BPBD Prediksi Warga Pesisir Pantai Utara dan Selatan Sumba Barat Terkena Dampak Kemarau Panjang
adanya irigasi Laikaninu sehingga dampak kemarau panjang tidak begitu besar dirasakan masyarakat tersebut.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Rosalina Woso
BPBD Prediksi Warga Pesisir Pantai Utara Dan Selatan Sumba Barat Terkena Dampak Kemarau Panjang
POS-KUPANG.COM|WAIKABUBAK---Kepala badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Kabupaten Sumba Barat , Yanis Lubalu, memprediksi puncak kemarau akan terjadi pada bulan September hingga Oktober 2020.
Menurut Yanis, masyarakat dipesisir pantai utara dalam hal ini masyarakat Desa Lokori, Kecamatan Tanah Righu dan masyarakat pesisir pantai selatan dalam hal ini masyarakat pesisir Kecamatan Lamboya dan Lamboya Barat yang benar-benar merasakan dampak kemarau panjang itu.
Sedangkan masyarakat Kecamatan Wanokaka , ujar Yanis, berada di wilayah selatan Sumba Barat masih terbantu dengan adanya irigasi Laikaninu sehingga dampak kemarau panjang tidak begitu besar dirasakan masyarakat tersebut.
Yanis menambahkan, sedangkan masyarakat Kota Waikabubak dan Loli yang berada dibagian tengah Sumba Barat dengan suasana iklim sejuk masih tertolong beberapa sumber mata air kecil dan sumur milik warga. Dengan demikian, meski debit air menurun tetapi kebutuhan atas air bersih tetap terpenuhi.
Kepala badan penanggulangan bencana daerah Sumba Barat, Yanis Lubalu menyampaikan hal itu di ruang kerjanya, Rabu (5/8/2020).
Menurutnya, saat ini, belum terasa dampak kemarau panjang di Sumba Barat. Kondisi itu baru akan terasa pada puncak kemarau panjang yang biasa terjadi pada bulan September hingga Oktober 2020. Dan yang paling merasakan dampak kemarau panjang tersebut adalah masyarakat pesisir pantai utara dan selatan 2020.
Karena itu ia menghimbau masyarakat Sumba Barat selalu waspada menghadapi kondisi kemarau panjang yang terjadi pada tahun 2020 ini.
• Warga Jeneponto Transaksi Narkoba di Maumere Diborgol Polisi, Ini Modus yang Dilakukannya, Ketahuan!
• Pemprov Dukung Program TNI Angkatan Udara El Tari Kupang
• Uang Rp 50 Juta Melayang, Diperas Polisi Gadungan. Waspada Cara Mereka Beraksi
Ia juga menambahkan hingga saat ini belum ada laporan masyarakat, desa ataupun kecamatan tentang dampak kekeringan yang telah melanda wilayah tertentu di Sumba Barat. Hal itu berarti sampai saat ini kondisi iklim Sumba Barat masih nornal saja. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM , Petrus Piter)