News
Warga Bersyukur Jembatan Mapoli Sudah Digunakan: Kita Tidak Putar Jauh Lagi
Penggunaan jembatan yang dikerjakan CV Putra Mandiri Sejahtera ini dihadiri Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore.
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Kanis Jehola/Yeni Rahmawati
POS KUPANG, COM, KUPANG - Jembatan Mapoli di Kelurahan Bakunase Kota Kupang yang dibangun menggunakan dana APBN 2020 dengan nilai kontrak Rp 3.562.038.000 sudah mulai digunakan, Rabu (12/8).
Penggunaan jembatan yang dikerjakan CV Putra Mandiri Sejahtera ini dihadiri Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore.
Pantauan Pos Kupang, sebelum Wali Kota Kupang tiba di lokasi, para pekerja bersama beberapa petugas mengangkat pagar pembatas dan menyiram jembatan menggunakan air dari mobil tangki.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Satker PJN Wilayah Provinsi NTT, Franky Simamora, ST, M.Eng dan seorang pejabat BPJN X Kupang, Josua Anarato kepada Pos Kupang di lokasi jembatan, menjelaskan, penggunaan jembatan yang baru selesai dibangun tersebut untuk memenuhi permintaan masyarakat dan juga sebagai bukti kepedulian pihaknya mengurangi kemacetan di jalan alternatif.
"Selama pengerjaan jembatan ini sering terjadi kemacetan disini, karena kendaraan harus melewati jalan alternatif yang sempit. Untuk mengurangi kemacetan dan memenuhi permintaan masyarakat maka kita mulai gunakan jembatan baru ini walaupun belum di PHO ( Provisional Hand Over)," kata Franky.
Dijelaskannya, pekerjaan jembatan ini selesai lebih dulu dari kontrak.
"Sesuai kontrak, pekerjaan jembatan ini mestinya selesai bulan September 2020. Tapi pekerjaan jembatan ini selesai lebih awal sebelum masa kontrak. Kita bersyukur dengan cepatnya penyelesaian pekerjaan jembatan ini, masyarakat bisa dengan cepat menggunakannya," kata Franky.
Jefri mengucapkan terima kasih kepada BPJN X yang sudah membantu masyarakat Kota Kupang, khususnya di daerah Mapoli.
"Dari target tujuh bulan, tapi sudah bisa dipakai. Hari ini masyarakat sudah menggunakan jalan ini, sebagai perwujudan kerja sama luar biasa pemerintah khususnya pemerintah pusat yang sudah bisa membantu kami di Kota Kupang," tuturnya.
Ia mengatakan, dibukanya kembali Jembatan Mapoli yang pengerjaannya jauh lebih cepat dari kontrak kerja maka jalan alternatif pun juga sudah ditutup. Ia berharap, jembatan yang telah dibangun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat, khususnya para pengguna jalan.
Camat Kota Raja, Rudi Abubakar, menyampaikan, kontrak kerja pembuatan Jembatan Mapoli tujuh bulan. Tapi karena jalur alternatifnya sudah rusak dan tidak punya anggaran perbaikan maka ia melakukan pendekatan dengan kontraktor, konsultan dan juga PPK untuk mempercepat pengerjaan jembatan tersebut.
Rudi mengatakan, jalan alternatif yang dipinjam dengan pihak Kehutanan dalam bersama kontraktor sudah menutup jalur tersebut.
Namun kontraktor juga menyanggupi untuk menahan pohon, walaupun saat membuka jalur tersebut tidak ada satupun pohon yang ditebang.
Ia juga meminta kepada Wali Kota untuk dipasang lampu seperti di jembatan petuk, sehingga ini menjadi spot baru di Kota Kupang.
Perwakilan Konsultan Supervisi yang mengawasi jembatan, Ronald, mengatakan, pengerjaan Jembatan Mapoli lebih cepat dari kontrak.
Sebenarnya kontrak selesai pada 6 September, tapi 11 Agustus 2020 sudah selesai dan bisa open traffic hari ini sehingga kendaraan bisa lewat.
"Jadi masyarakat sekitar tidak mengeluh lagi. Selama ini banyak yang mengeluh mengenai pekerjaan ini karena harus melalui jalan alternatif. Bersyukur jembatan bisa selesai dari waktu kontrak," tuturnya.
Masyarakat sekitar Mapoli tentunya bisa bernapas lega karena hari ini jembatan Mapoli telah selesai dikerjakan lebih cepat dari kontrak kerja. Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar Mapoli pun bisa berkendara dengan mulus, tidak lagi melintasi jalan alternatif yang berbatu dan juga licin saat dilintasi.
Salah satu pengendara, Indah Puji Mulyani, bersyukur dengan dibukanya kembali jembatan itu.
"Jalan jadi lebih, lebih nyaman, tidak berdebu dan takut jatuh," tuturnya.
Hal senada disampaikan salah guru TK Aisyiyah Bakunase, Novi Wahyuni.
"Alhamdulillah jembatannya sudah bisa kita lalui. Karena selama ini saya melewati jalan tanjakan di tanah putih sangat menyiksa dan takut sekali mau lewati jalan itu. Sampai-sampai harus menahan napas, karena debunya luar biasa banyak," katannya.
Salah seorang warga, Opa Daly mengaku senang dengan selesainya pembangunan jembatan baru Mapoli tersebut.
"Saya senang jembatan sudah bagus, kita tidak putar jauh lagi kalau jalan," katanya.*