Man United vs Copenhagen: Rivalitas 2 Sahabat
SI Marcus Rashford siap bersaing dengan rekannya, Anthony Martial untuk jadi topskor Manchester United
POS-KUPANG.COM - SI Marcus Rashford siap bersaing dengan rekannya, Anthony Martial untuk jadi topskor Manchester United. Saat ini Rashford mengemas 22 gol di berbagai kompetisi, kalah satu biji gol dari Martial yang unggul dengan 23 gol.
Persaingan kedua striker ini bakal tersaji lagi saat United ditantang wakil Denmark, FC Copenhagen dalam leg tunggal perempatfinal Liga Europa di Stadion Rhein Energie, Koln, Selasa (11/8/2020) dini hari.
Rahsford yang kini berusia 22 tahun, bukan lagi seorang rookie. Dia makin matang, dan telah mengemas 22 gol dari 42 laga. Sayang, cedera punggung memaksanya menepi selama 135 hari, dengan absen di 13 laga.
• Siviardus Marjaya: Rangsangan Bekerja
Tadinya dia diprediksi bakal absen sampai akhir musim. Jeda kompetisi karena pandemi corona memberinya keuntungan. Awal Juni Rashford kembali merumput. Sejak restart dia sudah mengemas tiga gol, meski tanpa gol di tiga laga terakhir.

Martial juga sedang on fire. Penyerang asal Prancis berusia 24 tahun ini mengumpulkan 23 gol dari 45 laga. Gol terakhir disumbangkan saat jadi pemain pengganti ketika United menekuk LASK 2-1. Masuk menit 84, Martial mencetak gol di menit ke-88.
• Butuh 800 Ribu Pelamar Kartu Prakerja, Prioritas Pekerja Terdampak Covid-19
Rashford memberi selamat atas gol Martial itu. Dia menegaskan, persaingannya dengan Martial adalah rivalitas dengan sahabat. Siapa pun yang mencetak gol, katanya, yang penting tim menang.
"Tony menang, saya juga menang, kami semua menang. Itu dia sahabat saya," ujar Rash di akun instagramnya.
Bukan hanya Rashford, dan Martial saja yang jadi cerita sukses United di musim 2019-20, ada juga Mason Greenwood yang ikut dalam festival gol, dengan mengemas 17 gol.
Sumbangan 62 gol dari trisula maut ini membuat United sekarang punya lini depan paling menakutkan, tak hanya di Inggris, tapi juga di Eropa.
Festival gol United terlihat juga saat mencukur LASK dengan agregat 7-1 di 16 besar lalu.
Sedangkan Copenhagen lolos ke babak delapan besar setelah mengalahkan wakil Turki, Istanbul Basaksehir 3-0. Mereka unggul agregat 3-1 karena di leg pertama Copenhagen kalah 0-1.
Pelatih Copenhagen, Stale Solbakken bersikap realistis. Kendati timnya begitu perkasa di dalam negeri, dengan 13 kali menjadi juara Denmark dan delapan kali memenangkan piala domestik, namun mereka belum apa-apa di liga Europa.
Menjejakkan kaki di perempatfinal adalah prestasi terbaik selama ini. Kalah pengalaman, dan kalah materi pemain dengan United, membuat kans mereka terbilang sulit untuk bisa melangkah ke semifinal.
Karena itulah, Solbakken memberi iming-iming kepada para pemain. Dalam video di situs klub, tampak pelatih berkepala plontos ini berbicara kepada para pemain di ruang ganti, usai mengalahkan Istanbul Basaksehir.
"Kalahkan United, maka bonus kemenangan milikku akan jadi milik kalian," ujarnya disambut tawa, dan tepuk tangan para pemain.