Rocky Gerung
Rocky Gerung Geram Dengan Pernyataan Erick Thohir, Tuding Menteri BUMN Tak Layak Capres
Lontaran pedas ini dilayangkan menyusul pernyataan Erick Thohir yang enggan menjadi relawan vaksin Covid-19.
Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
POS-KUPANG.COM - Pernyataan pedas kembali dilontarkan filsuf Rocky Gerung.
Kali ini lontaran pedas itu ditujukan kepada Menteri BUMN Erick Thohir.
Pendiri Institut Setara, Rocky Gerung ini merasa geram dengan pernyataan Erick Thohir sehingga menilai Menteri BUMN itu tak pantas untuk capres.
Lontaran pedas ini dilayangkan menyusul pernyataan Erick Thohir yang enggan menjadi Relawan vaksin Covid-19.
"Itu namanya etika tukang catut, etika dealer, karena dia tidak mau ambil resiko," ujar Rocky Gerung sebagaimana dalam channel Youtubenya Rocky Gerung Official yang dikutip Pos-Kupang.com, Senin (10/8/2020).
• Bio Farma Siap Produksi Vaksin Covid-19 250 Juta Dosis/Tahun, SIMAK kata Menteri BUMN Erick Thohir
• Netizen Minta Rocky Gerung Dihadirkan dalam Diskusi ILC TV One Malam Ini: Pelarian Djoko Tjandra
Menurut Rocky Gerung, semestinya sebagai pemimpin Erick Thohir harus berada di depan.
"Kalau korbanin anak buah, maka namanya pengecut itu," katanya.
Menurut Rocky Gerung, dia melihat pertanyaan yang dilontarkan kepada Erick Thohir itu sebagai ujian etis.

Sehingga tidak pas, kalau Erick Thohir menjawab tidak etis kalau dia duluan.
"Justeru dia harus duluan karena ini ujian etis, soal itu tidak terjadi itu soal lain," ujar Rocky Gerung.
"Jadi jangan berpikir, vaksin itu akan diujikan kepada Erick Thohir sebagai Relawan. Tapi ini ujian etis bukan sebagai medis," katanya.
Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan, "Itu kalau dia capres, bakal gagal. Karena orang akan ingat terus ini," ucapnya.
Lebih lanjut silakan tonton video berikut:
Pernyataan Erick Thohir
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pihaknya sedang mencari dan mengumpulkan 1.620 Relawan untuk uji klinis tahap III vaksin Covid-19 buatan Sinovac, China.
Para Relawan tersebut, kata Erick Thohir, akan disuntikkan vaksin itu pada awal September mendatang.
"Saat ini (kita) mencari Relawan 1.620 orang yang diharapkan akhir Bulan Agustus terkumpul."
"Dan setelah itu kita cobakan di awal September," ujar Erick Thohir dalam diskusi 'Vaksin Corona Makin Dekat', Jumat (7/8/2020).
Saat disinggung apakah Erick Thohir mau menjadi salah satu Relawan uji coba vaksin Covid-19 tersebut, Erick Thohir mengatakan tak etis apabila dirinya turut serta.
Menurutnya, untuk uji klinis tahap III ini lebih baik diujicobakan kepada Relawan yang memiliki prototipe yang memang dicari.
Selain itu, dia membantah jika dirinya takut disuntik.
Dia beralasan sudah seharusnya seorang menteri disuntik terakhir setelah semua masyarakatnya sudah disuntik.
"Kayaknya enggak etis kalau saya, lebih baik Relawan-Relawan yang sesuai dengan prototipe yang sedang dicari."
"Bukannya saya takut enggak mau disuntik ya, tapi ya kayaknya sebagai Menteri BUMN disuntiknya agak belakang lah," tuturnya.
"Kalau yang lain rakyatnya sudah disuntik, baru kita lah, masa kita duluan disuntik."
"Bukan berarti enggak berani ya. (Saya) Pengin disuntik," ucap Erick Thohir seperti dikutip dari Warta Kota.
Erick Thohir mempersilakan bila memang ada pihak yang mau mengajukan diri sebagai Relawan uji coba vaksin Covid-19.
Seperti, juru bicara dirinya, yakni Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Dia pun kembali menegaskan dirinya tidak takut, melainkan merasa seorang pemimpin harus belakangan dan memberikan kesempatan bagi yang lainnya.
"Bahkan kalau enggak salah dari BUMN, jubir saya disuntik duluan, dia mau, ya silakan."
"Tapi kita sebagai pemimpin belakangan lah. Bukan berarti karena takut loh, ya berikan kesempatan yang lain duluan lah," paparnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hingga kini belum ada satupun vaksin Covid-19 yang lulus uji.
Hampir semua negara sedang berlomba untuk mengembangkan vaksin.
"Belum ada satu pun di dunia yang sudah lulus uji," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Menurut Wiku, vaksin adalah salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari paparan virus Covid-19.
Kurang lebih terdapat 139 kandidat vaksin yang masuk tahap pra klinik, 25 vaksin uji klinik fase 1, lalu 17 vaksin masuk uji klinik fase 2, dan 7 vaksin yang masuk uji klinik fase 3.
"Semua negara akan berusaha keras untuk bisa mendapatkan vaksin atau menghasilkan vaksin untuk melindungi masyarakatnya."
"Tidak terkecuali Indonesia juga melakukan hal itu, baik mencari yang terbaik yang ada di dunia yang tercepat dan paling efektif."
"Begitu juga mengembangkan vaksin yang ada di Indonesia," tuturnya.
Ada pun pun kandidat vaksin yang masuk uji klinik fase 3 adalah vaksin Sinovac, vaksin Sinopharm Wuhan Institute, dan vaksin Sinopharm Beijing Institute.
Lalu, vaksin Biontech dan Fosun Pharma, Astrazeneca Universitas Oxforsd.
Kemudian, vaksin yang dikembangkan Moderna bersama NIAID Amerika, dan vaksin yang dikembangkan oleh Murdoch Children's Reserach Institute.
"Uji vaksin tahap ketiga ini diberikan kepada ribuan orang untuk memastikan keamanannya."
"Termasuk efek samping yang jarang terjadi serta keefektifannya."
• Tahukah Kamu Inilah 7 Arti Mimpi Dikejar, Pertanda Konflik dan Hal Buruk? Simak Ulasan Lengkapnya!
• Aqua Dwipayana: Tetap Produktif di Masa Pandemi Covid-19 Bukan Hal yang Sulit
"Semua pihak yang ada di dunia berusaha untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif untuk Covid-19, termasuk Indonesia."
"Kami tetap berusaha keras agar bisa mendapatkan vaksin ini dalam jumlah yang besar untuk bisa melindungi rakyat Indonesia lainnya," paparnya.
Vaksin yang dikembangkan di Indonesia merupakan Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjadjaran.
Total dibutuhkan 1.620 Relawan untuk uji klinik tersebut.
Rencananya uji klinik fase 3 dimulai pada 11 Agustus 2020.
Saat ini pemerintah melalui perusahaan farmasi Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Bio Farma mampu memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun, di akhir 2020.
Hal itu disampaikan saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).
Kunjungan ini sekaligus memastikan kesiapan uji klinis fase ketiga calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac.
"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun."
"Dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun,” jelas Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut.
Erick Thohir menyampaikan, fokus utama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah melipatgandakan ketersediaan vaksin dan terapi pengobatan yang sangat krusial untuk menanggulangi pandemi.
Erick Thohir mengajak masyarakat tidak meragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji.
Baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerja sama dengan negara lain, juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri.
“Ini karya anak bangsa. Kita maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi,” lanjutnya.
Bio Farma telah memproduksi vaksin sejak 1890, dan dipercaya lebih dari 150 negara dalam memproduksi 15 jenis vaksin.
Vaksin polio buatannya sudah menyebar di 75 persen negara-negara di dunia.
Bio Farma juga memastikan produknya halal, dan sudah digunakan di beberapa negara Timur Tengah. ( Pos-Kupang.com/ bet/wartakota)
Editor: Bebet I Hidayat | Pos-Kupang.com