Kura-Kura Leher Ular di Rote Ndao Sudah Punah, BKSDA Berupaya Pulangkan dari Singapura, Kok Bisa?
Kura-kura leher ular yang terdapat di kabupaten terselatan di Indonesia itu merupakan salah satu dari 25 spesies kura-kura terancam punah di dunia.
Berdasarkan data dari Turtle Coalition tahun 2018, kura-kura jenis ini masuk dalam 25 spesies kura-kura terancam punah di dunia.
Bahkan saat ini, di habitat alaminya di Danau Peto, wasitwa ini tidak ditemukan lagi keberadaannya.
Salah satu penyebab punahnya satwa ini, adalah eksploitasi berlebihan dan adanya alih fungsi lahan menjadi kawasan pertanian.
Saat ini Balai Besar KSDA NTT bekerja sama dengan WCS IP harus mendatangkan kembali (repatriasi) satwa khas Rote ini dari Kebun Binatang di Luar Negeri.
Fakta lengkapnya tentang spesies ini dapat Anda simak di sini:
• Prabowo Subianto - Puan Maharani Berpotensi Maju di Pilpres 2024, Ibarat Cinta Lama Bersemi Kembali?
• Lihat Fenomena Awan Ekstrim Ini, Bentuknya Seperti Gelombang Tsunami, Di Meulaboh Aceh Barat, Ngeri!
• Coba Anda Bandingkan Kekayaan Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin, Sama-Sama Punya Sepeda Motor
1. Spesies Endemik Pulau Rote
Di habitat alaminya di Danau Peto, saat ini tidak ditemukan lagi keberadaan satwa tersebut.
“Kabupaten Rote Ndao memiliki jenis reptilia unik yang tidak terdapat di tempat lain di dunia. Reptilia ini adalah kura-kura leher ular Rote atau Chelodina mccordi. Reptilia ini termasuk ordo testudines dari famili chelidae dan genus chelodina," kata Batubara.
2. BBKSDA: Warga Rote sendiri mungkin sudah lupa akan hewan ini
Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Timbul Batubara, masyarakat Rote Ndao bahkan telah lupa dengan keberadaan kura-kura ini.
Reptil yang hidup endemik di danau-danau di Pulau Rote ini justru kini dikembangbiakkan di daerah lain.
"Sayangnya akibat perdagangan bebas satwa endemik Pulau Rote ini kini tak bisa ditemukan lagi di habitatnya di Danua Enduy dan Danau Naluk Kab Rote Ndao," ujar Timbul.
3. Usaha BBKSDA Selamatkan kura-kura leher ular
Untuk memulihkan keberadaan Kura-kura Leher Ular Rote, saat ini Balai Besar KSDA NTT bekerja sama dengan WCS IP harus mendatangkan kembali (repatriasi) satwa khas Rote ini dari Kebun Binatang di Luar Negeri.
"Belajar dari kasus ini, BBKSDA NTT mengimbau dan mengajak seluruh lapisan masyarakat agar menjaga kelestarian kekayaan sumber daya alam yang ada di daerahnya dan mendukung langkah-langkah Pemerintah dalam upaya upaya Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem," kata Timbul.