News

Uskup Atambua Panen Anggur Hasil Budidaya Anggota TNI di Perbatasan, Ini Harga Anggur di Pasaran

Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, memanen anggur yang dibudidayakan oleh seorang anggota TNI dari Kodim 1605/Belu

Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/TENIS JENAHAS
Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr saat panen anggur di kebun Duarte dos Santos, Minggu (9/8/2020) siang. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas

POS KUPANG, COM, ATAMBUA - Uskup Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr, memanen anggur yang dibudidayakan oleh seorang anggota TNI dari Kodim 1605/Belu, Korem 161/Wira Sakti Kupang, Serka Duarte dos Santos, Minggu (9/8).

Uskup Atambua hadir saat panen perdana karena salah satu anggota keluarga pemiliki anggur adalah pengurus gereja, yakni Elisa Marques.

Elisa Marques adalah istri dari Duarte dos Santos. Elisa adalah Ketua Dewan Stasi Seroja di Desa Silawan.

Turut hadir saat itu, Pastor Paroki Stella Maris Atapupu, Romo Yoris Giri, Pr, dan pastor pembantu, Kepala Desa Silawan, Fernandes Kali, Danpos Damar Satgas Yonif RK 744/SYB, Letda (Inf) Anggun Wahyu Wuryanto dan warga setempat.

Serka Santos yang adalah Babinsa di Silawan itu membudidayakan anggur bersama sang istrinya Elisa Marques di lahan miliknya, berlokasi di Dusun Aisik, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Mereka membudidaya anggur sejak tahun 2015. Buah dari ketekunan dan keuletan pasangan suami istri tersebut, kini mereka memanen buah anggur dengan penuh suka cita.

Usaha anggur yang dibudidayakan Elisa Marques ini pantas dijadikan contoh bagi masyarakat lain di Desa Silawan khususnya.

Seorang istri TNI yang memiliki penghasilan tetap dari suami masih saja berniat dan bersemangat untuk membudidaya anggur. Begitu pun, suaminya yang adalah seorang anggota TNI dengan beban tugas yang banyak tapi masih bisa mengatur waktu untuk berusaha anggur.

Semangat usaha yang dilakonkan pasangan Duarte dos Santos dan Elisa Marques ini termotivasi dengan harga anggur yang sangat menjanjikan di pasaran. Kemudian, tanah Silawan cocok untuk kembangkan anggur.

Untuk konteks Belu bahkan NTT, tanaman anggur tergolong langkah tapi konsumen tidak langkah. Peminat buah yang satu ini banyak.

Selama ini anggur yang dijual di Atambua, masih didatangkan dari luar NTT. Harga berkisar Rp 70.000 hingga Rp 90.000 per kilo.

Uskup Dominikus, pada kesempatan tersebut, mengatakan, gereja selalu mendukung pemberdayaan ekonomi umat melalui usaha peternakan, perkebunan maupun pertanian guna meningkatkan ekonomia rumah tangga.

"Kebun anggur ini menjadi contoh bagi warga lain untuk menanam anggur guna tingkatkan ekonomi warga," kata Uskup Dominikus.

Uskup Domi berharap, keberadaan kebun anggur memotivasi warga lain untuk melakukan budidaya anggur di Silawan.
Kepada anggota TNI, Serka Duarte dos Santos diharapkan bisa berbagi ilmu untuk budidaya anggur kepada masyarakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved