Corona

Ahli Epidemiologi UI Singgung Jokowi Gagal Hadapi Pandemi Corona, Pandu Riono: Harus Presiden!

Akui negara telah gagal menghadapi pandemi Covid-19, Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono melayangkan kritikan keras kepada Presiden Jokowi.

Editor: Hasyim Ashari
ILC TV One
Pandu Riono 

Ahli Epidemiologi UI Singgung Jokowi Gagal Hadapi Pandemi Corona: Ini Harus Ditangani Presiden!

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Akui negara telah gagal menghadapi pandemi Covid-19, Ahli Epidemiologi FKM UI, Pandu Riono melayangkan kritikan keras kepada Presiden Jokowi.

Menurut Pandu Riono dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (11/8/2020), yang harusnya hadir secara penuh dalam penanganan Covid-19 adalah Presiden Jokowi, bukan satgas ataupun komite.

"Kalau melihat problem penanganan Covid dan dampaknya dalam masalah ekonomi, maka ini tidak bisa ditangani oleh gugus tugas, komite, satgas. Ini harus ditangani oleh negara. Siapa negara itu ? ya Presiden dengan Kementeriannya," ucap Pandu Riono dilansir TribunnewsBogor.com, Rabu (12/8/2020).

Mengkritisi soal kegagalan negara dalam menghadapi pandemi virus corona, Pandu pun mengingatkan soal posisi Indonesia sebagai negara yang tidak aman.

"Indonesia nomor tiga terbawah sebagai negara yang aman. Artinya apa ? Kita masih belum berhasil menghadapi pandemi," pungkas Pandu Riono.

Melanjutkan kritikannya, Pandu Riono pun menyinggung soal pernyataan Jokowi.

Hal itu berkenaan dengan pernyataan Jokowi soal kewaspadaan menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Padahal menurut Pandu, Indonesia bahkan belum menghadapi puncak di gelombang pertama.

"Yang dilempar isu apa ? Hati-hati dengan gelombang kedua. Padahal gelombang pertama saja belum selesai. Kita masih terus naik. Kalau ditanya kapan puncaknya, saya tidak tahu lagi. Artinya apa ? artinya kita gagal menghadapi pandemi," tegas Pandu Riono.

Membandingkan Indonesia dengan beberapa negara terdekat, Pandu menjabarkan kenapa negaranya masih belum berhasil menangani virus corona.

Hal itu lagi-lagi menurut Pandu disebabkan oleh sosok Presiden.

"Kenapa kita enggak bisa berhasil seperti Thailand, Vietnam, New Zealand,"

"Kenapa kita enggak berhasil ? Karena kita enggak serius. Kenapa kita enggak serius ? karena tidak direspon sebagai suatu negara. Negara itu, presiden. Pak Jokowi harus memimpin langsung," imbuh Pandu Riono.

Kepada publik, Pandu mengkritisi keputusan Presiden yang justru membentuk satgas dan komite guna menangani virus corona.

Seharusnya menurut Pandu, yang mengendalikan guna penanganan Covid-19 adalah Presiden sendiri dibantu Kementerian.

"Menurut saya, komite bersama, satgas, itu dikembalikan ke kementerian masing-masing. Sehingga bisa langsung bekerja sesuai tugasnya. Dan bisa diawasi oleh DPR," kata Pandu Riono.

Menyinggung soal kabinet periode kedua pimpinan Jokowi, Pandu memberikan saran dengan pernyataan satire.

Bahwa Jokowi seharusnya mengganti nama kabinetnya menjadi kabinet Covid.

Sebab diyakini Pandu, sampai masa jabatan Jokowi berakhir, Indonesia masih belum bisa lepas dari pandemi Covid-19.

"Pak Jokowi dalam periode kedua ini, itu ganti lah namanya (menjadi) kabinet Covid. Karena sampai beliau selesai nanti, itu masih ada masalah Covid. Walaupun sudah ada vaksin, tapi vaksin itu bukan solusi, masih banyak yang harus dilakukan," ungkap Pandu Riono.

Jokowi : Waspada Gelombang Kedua Covid-19

Presiden Joko Widodo meyakini ekonomi Indonesia akan bangkit pada tahun depan.

Namun, Indonesia harus mewaspadai jangan sampai muncul gelombang kedua Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, dari Istana Bogor, Selasa (28/7/2020).

Jokowi menyebutkan, ekonomi dunia saat ini tengah dilanda ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari 200 negara.

Namun, sejumlah lembaga seperti IMF, Bank Dunia, dan OECD sudah memprediksi ekonomi akan kembali tumbuh tahun depan.

"Bahkan IMF memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 5,4 persen. Ini sebuah perkiraan yang sangat tinggi menurut saya. Bank Dunia 4,2 persen. OECD 2,8 sampai 5,2 persen," kata Jokowi.

Presiden Jokowi pun optimistis bahwa ekonomi RI akan tumbuh di atas angka tersebut.

Sebab, perekonomian Indonesia saat ini juga tidak separah negara-negara lain.

"Saya kira kalau perkiraan ini betul kita akan berada pada posisi ekonomi yang juga mestinya di atas pertumbuhan ekonomi dunia. Dan Indonesia juga diproyeksikan masuk ke kelompok dengan pemulihan ekonomi tercepat setelah Tiongkok," kata Jokowi.

Jokowi menyebut kabar baik ini patut disyukuri.

Namun, ia mengingatkan jajarannya agar tetap mewaspadai gelombang kedua Covid-19.

"Kita tetap harus waspada kemungkinan dan antisipasi kita terhadap risiko terjadinya gelombang kedua, second wave, dan masih berlanjutnya sekali lagi ketidakpastian ekonomi global di tahun 2021," kata dia.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Singgung Jokowi soal Kegagalan Hadapi Pandemi Corona, Ahli Epidemiologi: Ganti Namanya Kabinet Covid, https://bogor.tribunnews.com/2020/08/12/singgung-jokowi-soal-kegagalan-hadapi-pandemi-corona-ahli-epidemiologi-ganti-namanya-kabinet-covid?page=all

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved