Bupati Sikka : Corona Jangan Membuat Kita Larut Dalam Ketidakberdayaan

Ia pun menggambarkan, saat ini, ekonomi dunia mengalami resesi, agenda dan program kerja mengalami refocusing dengan fokus pada upaya pencegahan dan penanganan Covid-19.

Selain itu dialokasikan untuk Jaringan Pengaman Sosial atau social seftyned diarahkan melalui Bantuan Sosial Tunai (BST) yang bersumber dari dana APBN, Jaring Pengaman Sosial yang bersumber dari APBD Provinsi, Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari APBD Kabupaten Sikka dan BLT yang bersumber dari Dana Desa, sedangkan penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan bantuan sembako lainnya terus dilanjutkan.

"Dampak lain, Covid-19 telah membawa perubahan besar pada tatanan kehidupan sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan, terjadi pengangguran dimana-mana karena pusat-pusat industri ditutup. Pekerja Migran Indonesia (PMI) dipulangkan secara besar-besaran. Di bidang pendidikan, anak-anak harus belajar dari rumah, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) menggunakan Jaringan Internet atau Daring, KBM dengan menggunakan Radio Suara Sikka dan metode pembelajaran lainnya. Namun, sesungguhnya kita semua menginginkan KBM dengan tatap muka yang lebih efektif karena ada komunikasi lintas arah, baik antara pelajar dan guru maupun sesama pelajar.

Kita hidup dalam protokol kesehatan dan wajib mematuhinya seperti cuci tangan pakai sabun di air mengalir atau menggunakan hand sanitaser, menggunakan masker, jaga jarak serta menjaga imunitas tubuh agar bisa memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19. Corona tidak membuat kita larut dalam kepasrahan dan ketidakberdayaan tetapi harus semakin memperteguh iman, harap dan kasih untuk merajut kebersamaan yang makin kuat dan kokoh untuk bangkit dari keterpurukan akibat corona," kata Bupati Robby. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)