duabesi.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Belu, Vincent K Laka, kepada Pos Kupang, Jumat (14/8), berharap langkah antisipasi yang dilakukan pemerintah ini dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan air minum setiap hari pada musim kemarau.

Bupati Belu, Willybrodus Lay dalam setiap kunjungan kerja selalu mendapat keluhan dari masyarakat tentang krisis air bersih. Kesulitan air bersih tidak hanya dialami masyarakat di desa tetapi juga masyarakat Kota Atambua.

Pemerintah sudah berupaya dengan membangun sumur bor di beberapa wilayah termasuk memperbaiki jaringan perpipaan agar distribusi air tetap lancar. Upaya ini belum semuanya dilakukan di seluruh wilayah.

Untuk itu, pemerintah mengoptimalkan mobil tangki yang ada supaya mendistribusikan air minum bersih kepada masyarakat. Mobil tangki standby di kecamatan untuk melayani masyarakat.

Pendistribusian air menggunakan mobil tangki ini bukan baru dilakukan tetapi pola ini sejak tahun 2018 silam. Hal ini disampaikan pemerintah kepada DPRD Belu saat sidang beberapa waktu lalu.

DPRD juga mendorong pemerintah agar mengoptimalkan penggunaan mobil tangki untuk melayani air bersih bagi masyarakat. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved