Berita Kota Kupang Terkini
Ketua Ombudsman NTT Titip Beberapa Pesan dalam Peluncuran Aplikasi SIMPEL Dukcapil Kota Kupang
Saya ke Belu di sana dibangun mall layanan publik. Jadi semua proses layanan ada di sana. Kualitas layanan publik di suatu instansi juga tergantung da
Penulis: Yeni Rachmawati | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Peluncuran SIMPEL di Dukcapil Kota Kupang mendapatkan testimoni langsung dari Kepala Perwakilan Ombudsman NTT, Darius Beda Daton.
Dihadapan Wali Kota Kupang, Jefri Riwu Kore, Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy P Funay, Kepala Dinas Dukcapil, Agus Ririmasse, para pejabat dan tamu yang hadir, Darius dengan lugas menyampaikan segala pengeluhan dan persoalan yang didapat warga di fasilitas pelayanan publik, termasuk di Dinas Dukcapil.
Ia mengatakan dalam berbagi forum diskusi bersama warga, bahwa salah satu tugas utama pemerintah adalah pelayanan publik. Meski demikian seringkali layanan publik dikeluhkan karena tidak memenuhi harapan penggunanya. Oleh warga layanan kerap disebut buruk, jika pelayanan tidak transparan, menggunakan calo, berbelit-belit, kkn, ada pungutan liar dan lainnya.
Bila melihat laman media sosial, kata Darius, banyak warga yang komplen mulai dari desa sampai provinsi termasuk pada Dukcapil kota Kupang. Tapi apakah semua yang dikeluhkan itu benar? Jawabannya tidak selalu benar, oleh karena itu dibutuhkan standar pelayanan sebagai tolak ukur pedoman dalam rangka pelayanam yang cepat mudah dan terukur. Dasar itulah setiap tahum ombudsman selalu memberikan standar pelayanan kepatuhan pada pelayanan publik.
Ia mengutarakan dominasi komplen publik terhadap pemerintah melalui wawancara langsung, pada umumnya ada beberapa hal yang disampaikan. Seperti pelayanan terlalu lama, karena tidak ada standar waktu. Khusus di dinas Dukcpail, substansi pengaduan sudah disampaikan kepada Kadis Dukcapil. Setiap tahun adalah ketidakpastian waktu pelayanan, seperti berupa tertundanya penertiban KTP elektronik dari tahun-tahun sebelumnya dan ketidaksesuaian data.
"Bersyukur kadis dan jajaran sangat respon dengan pengaduan yang masuk dan bisa diselesaikan dengan baik. Pak Kadis juga bersedia menjadi pejabat penghubung kami mana kala ada komplen. Bila ada komplen saya hubungi lewat wa paling lama 10 menit sudah dijawab. Ini respon yang sangat baik," ujarnya.
Ia menyampaikan teima kasih atas upaya perbaikan yang dilakukan. Semoga peluncuran aplikasi SIMPEL ini menjadi obat mujarab yang menjawab semua komplen warga di dinas ini.
Ia juga menyampaikan beberapa saran kepada Dinas Dukcapil.
Pertama, standar website pemerintah .go.id
Kedua, perlu perkuat server untuk mengantisipasi terjadinya error.
Ketiga, loket pelayanan pemerintah yang melayani penduduk secara langsung adalah wajah etalase kota Kupang baik dukcapil dan perizinan. Baik buruknya layanan kota diukur oleh baik buruknya dua instans ini. Apalagi kota Kupang sebagai barometer bagi kabupaten lain. Untuk itu pelayanan harus tetap dijaga dan ditingkatkan.
"Saya ke Belu di sana dibangun mall layanan publik. Jadi semua proses layanan ada di sana. Kualitas layanan publik di suatu instansi juga tergantung dana, orang, dan alat, singkatnya DOA. Jika salah satu tidak terpenuhi maka akan sulit menentukan pelayanan di suatu instansi. Dinas dukcapil kiranya sudah memenuhi tiga syarat ini," terangnya.
Ia menitipkan agar Pemerintah bisa membantu dinas pada tahun berikutnya dengan menyediakan mobil layanan keliling seperti perizinan, sehingga bisa di parkir ke CFD dan keliling ke kecamatan - kecamatan atau sepeda motor yang mengantar hingga ke warga dengan seragam lengkap sebagai identitas dsri Dukcapil.
Ia juga menambahkan jika memungkinkan lokasi tempat yang mudah diakses. Misalnya dibangun di tepi jalan raya atau mempunyai mall pelayanan publik. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Yeni Rachmawati).

