Buku Ontologi Puisi Siswa SMP di Kabupaten Kupang dilaunching Gubernur NTT : Kami Bangga
Buku Ontologi Puisi "Terimakasih untuk cintamu" yang ditulis oleh siswa SMP Negeri 6 Nekamese Kabupaten Kupang resmi diluncurkan
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Buku Ontologi Puisi Siswa SMP di Kabupaten Kupang dilaunching Gubernur NTT : Kami Bangga
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Buku Ontologi Puisi "Terimakasih untuk cintamu" yang ditulis oleh siswa SMP Negeri 6 Nekamese Kabupaten Kupang resmi diluncurkan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu laiskodat pada Sabtu (15/8).
Peluncuran buku tersebut dilaksanakan dalam perayaan peringatan ulang tahun SMP Negeri 6 Nekamese ke-9 yang berlangsung di halaman sekolah, Desa Oelomin Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang NTT.
Dalam kesempatan tersebut diluncurkan tiga buku, termasuk dua buku lainnya karya guru SMP Negeri 6 Nekamese yakni Workshop Bersehati "Trik Jitu Membuat Penelitian Tindakan Kelas" oleh Yulianti Pulungtana dan buku Hikmat Mengelola Konflik oleh Erykh Lisnahan.
Chatrin Mey Padakari (14) dan Serli Sintike Tasey (13), dua dari enam anak yang menyumbangkan naskah puisi untuk buku ontologi puisi itu mengaku senang sekaligus bangga.
Pasalnya, karya yang dihasilkan mereka setelah menekuni kelas literasi itu diluncurkan oleh Gubernur NTT Viktor Laiskodat bertepatan dengan peringatan ulang tahun sekolah mereka.
"Bahagia sekali kaka. Kami senang juga bangga. Buku itu diluncurkan oleh Bapak Gubernur," ujar mereka saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Sabtu (15/8).
Chatryn yang saat ini duduk di kelas VIII-A berkisah, awalnya mereka rutin menulis untuk kelas literasi yang dilaksanakan seminggu sekali di sekolah itu. Hasil tulisan itu kata Chatryn kemudian dipilih dan disortir untuk dibukukan. Sementara puisi-puisi yang ditulis Chatryn mengambil tema lingkungan dan sosial. Demikian pula Sherly, ia banyak menulis puisi dengan tema hubungan keluarga.
"Saat ibu guru minta kami untuk menulis agar diterbitkan kami bersemangat karena kami memang senang menulis dan sudah ikut kelas literasi," ujar Sherly.
Siswi kelas VIII-B itu mengaku menulis lebih dari belasan puisi untuk buku ontologi tersebut.
Sementara itu, proses kreatif buku yang dihasilkan oleh para siswa menurut Kepala SMP Negeri 6 Nekamese Yulianti Pulungtana berproses sekitar 9 bulan. Proses kreatif tersebut dimulai pada Oktober 2019 silam.
Ia menceritakan, awalnya semangat literasi dimulai dari para guru. "Yang kami lakukan sampai anak anak bisa menghasilkan ontologi puisi pertama itu kami mulai dulu dari guru. Guru mau anaknya bisa menciptakan sesuatu dan menghasilkan karya," kata Yulianti Pulungtana.
Guru guru yang memiliki perhatian untuk literasi dengan tekun membimbing para siswa untuk membuat puisi dan karya tulis sederhana. Selain itu, untuk mendukung hal itu, pihak sekolah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang menaruh perhatian pada literasi dan sastra seperti akademisi dan sastrawan Dr Marsel Robot serta pengawas mata pelajaran bahasa Indonesia SMP di kabupaten Kupang serta pembimbing jurnalistik Kriapinua Belang Niron.
Mereka menyediakan Kelas jurnalistik ayo menulis dan mengundang para praktisi untuk membagikan teknik menulis kepada para siswa.
Dari kelas jurnalistik tersebut, karya yang dihasilkan para siswa kemudian dikumpulkan dan disortir. Selain berbagi ilmu dan memberi bimbingan, mereka juga memberikan apresiasi yang besar kepada para siswa.